🍀Tamu dadakan

1K 79 2
                                    

🍀 Playlist 🍀
BEAUTIFUL || Crush
.
.
***

CAHAYA yang masuk melewati celah kaca jendela kamar, nampaknya langsung mengusik ketenangan dari gadis yang sedari tadi masih asik di dalam mimpinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CAHAYA yang masuk melewati celah kaca jendela kamar, nampaknya langsung mengusik ketenangan dari gadis yang sedari tadi masih asik di dalam mimpinya. Gadis itu mulai terbangun.

Bulan Bangkit dari posisi awalnya dan duduk, sembari mengucek matanya yang masih lengket, mungkin karena perekat alami, yaitu belek.

Ia menoleh, melihat seseorang yang tidur di sebelahnya. Tidak ada pergerakan sama sekali, jelas saja Langit tak terusik, kan ia tidur membelakangi Bulan ,otomatis juga membelakangi kaca jendela yang gordennya sedikit terbuka.

Bulan terus menatap punggung kokoh itu, lalu memegang dadanya yang berdetak kencang. Ada apa sebenarnya kenapa dadanya seperti ini.

"Kenapa di dada aku kayak ada orang dandutan ya, apa mungkin karena aku belum sarapan" gumamnya bermonolog sendiri. Setelah itu ia langsung bangkit dan menuju jendela untuk membukanya semua.

Setelah itu ia berjalan ke sisi Langit untuk mematikan lampu tidur. Dari sisi ini, ia bisa melihat jelas wajah Langit yang tenang. Detak jantungnya kembali berpacu dengan cepat, saat melihat Langit yang tidur dengan tenang.

Sosok yang selalu menampilkan wajah datarnya, kini terlihat polos dengan wajah tidurnya. Bulan bahkan sudah berjongkok mensejajarkan wajahnya dengan wajah Langit. Ia terus menatap pria yang berstatus sebagai suaminya itu.

"Kumaha si, kenapa Kang leo teh kasep pisan? Kira-kira Mami dulu nginap apa ya" gumam gadis itu tanpa sadar.

Bulan menatap setiap inci wajah Langit. Pahatan wajah Langit sangat indah, tak ada celah untuk mengatakan jika pria itu jelek. Alis tebal yang tegas, mata membentuk bulan sabit ketika ia tersenyum, Hidung bangirnya, dan bibir tipis, semua terlihat pas dengan wajahnya dan jangan lupakan berwarna pink, kulit wajahnya saja super mulus. Lalat pun kepleset kali kalo sampe nempel di mukanya Langit. Entah deh pake skincare apa. Yang jelas, Langit itu super glowing.

Tangan Bulan terulur untuk mengalihkan jambul pria itu yang kini berubah menjadi poni dan menutupi dahinya.

"EKHMMMM... ngapain kamu?" sontak saja Bulan langsung menarik tangannya, menjauh dan berdiri dari posisi awalnya. Siapa sangka, tiba-tiba saja Langit bangun, apa jangan-jangan pria itu sudah sejak tadi bangun dan hanya diam pura-pura tidur.

"Ha--a--uu--aio oahahahahaha...

Tawa gadis itu pecah sesaat setelah terlihat linglung.

--kang Leo sejak kapan bangun" tanya Bulan dengan wajah yang berubah serius, sangat berbanding terbalik dengan ekspresi awalnya, yang tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa? Kamu mau saya tidur selamanya? Iya? Biar kamu jadi Janda? Iya begitu?" Ucap Langit tak santai.

"Ya santai kali, gak usah ngegas kang! Lagian bulan cuma mau nanya" ucap Bulan menatap mata Langit yang sudah seperti Laser.

OH My Mate ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang