🍀Keluarga Baru.

1.3K 91 0
                                    

🍀 Playlist 🍀

 I LOVE YOU 3000  || Stephanie Poetri
.
.

***

SEDARI tadi Langit sudah di buat pusing oleh Bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEDARI tadi Langit sudah di buat pusing oleh Bulan. Bagaimana tidak pusing jika gadis itu selalu bertanya dengan apa yang ia lihat di sepanjang jalan. Bahkan saat ada boneka Mampang saja, ia meminta berhenti dan ingin berfoto, mau tidak mau Langit hanya menuruti. Tunggu saja sebentar lagi gadis itu pasti akan kembali bertanya.

"Kang itu apaan kok ada orang berdiri di atas situ" nahkan mulutnya itu selalu menanyakan apa saja yang ia lihat. Seperti saat ini mereka berdua tengah melewati patung Pancoran.

"Itu patung Pancoran" ucap Langit berusaha sabar.

"Kang Leo, kang Leo itu apaan ih tinggi banget" pekiknya girang melihat gedung pencakar Langit. Langit hanya bisa menghembuskan nafas dengan sabar. 'nora bener istri sapa si ini' mungkin gitulah batin pria itu.

"Gedung pencakar Langit" jawab Langit seadanya.

"Hah? Yaudah Kang kita gak usah lewat situ, nanti Kang Leo di cakar" ucapnya dengan wajah takut. Sedangkan Langit sudah menepuk keningnya sendiri.

"Gini deh, kamu gak mau kan jadi janda muda" ucap Langit membuat Bulan menggeleng kuat dengan polosnya.

"Ya sudah kamu duduk manis, diam. Bisa-bisa mati mendadak saya kalo kamu ngoceh terus" ucap Langit sembari membelokan mobilnya. Sedangkan Bulan langsung diam menuruti ucapan Langit.

Langit melirik sekilas dan tersenyum tipis, gadis ini memang gadis yang penurut dan sangat polos.

***

Langit membelokan mobilnya memasuki pekarangan rumah yang sangat besar, Bulan yakin jika rumah ini jauh lebih besar dari rumahnya dan Langit. Bulan juga melihat sudah banyak mobil yang berjajar di pekarangan rumah yang sangat besar itu.

Langit membuka sabuk pengamannya dan berbalik menatap Bulan, ia membuka sabuk pengaman gadis itu. Ia bisa melihat wajah Bulan yang berubah pucat, pasti gadis itu sangat takut rupanya.

Bulan menoleh saat mendengar Langit berdehem. "Gak usah gugup mereka semua baik. Nanti di dalam kalo mereka nanya yang aneh-aneh gak usah di jawab dan tetap jadi diri kamu sendiri. Jangan tersinggung jika mereka berbicara yang sedikit aneh, karena di dalam juga ada sahabat-sahabat saya, jadi wajar jika nanti mereka akan mengejek. Kamu tau sendiri posisi saya ini seperti sudah perjaka tua yang tidak laku" ucap Langit dengan senyum tipis, namun terlihat sangat tulus.

Untuk pertama kalinya, Bulan bisa melihat senyum tulus yang Langit berikan kepadanya. Bulan mengangguk pelan mendengar ucapan Langit.

Setelah itu, mereka berdua langsung keluar dari mobil dan berjalan beriringan menuju pintu rumah, yang sudah terbuka lebar.

OH My Mate ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang