5. Jelouse

3K 114 0
                                    

Andreas terbangun dari tidur. Dia akan melakukan joging hari ini. Dia menuruni tangga perlahan. Di lantai bawah pria itu melihat Ariana yang sedang menaiki tangga, dia sepertinya sedang menyedot debu yang menempel pada tirai.

Andreas berhenti sejenak, ia ragu Ariana akan jatuh kalau tubuhnya terlau meliuk ke kiri. Tubuhnya tidak akan seimbang. Andreas juga sempat melihat kaki mulus Ariana.

Dan benar saja. Ariana menjatuhkan corong vacum cleaner lalu tubuhnya terhuyung. Lalu melayang.

Beruntung dia tidak jatuh kelantai. Seseorang menangkapnya.

"Pak Andreas?" pekiknya tertahan.

"Aku tahu kau akan jatuh kalau caranya begitu Ariana." kata Andreas.

"Iya, maafkan saya pak."

Ariana menegakkan tubuhnya, dia berdiri dengan benar setelah Andreas meletakkan Ariana di lantai.

"Biasanya kan kamu manggil orang untuk membersihkannya."

"Iya pak, tapi mereka  tidak bisa mengirimkan orang kemari."

"lakukanlah hari Minggu nanti."

Kata Andreas. Pria itu menatap Ariana. Ariana tidak mengerti kenapa harus hari Minggu?

"Aku akan membantumu."

"Tidak perlu pak."

Ariana tiba-tiba bergetar hebat. Majikannya akan membantunya?
Huh, omong kosong. Seumur hidup Ariana tinggal di rumah ini, Ariana tidak pernah melihat tuannya ini membantu membersihkan rumah.

"Kalau kau memang tidak perlu membersihkan tidak apa-apa, biar aku yang akan mengurusnya."

Ariana tersenyum lalu mengangguk.

"Lagian aku dengar kamu sudah mendapatkan pekerjaan kan, jadi jangan terlalu sibuk di rumah ini." kata Andreas.

"Saya hanya membantu ibu kok."

Andreas tidak menyahut. Lalu dia bergerak akan pergi.

"Oh ya, pak Andreas."

Andreas nengok lagi menatap Ariana.

"Ya."

Ariana ragu-ragu untuk bertanya.

"Apa demam anda sudah turun?"

Pertanyaan yang bikin Andreas mengerutkan kening. Bagaimana Ariana tahu dirinya demam?

"Kau tahu?"

"Tidak, saya hanya menduga." kata Ariana.

Andreas teringat akan mimpinya semalam, dan benar dirinya memang demam.

"Aku baik-baik saja."

"Kalau begitu, saya bisa masuk kekamar anda untuk berkemas?"

Andreas tidak menjawab, tapi dia mengangguk.

Ariana pergi kekamar Andreas setelah pria itu benar-benar menghilang dari pandangannya.

Ariana membersihkan kamar Andreas. Mengganti alas tempat tidur dan mengosongkan keranjang laundry.

Ariana bersiap-siap berangkat kerja setelah melakukan rutinitasnya. Andreas melihat Ariana akan berangakat kerja. Sesorang menjemputnya.

Andreas menyeringai meihat Ariana yang berusaha menghindar ketika mungkin pacarnya akan menciumnya.

-----------------------------------------------------------

Anita menyiapkan sarapan untuk Andreas, pria itu luar biasa tampan dengan setelan bisnisnya.

"Anita, aku rasa kamu tidak perlu menyuruh Ariana memanjat untuk membersihkan debu. Sangat berbahaya buat dia." kata andreas.

Ariana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang