Pencet dulu bintangnya baru baca 🌟
Hai Sayang? Apa kabar? Apa kamu sehat? Harusnya sih gitu, kalau nggak udah aku getok kepala bajingan bermuka datar itu. Hah, siapa lagi kalau bukan Damian! Hehe, maaf aku berlebihan.
Em, kalau kamu baca surat ini, berarti aku udah nggak ada hehe. Aku nggak tau pasti kapan kamu dapet surat ini, atau pun kamu nggak temuin surat ini. Hah, mau kamu temuin atau nggak, tetep aku mau tulis ini hehe.
Kamu tau? Malem ini dingin banget, aku nggak bisa tidur. Tapi coba liat kamu yang malah tidur nyenyak di sebelah aku, bahkan sampe ngorok, hedeh, dasar ibu hamil.
Sebenarnya aku nggak pinter nulis surat, tapi mau gimana lagi? Aku nulis ini buat jaga-jaga aja, umur gak ada yang taukan? Sebelum itu juga aku mau minta maaf, kalau nantinya kamu jadi janda muda, hehe. Jangan marah ya macan galakku sayang.
Jadi tujuan aku nulis ini, yah kayak aku tulis tadi, buat jaga-jaga dan aku rasa kamu memang harus tau semuanya. Bukannya aku nggak mau kasih tau kamu secara langsung, tapi gimana ya? Gitu lah hehe.
Auroraku cintaku macan galakku sayang ... jangan benci aku, ya? Kamu sebenarnya pantas benci aku karena udah nyembunyiin semua ini, tapi ... semua keputusan ada di tangan kamu.
Duh, mana dingin lagi, jadi lebih horor aja. Ck, aku jadi malah banyak omong. Oke deh, sekarang aku mau kasih tau semuanya.
Kamu inget Sena? Mantan pacar aku waktu SMA yang aku pernah bilang sama kamu? Cewek manis berkacamata dan lugu. Dia Sohena , Ra, istri kedua aku sekarang.
Sohena dulu gadis manis dan baik. Disaat semua cewek-cewek centil sama aku, Sohena beda, dia malah berusaha jauh dari aku.
Tapi itu semua berubah waktu mau naik kelas tiga SMA. Dia suka sama murid baru, Ra, murid berkacamata yang sifatnya kayak dia. Mereka mulai deket, aku mulai dikacangin deh, hedeh.
Waktu itu aku sakit, hancur. Tapi aku tipikal orang yang pengen liat orang yang aku sayang bahagia meskipun gak sama aku. Jadi aku bilang ke dia kalau aku mau lepasin dia buat murid baru itu.
Tapi dia egois, Ra. Dia gak mau mutusin aku dan tetep deket sama murid baru itu. Sena atau Sohena, udah gak aku kenal lagi sejak saat itu. Rasa sayang dan cinta aku ke Sohena, udah berubah jadi benci. Udah gak ada perasaan apa-apa lagi buat dia.
Sohena perlahan udah terang-terangan nunjukkin sifatnya yang pemaksa dan merubah penampilan. Seratus persen berubah dari Sohena yang manis dan lugu, jadi Sohena yang suka buat onar.
Hah, dari situ aku udah benci sebencinya sama dia. Bahkan dia masih anggap aku pacarnya dan pamer sana-sini. Tapi semua berakhir waktu dia hampir buat cewek yang deket sama aku meninggal.
Orang tuanya langsung bawa dia ke tempat psikologis dan dinyatakan mengidap Histrionic Personality Disoder atau gangguan mental yang menyebabkan dia pengen selalu diperhatiin, dan kalau itu nggak terjadi, dia akan semakin menjadi sampai menyebabkan suatu obsesi.
Dari situ aku tau, kalau selama ini aku cuma jadi obsesinya. Aku cukup terpukul pas tau itu. Bagaimana pun sebelum itu dia pernah jadi orang yang istimewa bagi aku. Tapi dibandingkan itu semua, aku cukup puas waktu dia masuk ke rumah sakit jiwa.
Aku juga mau bilang sesuatu yang mungkin kamu kaget dan nggak akan percaya. Kamu tau? Damian sahabat aku sejak TK, dia paling tau kisah hidup aku termasuk Sohena.
Tapi kami harus berpisah waktu dia harus kuliah di Australia. Walaupun begitu, kami masih sering berkomunikasi lewat handphone.Kamu pasti bingung, waktu aku pertamakali ketemu Damian, kita kayak orang yang gak kenal. Aku juga sebenarnya gak tau kalau dia di Indonesia. Aku tau kamu bingungkan, kenapa aku nggak terlalu marah kamu deket sama Damian? Padahal aku posesif banget kalau kamu deket sama cowok lain.
Sebelum itu, aku mau cerita lain. Hah, pegel juga tangan kalau nulis sepanjang ini, hehe berhenti sebentar dulu ya, aku pengen peluk sama cium kamu, habisnya kamu gemesin banget!
Lanjut, jadi pas pertamakali Sohena datang dan ngaku hami anak aku, kamu liatkan muka aku diem aja gak nolak pas mama bilang aku harus nikah sama Sohena?
Aku kaget Ra, kenapa dia bisa bebas dan tau rumah mama. Dan pas dia nangis-nangis bilang aku lecehin dia, aku tau kalau itu cuma bualannya aja. Marah dan takut, itu yang aku rasain. Aku tau, kalau nggak turutin kemauannya dia bakal celakahin kamu.
Pada waktu itu, aku jadi suami terbego yang pernah ada. Aku takut kamu kenapa-napa ... dan tanpa pikir panjang aku menjadi pria pengecut yang memutuskan buat terima pernikahan itu tanpa membantah kalau yang dia kandung bukan anak aku.
Maafin aku Sayang, kamu pantas buat benci aku. Dari situlah, aku telepon Damian dan kasih tau semua yang terjadi. Damian marah besar.
Dia marah bukan karena apa, tapi marah karena aku mengambil keputusan dengan pikiran pendek dan keputusan yang dapat aku sesalin seumur hidup.
Aku udah nggak tau harus berbuat apa. Dan akhirnya ide untuk menitipkan kamu sama Damian muncul di kepala aku. Bukan nitip kamu, tapi aku minta tolong sama Damian buat jagain kamu kalau aku kenapa-napa.
Makanya aku gak terlalu marah kalau Damian deket sama kamu. Aku suruh dia buat langsung deketin kamu aja dan pura-pura nggak kenal aku. Supaya misalkan aku terjadi sesuatu yang gak diinginkan, kamu udah terbiasa sama Damian.
Dan semua itu dimulai waktu aku nampar kamu di rumah sakit. Maafin aku Aurora. Aku nggak bermaksud buat nampar kamu, itu cuma buat memuluskan rencana kita supaya Damian datang dan nyelamatin kamu.
Kamu tau, waktu aku nampar kamu, di situ aku hancur, aku hampir peluk kamu karena aku nggak bisa liat kamu nangis dan natap aku dengan sorot kecewa. Tapi aku berusaha tahan demi kebaikan kamu.
Maaf Aurora, maaf. Kamu boleh benci aku. Walaupun gitu, kamu tetep istri galak aku satu-satunya. Gak ada yang lain.
Misalkan aku bener-bener terjadi sesuatu yang buruk, kamu harus jaga anak kita, hm? Kamu harus cari kebahagiaan kamu sendiri termasuk mencari pengganti aku dan daddy baru buat anak kita.
Inget Aurora, kamu udah cukup hidup sengsara, udah cukup nanggung beban yang berat selama ini. Saatnya kamu bahagia. Mungkin kebahagiaan kamu nggak sama aku, tapi sama pria yang nanti kamu cintai. Pria yang tulus. Kalau itu harus, kalau nggak aku gentayanganin tiap hari.
Jahat? Nggak dong, kan buat macan galakku hehe. Udah deh, sampe di sini aja, tangan aku udah pegel. Udah pengen peluk manja-manja kamu, hehe. Pokoknya kamu harus tau satu hal. Aku cinta kamu dan nggak akan pernah berubah.
Saranghae macam galakku sayang.
With love, pangeran kodoknya macan galak.
Deg!
Air mataku jatuh membasahi kertas yang kutemukan di antara baju-baju Christian. Luka yang baru seminggu berusaha aku tutupi, kembali terbuka. Malahan semakin menganga lebar.
Jadi selama ini, Christian bersikap sedikit tidak baik padaku dan menerima Sohena sebagai istrinya hanya untuk keselamatanku?
Ia bahkan mengorbankan perasaannya hanya untukku. Tapi, apa yang selama ini aku pikirkan tentangnya sebelum aku hamil? Aku sudah berpikir yang tidak-tidak padanya ....
Christian yang selama ini berubah, ternyata hanya sandiwara, hanya untuk kebaikanku!
Semua yang terjadi padanya karena aku! Luka lama yang seharusnya ia tutup, tapi terbuka lagi karena aku! Semua karena aku!
Aku benci diriku sendiri! Karena aku dia pergi untuk selama-lamanya! Aku yang selalu berpikir kalau aku yang paling tersiksa sebenarnya tidak! Christian yang lebih menderita karena harus mengikuti kemauan orang yang ia benci! Ya, semua karena aku ....
🍁🍁🍁
Huhu Christian😭
Masih ada yang benci Christian?
Jangan lupa vote dan komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Istri
ChickLitWarning 21+ Harap bijak dalam membaca! Bagaimana jika seorang gadis masuk ke dalam rumah tanggamu dan mengaku hamil anak suamimu? Bagaimana perasaan dirimu sebagai seorang istri? Apakah kau mampu mempertahankan rumah tanggamu ? [Belum Revisi] 1#...