🍀Liburan Oh Liburan

1.2K 89 1
                                    

🍀 Playlist 🍀
I Love You Remember || I.O.I
.
.
***

LANGIT keluar dari mobilnya dan berdiri di depan sebuah villa yang lumayan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LANGIT keluar dari mobilnya dan berdiri di depan sebuah villa yang lumayan besar. Akhirnya, ia benar-benar liburan. Walaupun ini semua hanya usul dari Laut, karena di sana juga menurut Laut cocok sekali untuk menenangkan diri, dengan menatap hamparan teh yang hijau membuat mata menjadi segar. Dan villa ini adalah villa milik Laut.

Langit melepaskan kacamata hitam yang bertengger manis di hidung mancungnya. Memejamkan matanya menghirup udara segar yang sangat jarang ia rasakan saat di Jakarta. Setelah puas menghirup udara segar, ia pun langsung menurunkan kopernya dan mengetuk pintu villa.

Kata Laut, villa ini memang di tempati oleh orang kepercayaannya untuk menjaga dan merawatnya.

Tak lama, akhirnya pintu itu terbuka dan menampilkan seorang pria berumur sekitar 50 tahunan. Langit tersenyum saat membalas senyum ramah dari pria tua itu.

"Den Langit ya?" tanya pria tua itu. "Iya pak, saya Langit temannya Laut" ucap Langit tersenyum ramah. "Ayo den masuk-masuk, sini kopernya saya bawain" ucap Pria itu ramah dan langsung mengambil alih koper berukuran sedang milik Langit.

"Bapak disini sendirian?" tanya Langit sembari melihat-lihat keadaan vila besar itu. "Sama istri saya den, oh iya panggil mang Asep aja den biar lebih akrab" ucap mang Asep dengan senyuman. Langit tersenyum ramah menanggapi ucapan mang Asep. "Mamang manggil saya juga cukup dengan Langit aja" ucap Langit menepuk bahu mang Asep dengan akrab. Mang Asep meringis mendengar ucapan Langit.

"Gak enak kalo saya mah den, saya panggil Nak Langit aja ya" ucap Mamang menawar. "Boleh mang" balas Langit tersenyum hangat.

Setelah berbincang sebentar, mang Asep pun langsung mengantar Langit ke kamarnya. Langit membuka kaca jendela kamarnya dan berjalan ke arah balkon. Disana ia bisa melihat kebun teh penduduk yang sangat luas. Pemandangan hijau yang menyegarkan mata.

Di beberapa sisi terdapat beberapa rumah warga. Langit sedikit merasa tenang saat melihat pemandangan di luar villa.

***

Sampai malam tiba, pintu kamarnya di ketuk oleh Mang Asep. Mang Asep mengajaknya untuk keluar dari kamar dan makan malam. Dan Langit pun langsung menyetujuinya.

Langit mengikuti mang Asep dari belakang. Sampai mereka berhenti di depan meja makan yang berbentuk bundar. Disana sudah ada seorang wanita paruh baya yang bisa Langit tebak itu adalah istri mang Asep.

"Waahhh ini teh yang namanya nak Langit? Meni kasep pisan" ucap istri mang Asep menatap Langit dengan tatapan kagum. Langit hanya bisa tersenyum canggung membalas ucapan istri mang Asep.

"Saya Surti panggil aja Bi surti, istri mang Asep" ucap Bi surti memperkenalkan dirinya. "Iya bi saya Langit" balas langit dengan senyum ramahnya. "Yaudah ini nak Langit langsung makan aja, bibi mau ke belakang dulu" ucap Bi surti dan berlalu.

OH My Mate ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang