Part 8

12.7K 370 8
                                    

Press the star first 🌟

"Attention, please."

Suara Mr. James membuat semua orang yang tadinya sibuk pada urusan masing-masing, mengalihkan pandangan mereka ke arah Mr. James yang sedang berada di atas panggung. Termasuk aku.

"Terima kasih atas perhatiannya. Pertama-tama, saya sangat berterima kasih untuk yang telah berpastisipasi di pesta ini. Tim dekorasi, mc, maupun para tamu."

Mr. James menjeda ucapannya, lalu memanggil Mrs. James. "Anna, kemarilah."

Mrs. James atau Ny. Anna, segera naik ke atas panggung di samping Mr. James. Kami, para tamu sudah duduk, saat Mr. James meminta perhatian.

"Kita beri tepuk tangan untuk istri tercintaku."

Kami semua pun bertepuk tangan seraya tertawa kecil, saat Ny. Anna tampak malu-malu saat berada di samping Mr. James.

"Di malam ini, malam yang spesial bagi saya dan Anna. Tepat tanggal tiga belas Mei dua ribu sembilan belas, usia pernikahan telah mencapai empat puluh tahun, dengan dikaruniai tiga anak."

Mr. James mengalihkan pandangannya ke arah jam tiga, pada empat orang pria tampan yang sedang duduk berkelompok. Walaupun mereka memakai topeng, namun semua orang pun bisa tau bahwa mereka tampan.

"Stevano Alexus James, Cathrine Alexa James, kemarilah," panggil Mr. James.

Berdirilah salah satu dari ke empat pria tampan itu, dan gadis cantik dari sebrang meja ke empat pria tersebut.

Mereka kembar ya? Dari namanya saja sudah mirip. akupun bertanya pada Christian. "Chris? Mereka kembar, ya?

"Iya," jawab Christian yang sedang menyesap wine.

"Tapi, bukannya kata Mr. James mereka punya tiga anak? Kok cuma dua yang maju?" Aku mengeluarkan pertanyaan yang sedari tadi aku tahan.

"Emm, kalau tidak salah, Anak Mr. James yang paling tua, tidak bisa hadir karena istrinya sedang sakit," balas Christian.

Aku membalasnya dengan anggukan kepala, lalu menatap ke depan lagi.

"Karena kami sekeluarga telah berada di depan, di atas panggung ini, walaupun tanpa kakak lelaki mereka, langsung saja saya akan memperkenalkan anak-anak saya secara singkat."

Mr. James merangkul pria yang ada di sampingnya, lalu berkata, "Perkenalkan namamu, nak."

Pria itu mengambil mic yang di berikan mc, lalu memulai perkataannya, "Nama saya Stevano Alexus James, anak kedua da-- Aw!"

"Hei! Kau anak terakhir, Al!" Tiba-tiba Stevano yang sedang memperkenalkan diri terpotong oleh cubitan maut gadis cantik di sebelahnya.

Semua orang pun terdiam. Termasuk Mr. James yang memijit-mijit dahinya. Mrs. James pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.

kami para tamu pun terdiam. Atau bisa dibilang, sedang bingung.

Pria itu, Stevano, melirik Cathrine, saudari kembarnya atau ... kakaknya? Sudahlah, aku bingung.

"Hehe, maaf ya para tamu sekalian, ada kesalahan teknis," kata Stevano cengengesan.

"Baiklah, saya akan melanjutkan perkenalan diri saya. Saya anak terakhir dari tiga bersaudara. Saya dan Cathrine, seperti yang bapak ibu sekalian tau, kalau kami kembar, dan Cathrine hanya lebih tua lima menit dari saya! Ingat bapak ibu sekalian, hanya lima menit!

Kulihat, Mr dan Mrs James yang tadinya telah bernafas lega, mulai bertingkah seperti tadi.

Hehe, maafkan saya. Sebenarnya ini kesalahan dokter, kalau saja dokter itu mengeluarkan saya duluan, pasti saya yang akan menjadi kakak," jelas anak bungsu Mr dan Mrs James itu membuat para tamu tidak bisa menahan tawaan lagi.

Dua Istri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang