SUDDENLY I BECAME A PRINCESS ( DIFFERENT FAN FICTION )

13

Hari ini sama seperti hari biasanya.

Walau aku hidup sebatang kara, ttapi aku lebib bahagia disini.

Sendirian.

Tidak ada yang memfitnahku, menjelek-jelekanku, dan tidak ada yang mengkhianatiku.

Ah....

Disini sangat damai dan tenang. Itu membuatku nyaman.

Walau aku tinggal digubuk yang kecil, tetali entah kenapa disini sangat nyaman.

Sendiri.

Seperti dikehidupan lamaku.

Tetapi disini lebih baik.

Tes tes

" eh...? "

Perlahan air mata jatuh dari pelupuk mataku.

" kenapa aku menangis...hiks...? "

" kenapa juga aku selalu...hiks...mencari cara untuk...hiks...menyembuhkan papa...hiks...? "

" walaupun...hiks...papa mengusirku...hiks..."

" kenapa...hiks..."

" kenapa aku merindukan mereka...hiks..."

Aku mengusap air mata yang tak kunjung berhenti.

Aku mengatur napas perlahan.

" kenapa aku merindukan mereka...? "

Wajahku menjadi sendu saat memikirkan keadaan mereka.

Dan juga saat...

Memikirkan...Lucas...

' kenapa aku merindukan Lucas? '

Lalu aku menoleh kearah boneka kecil yang mirip dengan Lucas dan mengambilnya.

Aku pun meringkuk sambil mendekap boneka tersebut dan meneteskan air mata kembali.

" cepatlah pulang...dasar penyihir bodoh..."

" aku merindukanmu tau..."

***

Di istana ruby

" beberapa minggu lagi debutanteku akan diadakan...itu...berarti..."

Alice tersenyum menyeringai.

" sebentar lagi...rencanaku akan dijalankan dan aku...akan menjadi pewaris tahta pertama..."

" lihat saja kak...kau akan kuberi penderitaan yang menyakitkan...tunggu saja nanti..."

***

Di sisi lain di istana raja...

" Felix..."

" iya yang mulia? "

" apakah sudah ada perkembangan tentang pencarian 'gadis itu' ? "

" belum ada yang mulia..."

" ck... "

Suasana terasa hening dan canggung hingga akhirnya Felix kembali membuka suara.

" yang mulia..."

" apa..."

" menurut saya, mungkin tuan putri Aurora pergi dari istana karena tidak ingin dibunuh..."

" huh..."

Claude memijit kedua pelipisnya sebentar dan membuka suara.

" baiklah...aku tidak akan mencoba untuk membunuhnya...jadi cari yang benar..."