Pencet dulu bintangnya baru baca 🌟
"Yeay! We fly!" seru gadis mungil dengan antusias.
"Cia suka?" tanyaku sembari mendekap gadis mungil itu dari belakang.
"Hum, Mom!"
Jochia Ficalia Sanjaya. Harta satu-satunya yang paling aku jaga. Gadis mungil itu berusia dua tahun setengah, dan empat bulan lagi genap tiga tahun.
Ya, Jochia adalah hasil buah cintaku bersama Christian. Sejak gadis mungil itu lahir, aku menjaganya dengan sepenuh hati. Dua tahun berlalu, orang tua Christian tidak lagi menampakan batang hidung. Bahkan, saat anaknya meninggal, mereka tidak ada kabar sama sekali.
Sohena juga, masih mendekap di penjara bersama pacarnya. Dokter Raga. Ya, dokter Raga adalah pacar Sohena. Dan tentu saja, bayi yang ia kandung anak dokter Raga.
Mereka berdua adalah sumber kehancuranku. Kenapa begitu? Karena selama ini, aku tidak bisa mengandung karena dokter Raga selalu memberiku obat pencega hamil! Ya, aku tidak mandul, aku hanya dijebak kedua manusia laknat itu!
Aku sebenarnya tidak bisa sepenuhnya menyalahkan dokter Raga, karena obat pencega hamil itu akal-akalan pacar gilanya itu.
Namun, sangking cintanya dokter Raga pada Sohena, ia bahkan rela melakukan rencana bejad Sohena, hanya karena wanita itu ingin merebut Christian kembali. Bodoh bukan dokter Raga?
Mungkin memafkaan mereka bisa. Namun untuk untuk melupakan? Maaf aku tidak bisa. Sama halnya dengan Christian. Merelakan mungkin sudah, tapi aku tidak mungkin melupakannya. Ia tetaplah pria yang kucintai. Damian juga.
***
"Ready, Princess?"
"Yeah, Papa! Am i beautiful?"
"Of course, my little Princess is very beautiful."
"Papa handcome too!"
Ck, mereka berbahasa inggris lagi. Dasar Papa pikun!
"Puas, Papa?" Aku menatap Damian tajam.
"Woah! Look Honey, mommy-mu sangat cantik! And hot!" Ia menatapku jahil.
Bukannya tersipu, aku malah memutar bola mata malas. "Basi tau gak! Dan, jangan coba-coba mengalihkan pembicaraan ... Papa." Mengakhiri dengan kedipan mata, aku berkata dengan suara sedikit sensual. Ayolah, ini sudah biasa.
"Ck, coba lihat mommy-mu, honey, dia menjadi sangat nakal." Ia berbisik agak keras, pada malaikat mungil dalam dekapannya.
"No, Papa ... Mommy gak akal!"
"That's my Girl," ujarku tersenyum miring. Sepertinya dia tidak mau kalah, terbukti dari dia langsung mengecup pipi mulus
Jochia. " My girls too, Sweety."Sudah kuduga.
"Ya, ya, terserah," balasku malas.
"C'mon guys, Albert telah menunggu di bawah." Damian melangkah keluar membawa Jochia dalam dekapannya.
"Btw Damian, kamu kelihatan ganteng." Aku tidak bisa berbohong, ia memang sangat tampan dengan tuxedo yang membaluti tubuh kekarnya. Apa lagi, jika jasnya dibuka, otot-otot tangannya akan tercetak jelas di bawah balutan kameja hitam itu. Err, sangat sexy.
"Tentu saja, kau baru sadar?" balasnya yang masih menuju ke lantai bawah mansion.
Sudah kuduga jawabannya. "Juga sexy, tentunya–"
"Ck, diam, Woman. Fokus saja pada langkahmu." Tepat sasaran.
"Aku fokus sama langkah aku, tapi beneran deh, coba lihat otot-otot tangan ka–" Lagi-lagi terpotong.
"Setidaknya, diam untuk Jochia. Aku tidak mau pikiran Princess polosku kau nodai."
"Curang! Jangan bawa-bawa nama, Cia!" ujarku kesal. Kalau sudah begini, tentu saja aku kalah. Hah, niat ingin menjahilinya, tapi yang kudapat ... sudahlah.
"Menyerahlah, Sweety. Kau tidak akan bisa menjahiliku, kau tau itu," ujarnya tanpa melihatku.
"Tau, ah! Kesel!" Aku berjalan mendahulinya sembari menghentak-hentak 'kan kaki. Kekanakan? Aku tidak perduli.
"Look, Honey, mommy-mu seperti karakter bebek yang suka marah-ma–"
"Aku denger kamu, Damian!"
***
"Kau mau di sini saja?" tanya Damian.
"Iya, kaki aku sakit, kamu aja." Tentu saja itu hanya alasan. Damian memang sudah mengenalkanku pada rekan bisnisnya, tapi hanya sebagian. Aku tidak ingin banyak orang mengetahui identitasku.
Dan akhirnya, setelah melalui kerumunan wartawan yang membuat mataku sakit akibat cahaya kamera mereka, akhirnya kami bisa tiba dengan selamat di dalam.
"Baiklah, kau makan saja hidangan yang tersedia. Banyak makanan enak. Aku akan membawa Jochia."
"Bye, Mommy!" Gadis mungil itu melambai-lambaikan tangannya padaku. Dan kubalas dengan senyuman.
Hah, sepertinya perutku perlu diisi. Mari kita berpetualangan makanan. Anak-anak mommy, yuhu ... mommy datang!
Astaga! Semua kelihatan enak-enak! mulai dari mana dulu, ya? Ah, mungkin salad dulu, ya, ide bagus! Tunggu ya, anak mommy yang lain, antri, hehe.
Tanpa lama lagi, aku segera mengambil sepiring salad buah yang ditaburi banyak keju. Setelah selesai mengambil, aku kembali ke tempat dudukku tadi.
Sekarang memang waktunya makan-makan, inti acara telah selesai beberapa menit lalu. Satu suapan, astaga enak sekali! Makanan Western memang the best!
Betapa damai perasaanku. Menikmati hidangan yang enak, memperhatikan Jochia yang terlihat antusias berbincang dengan rekan bisnis Damian, hah, bahagiaku hanya sederhana.
Tidak perlu perhiasan dan kehidupah mewah, untuk membuatku bahagia. Cukup melihat orang-orang yang kusayangi tersenyum, sehat dan bahagia, itu sudah sangat cukup.
Coba lihat gadis mungil itu, sangat mirip dengan daddy-nya. Seandainya Christian masih ada, pasti akan lebih sempurna.
Ah! Ayolah Aurora, tidak ada waktunya untuk bersedih-sedih! Saatnya menjemput anak-anakmu!
Tanpa sadar, saladku sudah habis. Yasudah, waktunya menu lain, hehe.
"Mommy balik lagi, anak-anak baik! Sttt, satu-satu, mau siapa dulu, hm? Kamu dulu pasta?" tanyaku cekekikan seperti orang gila. Berhenti, aku bertanya lagi. "Emm, tapi mommy mau kebab du–"
"Excuse, me?"
"Ehehe, sorry Sir, please." Oh, my! Dengan wajah memanas, aku membalikkan badan.
Deg!
Tubuhku menegang. I-ini ti-tidak mungkin, bagaimana bisa ....
"C-Christian?"
"Maaf, apa kita pernah bertemu?"
🍁🍁🍁
- We fly!= Kita terbang!
- Ready, Princess?= Siap, Tuan Putri?
- Am i beautiful?= Apakah aku cantik?
- Of course, my little Princess is very beautiful= Tentu saja, Putri kecilku sangat cantik.
- Handcome/Handsome= Ganteng
- Look, Honey= Lihat, Sayang
- And hot!= Dan panas! (Menurut google)
- Excuse, me?= Permisi?
______
Christian? Benarkah kamu?
Spam komen ayoo, supaya cepet next;)
Jangan lupa vote dan komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Istri
ChickLitWarning 21+ Harap bijak dalam membaca! Bagaimana jika seorang gadis masuk ke dalam rumah tanggamu dan mengaku hamil anak suamimu? Bagaimana perasaan dirimu sebagai seorang istri? Apakah kau mampu mempertahankan rumah tanggamu ? [Belum Revisi] 1#...