violence that brings pleasure

7.2K 371 53
                                    

Vote sebelum baca.!!
Komen sesudah baca!!


~Happy reading~

🐾🐾

Ruby POV.

Brak

Aku membantingkan tubuhku ke atas ranjang yg empuk dengan mata terpejam, tiba-tiba saja aku merindukan mom, perasaan kesal dan amarah mulai muncul aku mengepalkan lenganku dengan kuat, jika saja Daddy tidak melakukan hal bodoh mungkin mom masih di sini bersamaku,

Itu sebabnya aku sangat membenci orang yg aku panggil Daddy tersebut, dia penyebab aku kehilangan sosok wanita yg melahirkan ku dengan perjuangan, aku benar-benar sangat membenci dia bahkan aku membenci semua lelaki di dunia ini aku benci kehadiran mereka.

"Agrhh"

"Prang"

Aku benar-benar kesal jika mengingat hal itu, aku bangun dan melemparkan gelas yg berada di atas nakas, menyebabkan gelas itu pecah dan menimbulkan bunyi nyaring, sesaat kemudian pintu kamar ku di buka dengan kencang....

Brak

"Ada apa?"- ujar wanita yg tadi melakukan sex denganku

"Untuk apa kau kemari, pergi dari apartemen ku KELUAR!!!!"- aku berteriak dengan nyaring membuatnya terperanjat dan langsung menutup kembali pintu kamarku.

"Agrhh jika saja ini bukan permintaan nenek aku tidak akan Sudi meninggalkan Jerman dan kembali ke ke NY bahkan menjalankan perusahaan milik orang sialan itu, dan selain itu aku punya alasan lain berada di sini"

Tanganku bergerak membuka laci nakas dan mengeluarkan sesuatu dari sana, ku pandangi benda yg berada di tanganku, dan tiba-tiba saja air mataku jatuh begitu saja tanpa permisi. Ku usap dan ku cium benda itu. Dengan penuh cinta.

End POV.

×××

Pagi-pagi sekali Clarke sudah di buat kesal, bagaimana tidak matahari bahkan belum muncul ke permukaan, dan bisa di bilang ini masih malam. Saat ini jam sudah menunjukan pukul 4:20 am, dan Ruby menelponnya berulang kali pada jam 4 am, sedangkan dia tidur pada jam 12:30 am. Karena tiba-tiba Ruby mengirimnya file yg harus di kerjakan malam itu juga. Dan jika di itung Clarke hanya tidur 3 jam setengah.

Setelah mencuci muka, Clarke langsung memasukan laptop dan berkas-berkasnya kedalam ransel, setelahnya dia mengambil baju kantor yg dia gantung. yg memang sudah di siapkan tadi malam untuk bekerja pada esok harinya.

Clarke langsung keluar dari unit apartemen nya, menuju basemen untuk mengambil mobilnya, setelahnya Clarke langsung melajukan mobilnya menuju tempat Ruby.

×××

"Ah aku ngantuk, untung saja tidak terjadi kecelakaan saat tadi aku menyetir, karena ngantuk"

Clarke baru saja sampai di unit apartemen Ruby, dan dia langsung masuk dan berbaring di sofa besar yg berada di ruang tamu apartemen Ruby, kenapa Clarke bisa masuk? Tentu saja karena dia tau password apartemen milik Ruby karena sebelum Clarke meninggalkan apartemennya dia mendapat pesan dari Ruby, untuk langsung masuk jika sudah sampai, Ruby juga menyertakan password apartemen nya.

Beberapa saat kemudian Clarke malah tertidur di sofa, dia bahkan belum menemui Ruby, tapi Clarke tidak perduli dia hanya butuh tidur untuk saat ini, dan melupakan Ruby untuk sesaat.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki seseorang yg sedang menuruni tangga, orang itu yg tidak lain adalah Ruby, dia sudah bisa berjalan normal sejak seminggu yg lalu Ruby sudah melepaskan gips yg berada di kaki nya, bahkan Clarke juga ikut serta menemani Ruby ke RS untuk memeriksa kakinya. Dan dokter menyatakan jika gips dikaki Ruby sudah boleh di lepas.

BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang