33

412 46 4
                                    

maapkeun authornya yang baru up soalnya author lagi kurang sehat. biasa masuk angin. jadi mungkin author kedepannya akan up sedikit lama jadi tolong di maapkan.(〒﹏〒)

happy reading~

***


Saat ini, Aurora sedang beristirahat di kamarnya.

Sebelum mereka pergi, Lucas sudah membuat boneka atau replika dirinya di istana untuk berjaga-jaga.

Dan boneka itu memberitahu tentang keadaan Aurora semalam pada Claude dan menenangkannya.

Dia bersikeras ingin melihat keadaan putrinya namun di larang oleh boneka Lucas.

Boneka tersebut mengatakan bahwa putrinya sudah tidak apa-apa dan hanya perlu beristirahat.

Ia juga meminta Claude untuk beristirahat karena sudah malam dan ia juga mengatakan bahwa ' Lucas ' yang asli sedang menjaganya.

Claude tidak ada pilihan lain dan memilih untuk beristirahat.

Dan tentu saja yang mengetahui keadaan Aurora hanya Lucas, Alice, Ryan dan Claude.

Saat ia sudah bangun, ia langsung bersiap-siap untuk menemui putrinya itu.

Setelah sudah siap, ia langsung menuju ke kamar putrinya dan membuka pintu.

Saat membuka pintu, pemandangan pertama yang ia lihat adalah putrinya yang sedang tertidur pulas.

Ia perlahan mendekat, melihat bagaimana keadaan putrinya itu.

Tidak ada luka sama sekali pada tubuh gadis itu karena sudah di obati oleh Lucas.

Ia duduk di tepi ranjang putrinya dan perlahan mengusap kening gadis itu penuh kelembutan.

Ia terus mengusapnya hingga membuat putrinya terbangun.


***


* Aurora POV *

Setelah Lucas pergi, aku kembali beristirahat.

Jujur, kepalaku masih sangat sakit akibat pukulan kemarin.

Aku pun kembali memejamkan mataku, pergi ke dunia mimpi.

Entah kenapa, aku tidak bermimpi apa-apa.

Aku hanya mengistirahatkan mata dan tubuhku saja.

Hingga aku merasakan kehangatan di sekitar keningku. Lalu aku terbangun.

Saat aku membuka mataku, aku melihat sesosok pria bersurai keemasan dengan manik biru sapphire yang sama seperti milikku.

" hm? papa? "

Aku heran. Ia tidak seperti biasanya. Dia terlihat seperti mengkhawatirkanku.

" bagaimana keadaanmu? apa ada yang sakit? " - Papa.

Tatapannya tidak terlihat datar dan dingin, namun terlihat sendu dan hangat.

Aku sempat terdiam sementara mendengar pertanyaan yang di lontarkan papa.

' jadi dia sudah tau mengenai kejadian kemarin. Tapi siapa yang memberitahunya?' - batinku.

Aku menggeleng.

" tidak, aku tidak apa-apa papa. Hanya sedikit pusing saja. Mungkin efek yang semalam saja "

SUDDENLY I BECAME A PRINCESS ( DIFFERENT FAN FICTION )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang