SUDDENLY I BECAME A PRINCESS ( DIFFERENT FAN FICTION )

8

Keesokan harinya....

Aurora sedang berada dikamarnya belajar....

' hm.....tidak ada yang menarik...'_batinku.

Syuut

Tiba- tiba Lucas datang.

" kau bosan? "

" iya..."

" ngomong-ngomong...kau merubah warna dan bentuk rambutmu? "

" ah...iya..."

" kau mau ke kebun mawarku tidak? Aku ingin menghirup udara segar...aku suntuk di dalam kamar terus..."

" baiklah ayo..."

Mereka pun pergi menuju kebun bunga mawar milik Aurora dengan berjalan kaki.

Saat di perjalanan mereka tanpa sengaja bertemu dengan Ryan.

" ah...Ryan..."

" Aurora...? "

Ryan langsung menghampiriku.

" Aurora...aku minta maaf...aku waktu itu sedang terbawa emosi dan tidak dapat mengendalikan diriku sendiri....aku mohon...maafkan aku.... "

" R-Ryan kau tidak perlu meminta maaf...aku sudah memaafkan kok..."

" s-sungguh...? "

" iya....sungguh..."_jawab Aurora sambil tersenyum tulus.

Mendengar hal itu, Ryan langsung memelukku karena senang.

" terima kasih....terima kasih Aurora..."

Lucas yang melihat itu pun kesal dan langsung memisahkan kami berdua.

" sudahlah....kami buru-buru..."

" kau kenapa sih Lucas? "

" sudahlah...ayo cepat..."

" eh tung- "

Syuut

Lucas yang terlihat kesal langsung menteleport kami berdua.

Ryan juga terlihat kesal dan mengeeratkan gigi.

" cih! lagi-lagi dia....!!! "

Sementara itu Lucas dan Aurora terlihat sedang mengobrol di kebun.

"Lucas...kau kenapa sih?! "

" aku tidak suka kaudekat-dekat dengan lelaki lain!!"

Mataku membelalak terrkejut.

" e-eh? "

" kau jangan dekat-dekat dengan dia lagi! Nanti kalau dia menyakitimu lagi bagaimana?! "

Aku tersentak mendengar ucapan Lucas tadi.

' ah....dia ternyata hanya mengakhawatirkanku...'_batinku.

Dengan senyum terlukis di wajahku aku memegang pipi pemuda bersurai hitam dengan manik merah tersebut.

" kau tidak perlu khawatir.....lihat? aku tidak apa-apa dan aku masih ada didepanmu....jadi kau tidak perlu secemas itu....lagipula aku bisa menjaga diriku sendiri...ya? "

Lucas memegang tanganku yang berada di pipinya dan tersenyum.

" hmm..."

" ..... "

Keheningan melanda kami berdua untuk sesaat. Lalu Lucas kembali membuka suaranya.

" Aurora..."

" hm...? "