🍀12 Mei

1.1K 90 0
                                    

🍀 Playlist 🍀
HARLEM YU || Ost. Meteor garden
.
.
***

12 Mei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12 Mei.

"Saya Terima nikah dan kawinnya Bulan Shakira binti...

"Bagaimana para saksi?"

"SAHHH"

Air mata Bulan menetes begitu mendengar teriakan riuh, para saksi yang menyaksikan akad nikahnya pagi ini. Bertepatan juga saat Langit memejamkan matanya setelah mendengar ucapan riuh para saksi.

Setelah kejadian tadi malam, pagi ini ia benar-benar menikahi Bulan. Bahkan ia hanya menikahi bulan di balai desa. Yang datang pun hanya beberapa orang saja yang kebetulan menjadi saksi. Terutama mang Asep.

Ia menoleh, menatap  Bulan yang duduk di sebelahnya. Gadis itu nampak manis dengan wajah yang dipoles dengan riasan tipis, bahkan tidak menggambarkan jika gadis itu tengah akad nikah. Langit juga melihat air mata yang mengalir dari kedua mata bulatnya.

Saat mendapat isyarat dari Bi Surti, Bulan mencium Punggung tangan Langit. Setelah itu, Langit kembali memejamkan matanya mengingat kejadian tadi malam.

"Jadi bagaimana mang Asep? dua anak ini kami temukan di kebun teh, sedang berpelukan" ucap pria 50 tahunan.

"Apa tidak sebaiknya kita mendengarkan penjelasan dari kedua orang ini dulu" ucap Mang Asep mencoba sabar.

"Maling mana ada yang ngaku mang" celetuk salah satu orang membuat Langit naik pitam. Hampir saja Langit melayangkan bogem ke wajah pria itu, tapi di halangi dengan gelengan kepala mang Asep.

"Sesuai peraturan desa kita mang" ucap Kades yang sedari tadi diam. Ia terlihat menjeda ucapannya, lalu mengembuskan nafas pelan.

"Jika di temukan sepasang manusia berbeda jenis, yang bukan mahramnya berduaan malam hari lebih dari jam 9, maka akan di nikahkan" ucap kades itu melanjutkan ucapannya. Mang Asep menatap Langit yang duduk di sebelahnya.

"Bagaimana nak Langit?" Ucap mang Asep meminta persetujuan Langit. Langit menoleh menatap mang Asep yang menatapnya, dengan tatapan sendu.

Langit melirik sekilas pada Bulan yang tengah terdiam, dengan tatapan kosong di pelukan bi Surti. Ia sempat mendengar jika gadis itu saat ini hidup sebatang kara, setelah ibunya meninggal, ia benar-benar tidak memiliki siapa-siapa lagi. Ada rasa iba di lubuk hati Langit. Kenapa ia jadi memikirkan hidup gadis itu kedepannya? Astaga menyebalkan!

Ia memejamkan matanya sesaat.

'Jika ini jodoh yang benar-benar tuhan kirimkan, maka akan benar-benar terlaksana' ucapnya di dalam hati.

Ia membuka matanya dan menatap semua orang yang ada di dekatnya. Dengan wajah terangkat sempurna, ia benar-benar memantapkan hatinya.

"Saya akan menikahi Bulan" ucapnya mantap. Membuat orang-orang menghembuskan nafas lega.

OH My Mate ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang