12. Jelouse

3.2K 129 3
                                    

Jam makan siang  akan tiba sebentar lagi. Ariana melihat kearah jam tangannya. Andreas memerintahkan dirinya untuk menemuinya. Sebetulnya Ariana malas menemui pria mesum tapi sangat nikmat, jadi Ariana memutuskan akan menemuinya sebentar lagi.

Ariana tidak ingin menemuinya, tapi hasratnya sangat menginginkannya.  Sisi feminimnya selalu ingin di sentuhnya. Dunia Ariana tiba-tiba di penuhi bunga-bunga jika Ariana bersamanya.

Ariana sudah sampai di Kallandra inc.  Dia memang harus menemui Andreas kalau tidak, majikannya akan ngamuk dan di masuki secara paksa.

Gadis itu menekan lift menuju ruangan Andreas. Lift terbuka tapi Ariana kaget melihat seorang pria yang ada di dalam lift.

"Ariana?" panggilnya

"Rico." Ariana salah tingkah.

"Kamu ngapain di sini?"

Rico keluar lalu meraih tangan Ariana. Ariana kelabakan nggak tahu mau menjawab apa?

"Jadi ini tempat magangmu?" tanya Ariana grogi.

"Iya, tempat yang keren kan?"

Ariana mengangguk, tapi bingung apa yang akan di lakukannya sekarang?

"Ayo makan siang denganku!"

Rico mengajak Ariana untuk makan siang bersama. Mereka duduk  setelah mendapatkan makanannya. Ariana melihat ponselnya. Andreas menelfonnya.

"Halo." sapa Ariana dengan sopan.

"Jadi begitu? Aku yang mengundangmu kemari, tapi kau makan dengan pacarmu?"

Bukannya menjawab dengan sopan, Ariana malah di sembur bak naga ngamuk. Ariana tidak percaya Andreas sangat arogan dan menyebalkan seperti itu.

"Saya akan kesana mengantar pesanan anda sebentar lagi pak."

Ariana hanya bicara basa-basi lalu menutup ponselnya.
Ariana kesal bukan main. Emang kenapa kalau aku makan dengan pacarku? Kenapa? Nggak boleh? Huh,  dasar Andreas bisa aja membuatnya kesal.

Andreas dongkol, lihat! Ariana menjawab ketus panggilannya dengan kebohongan yang paling kuno.

Kan aku yang mengajaknya makan bersama, kenapa dia malah makan sama pacarnya di kantornya? Dan lagian, kenapa lelaki itu ada di kantornya?

Andreas frustrasi. Dia berjalan kearah pintu lalu membukanya, dia melihat Elina akan meninggalkan mejanya. 

"Pak Andreas, anda tidak pergi makan siang?" sapanya.

"Tidak,  tapi tolong suruh orang membelikan makan siang untukku, aku mau makan soto ayam dengan sedikit nasi,  tolong di  bawa kemari!"
Titah Andreas.

"Baik Pak." Elina berlalu.

Andreas membanting pintu karena marah. Ariana sangat keterlaluan, tega sekali memperlakukan darinya begini. Ariana sungguh-sungguh tidak akan pernah memilihnya sampai kapanpun.

Andreas tidak sengaja melihat Ariana bertemu pacarnya di depan lift. Andreas baru akan menyambutnya dengan senyuman yang manis, tapi kecewa karena Ariana bertemu Rico, hatinya makin sakit ketika Rico menyentuh pipi Ariana.

"Ais, sialan."

Andreas terpaksa makan siang di dalam ruangannya seorang diri. Seharusanya Andreas makan bersama Ariana di restoran yang sudah di pesannya.

Pintu di ketuk, Andreas melihat ke arah pintu. Kepala Elina nongol.

"Mbak Ariana sudah datang pak." katanya.

Ariana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang