🍀Apakah Ini Akhirnya?

1.2K 71 10
                                    

🍀 Playlist🍀
S

ad || Sonnet Son

.
.
***

Pelangi langsung berlari ke arah seorang pria yang setia berdiri di depan pintu ICU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pelangi langsung berlari ke arah seorang pria yang setia berdiri di depan pintu ICU. Ia langsung memeluk tubuh pria itu erat dan menangis bersama.

"Bulan... Bulan Ngi" ucap Langit dengan suara parau.

Pelangi mengangguk dalam pelukan itu. Tangisannya pun tidak bisa ia bendung lagi. Semuanya terasa seperti mimpi untuk mereka.

"Dia kuat Bang" sahut Pelangi di iringi tangisannya.

"Gue jahat Ngi, Abang lo pecundang, gue biarin istri dan anak gue sendirian" tangis Langit.

"Gue bodoh Ngi, gue bodoh banget! Gue goblok" ucapnya lagi.

"Stttt... Lo tau? Bulan gak akan suka ini" ucap Pelangi melepaskan pelukannya dengan mengusap wajah Langit yang terdapat noda darah.

Laskar sejak tadi hanya diam menatap mereka. Iapun tidak tau harus apa. Karena mereka saat ini hanya bisa berdoa atas kuasa Tuhan.

"Saat ini kita cuma harus positif thinking bang, kita berdoa" ucap Pelangi berusaha tegar agar Langit pun bisa tegar.

"Hiks... ini salah gue Ngi, seandainya gue Bulan gak nyelamatin gue, gue yang akan ada di dalam sana. Bukan Bulan dan anak gue"

"Bang, Bang dengerin gue, ini pilihan Bulan. Dia gak mau lo kenapa-kenapa dia mau liat lo tetap sehat. Dia sayang elo"

"Gue gak bisa jagain mereka Ngi, gue lemah"

Langit terduduk di depan Pelangi dan menangis sejadi-jadinya disana. Tidak perduli jika orang melihatnya. Ia benar-benar hancur, anak dan istrinya tengah berjuang di dalam sana. Dan semua itu karena menyelamatkan.

Semuanya salah Langit. Ia yang membuat Bulan seperti ini, ia membuat Bulan berulang kali menderita dan tersakiti. Lalu sekarang nyawa Bulan berada di ujung tanduk karenanya.

Sudah dua jam mereka menunggu di tempat itu. Tapi sama sekali tidak ada tanda-tanda jika pintu kaca itu akan terbuka. Bahkan Langit sudah terlalu lelah menangis dan hanya bisa bersandar di pintu kaca itu, dengan tangan kanan yang memegang sisi pintu. Menatap pintu itu dengan kepala yang disandarkan, seakan bisa melihat keadaan di dalam. Padahal tertutup gorden.

Pelangi menatap itu dengan miris. Laskar yang paham langsung kesisi wanita itu dan memeluknya. Membuat tangis Pelangi kembali pecah.

"Hiks... Kar, semuanya hancur" tangis Pelangi dalam pelukan sang suami.

"Gak, Pelangi, kamu gak boleh ngomong gitu, semuanya akan baik-baik aja. Semuanya akan baik-baik aja, kita berdoa bersama" ucap Laskar menenangkan sang istri.

OH My Mate ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang