15. Sepakat

2.3K 109 0
                                    

Jika memang begitu jalan hidup Ariana, meskipun begitu keras menolak tapi bayi yang di kandungnya adalah murni anak kandung Andreas. Ariana tidak bisa melihat pria lain selain selain Andreas. Hanya pria itu satu-satunya yang di izinkan memasuki tubuhnya.

Andreas berhasil menenangkan Ariana yang panik. Rasa takutnya mereda. Ariana hanya takut ibunya akan menyalahkanya karena menggoda majikan hingga bertindak terlalu jauh. Ariana tahu ibunya sudah menjaganya bertahun-tahun menjadi anak gadis yang manis, tapi akhirnya berakhir di hancurkan oleh Andreas.

Andreas mengantar Ariana berjumpa dokter dan Ariana di nyatakan positif hamil. Kebahagiaan yang tidak terhingga untuk Andreas. Penantian panjangnya berakhir. Dia akan memiliki anak sendiri, Andreas akan memiliki pewaris dari wanita yang paling di inginkan dalam hidupnya.

"Aku bertemu Kakekku di rumah. Dia akan menginap beberapa hari. Kau harus bertemu dengannya."

"Sekarang?"

"Dia bertanya kapan aku akan menikah lagi?"

"Aku tinggal di rumahmu dari aku di lahirkan, dia pasti sudah mengenalku meskipun aku jarang bertemu."

"Dia mungkin akan terkejut, tapi aku yakin dia akan senang karena aku akan menikahimu."

Ariana menatap Andreas. Wajahnya menunjukkan rasa bahagia,  senyuman manis menghiasi wajah indonya. Matanya bersinar seperti ada cahaya terang di sana.

"Tapi aku cuma anak pembantu, kami miskin, aku tidak bisa menemanimu bertemu orang-orang besar yang kau ajak berbisnis."

"Ariana."

Andreas menangkup pipi Ariana yang basah lalu menatap kedalam matanya yang sebening telaga.

"Aku dan keluargaku tidak pernah menganggap kalian pembantu  di rumahku. Ibumu bekerja padaku atas kemauannya sendiri, kakekku menyuruhku menjaga kalian berdua menyayangi kalian seperti keluarga."

"Tidak mungkin keluargamu sebaik itu kepada kami." isak Ariana.

"Aku tidak peduli kamu memikirkan apa tentang aku, tapi itu yang sudah aku lakukan atas perintah kakekku."

Ariana menangis tanpa henti. Andreas melihat air mata itu mengalir begitu derasnya.

"Aku minta maaf telah mengacaukan hidupmu Ariana, tapi aku sangat memcintaimu."

"Bisakah kau melakukan sesuatu untukku?"

Andreas menatap Ariana serius. Tatapan matanya tajam dan ia akan mendengarkan permintaan Ariana.

"Tentu, katakan! Aku pasti bisa melakukan untukmu."

-----------------------------------

Andreas memanggil Rico untuk kembali ke Jakarta lebih cepat. Rico penasaran apa yang terjadi karena belum sampai dua Minggu CEO telah memanggilnya.  Pria itu terpaksa meningglkan atasannya sendirian, tapi wanita itu mengatakan tidak masalah menyelesaikan sisa pekerjaannya sendirian. Faye berpikir Andreas akan menyampaikan hal yang penting.

Untuk pertama kalinya Andreas duduk berhadapan dengan Rico. Begitu pula Rico. Ia berdebar. Biasanya Andreas tidak pernah ingin berurusan dengan staf magang. Tapi kali ini Andreas harus mengatakannya.

"Aku akan menawarkan sesuatu padamu, dengarkan baik-baik dan jawab pertanyaanku dengan jujur kalau aku bertanya."

"Saya mendengarkan pak."

Andreas menatap Rico dalam-dalam. Tidak heran Ariana tergia-gila padanya. Pria ini begitu muda dan sangat tampan. Di bandingkan dirinya yang semakin menua dan sebentar lagi renta seperti kakeknya.

Ariana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang