SUDDENLY I BECAME A PRINCESS ( DIFFERENT FAN FICTION )

17

Dua minggu telah berlalu.

Dan aku masih berada didalam sel penjara.

Dan entah kenapa, aku masih hidup walaupun keadaan tubuhku sangat lemah saat ini.

Dan tentu saja, Claude selalu datang setial pagi, siang dan malam unguk menyiksaku.

Dia selalu menyuruhku untuk mengakui perbuatan yang tidak aku lakukan.

Dan Alice, dia masih belum bangun.

" heh! Bangun! Yang mulia sudah datang! Dasar sampah! "

Aku tidak terkejut mendengar hinaan para ksatria.

Karena setiap hari aku selalu dihina, dimaki dan disiksa.

Claude tak henti-henti untuk menyiksaku.

Langkah kakk terdengar menggema di dalam penjara bawah tanah.

Claude masuk ke sel penjaraku.

" kau masih belum mau mengaku...? "

Aku menjawabnya dengan suara yang pelan.

" bu...kan...a...ku...pe...laku...nya..."

Claude langsung menyerangku dengan menggunakan sihirnya.

" AAAARGGH!!! "

" cepatlah mengaku...agar aku bisa mengeksekusimu lusa "

"per...cu...ma...saj...a...me...mang...bu...kan......aku...pel...aku...nya..."

Kini Claude menyerangku dengan menggunakkan pedangnya.

" AAAAAAARRRGH! "

Claude teru-menerus menyerangku tanpa ampun.

" ingat ini...besok adalah pengumuman untuk penentuan hari eksekusimu...camkan itu...

Claude langsung pergi setelah mengatakan itu.

' ah...akhirnya...'

' akhirnya...aku akan mati juga...'

***

Sementara itu di istana...

Claude masuk ke dalam suatu ruangan.

Disana terdapat seorang gadis dengan surai kuningnya yang tertidur pulas diatas ranjang selama dua minggu.

Dia menghampiri anaknya itu yang masih dalam keadaan pingsan dan bertanya pada penyihir yang mengobatinya.

" bagaimana? "

" keadaannya sudah lebih baik yang mulia...besok lusa, tuan putri akan bangun..."

" baiklah...kau boleh pergi..."

Penyihir tersebut membungkuk dan memberi hormat.

" semoga kemakmuran selalu menyertai Obelia "

Drap drap

Klek

Sekarang diruangan itu hanya menyisakan sang raja dengan 'putri'nya.

Lalu ia menghampiri 'putri'nya itu dan duduk dikursi yang berada disebelahnya.

Ia memegang tangannya dan mengucapkan sesuatu.

" papa akan mengeksekusi pelaku yang meracunimu besok..."