🍀Sorry

572 47 1
                                    

🍀 Playlist🍀
Sorry || Justin Bieber
.
.
***

Tak! Tak! Tak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak! Tak! Tak!

Dengan pandangan kosong, gadis berkulit putih itu memotong sayur yang ada di depannya. Ia tak fokus sama sekali ke aktivitasnya kali ini.

TAK!

"Awhh sssstttt.... " Ringis Bulan saat merasakan nyeri di jarinya. Buru-buru ia mengusap jarinya yang sudah berdarah itu dengan tisu. Bagaimana bisa ia melalaikan pekerjaannya.

Biasanya ia akan bersemangat apabila sedang membuat makan malam, tapi sekarang malah sebaliknya. Ah, bukan ini saja, saat mencuci baju tadi saja airnya meluber kemana-mana karena ia yang terus bengong dan tak fokus.

Entah kenapa perasaannya sangat khawatir, bagaimana jika Bintang akan memanfaatkan kesempatan ini untuk masuk ke dalam rumah tangga mereka. Apa ia salah mengizinkan Langit kembali berteman dengan mantan kekasihnya itu.

Lalu sekarang ia harus apa?

Ia menatap jam dinding yang menunjukkan jam 5 sore. Itu artinya sebentar lagi Langit akan pulang. Buru-buru ia menyelesaikan masakannya. Setelah itu, ia kembali ke kamar untuk merapikan penampilannya yang semula terlihat tak layak untuk menyambut kedatangan suami.

Dilain tempat, saat ini Langit tengah membereskan mejanya yang nampak berantakan. Setelah merasa cukup rapi, ia langsung meraih jasnya yang menggantung di gantungan baju di ruangannya itu.

Ia menatap jam di tangannya dan tersenyum. Entah kenapa rasanya tak sabar untuk segera pulang dan makan malam masakan istrinya, Bulan.

Ia bergegas langsung menuju pintu agar tak banyak membuang waktu, belum lagi macet yang akan menunggunya di tengah jalan nanti. Itu akan semakin memakan banyak waktu.

Baru saja ia membuka pintu ruangannya, tiba-tiba ia berhenti saat melihat seorang wanita yang tengah tersenyum manis di depannya, darahnya terasa berdesir melihat senyuman itu. Senyuman yang selama ini ia rindukan. Namun, tiba-tiba sekilas muncul wajah Bulan yang tengah menangis saat pertama kali ia membuat gadis itu menangis. Sontak Langit langsung menggeleng pelan. Sampai suara lembut gadis itu menyadarkan.

"Lang, makan malam sama aku yu" ajak Bintang sembari merangkul tangan Langit, tanpa perduli raut wajah Langit yang sudah terlihat risih.

"Sorry bin, gue harus pulang" ucap Langit melepaskan tangan Bintang dari tangannya.
"Ck, ayolah Lang, lo jarang loh bisa makan bareng gue sedangkan istri lo? tiap hari kalian ketemu! gue juga gak lama disini lang! ayolah dia pasti ngerti kok" bujuk Bintang malah semakin memeluk lengan Langit, sudah putus rupanya urat malu wanita ini. 'gue gak lama disini karena sebentar lagi gue bakal ajak lo hidup sama gue di Texas' batin Bintang tersenyum sinis, mengingat rencana yang sudah ia susun Serapi mungkin untuk membuat Langit kembali kepadanya.

OH My Mate ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang