7. Kesucian Ariana

6.8K 204 3
                                    

Ternyata benar, kabur menghindari Andreas itu tidak enak. Ariana tidak bisa berhenti memikirkan majikan tampannya. Biasanya dia sangat senang jika Andreas meliriknya atau sekedar nengok ke arahnya. Namun beberapa hari setelah meninggalkan rumah Ariana merindukannya.

Ariana bangun dan terduduk. Setelah memikirkan Andreas barusan. Kenapa bayangan pria itu tidak mau pergi meskipun ia telah pergi.

Ariana melihat ke jam dindingnya.
Ariana tidak mungkin kembali kerumah Andreas tengah malam begini, meskipun alasannya ingin menemui ibunya. Ariana punya kunci sendiri, jadi tidak perlu membangunkan siapapun untuk masuk ke dalam rumah.

Akhirnya Ariana keluar dari tempat sewanya, menghentikan taksi. Ariana sampai di rumah lebih cepat karena tidak macet.
Ariana gemetar di depan pintu. Kunci mengambang jadi ragu akan membuka pintu. Apa Ariana sungguh-sungguh akan melakukan ini karena merindukan majikannya?

Ariana akhirnya membuka pintu, dan kembali menutupnya setelah berada di dalam rumah. Ruangan yang sepi dan remang-remang. Rumah yang rasanya berbeda padahal baru di tinggalkan beberapa hari.

Ariana berjalan akan menuju kamarnya. Tapi Ariana mendengar suara aneh di lantai atas. Ariana mendongak ke atas di mana suara itu berasal.
Itu dari kamar Andreas.

Ariana tertarik untuk melihat apa yang terjadi. Perlahan Ariana menaiki tangga. Ariana melihat pintu kamar Andreas setengah terbuka. Ariana mengendap-endap dan berhenti depan pintu.

Suara aneh itu makin terdengar jelas. Pipi Ariana menghangat. Kakinya lemas. Itu suara desahan nikmat. Andreas sedang melakukan apa, dengan siapa? Ariana penasaran, tangannya mendorong pintu yang sudah setengah terbuka menjadi lebih lebar lagi. Apa sudah jadi kebiasaan, majikannya tidak pernah menutup pintu dengan benar?

Alangkah terkejutnya Ariana. Gadis itu melihat Andreas tidak mengenakan apa-apa  sedang duduk di atas tempat tidurnya. Dia sedang bermasturbasi. Dia melakukannya sendiri?
Kepala Ariana sakit. Kejantanan Andreas yang besar dan tegak perkasa  membuat kepalanya tidak bisa berpikir waras. Kakinya lemas, Arian terduduk di lantai. Wanita macam apa Nilam itu? Andreas begitu tampan dan sempurna tapi ia tinggalkan.

Ariana mencoba untuk berdiri, tapi ketika akan  berdiri ia merasa tubuhnya sangat ringan dan tiba-tiba seperti melayang.

Ariana hanya menyadari setelah beberapa detik. Andreas sudah menggendongnya dengan tubuh yang masih tidak memakai apa-apa. Ariana menatap Andreas dengan tatapan bingung sekaligus membakar.

"Saya tidak bermaksud melihat anda Pak Andreas."  kata Ariana.

Andreas tidak diam tidak menyahut. Tapi dia memiliki perasaan marah terhadap Ariana yang akhir-akhir ini membuatnya frustasi.

Andreas meletakkan Ariana di atas tempat tidurnya. Ariana berdebar dan tidak tahu akan melakukan apa, sementara Andreas diam saja tidak mengatakan apa-apa. Ariana jadi gelisah karena Andreas tidak bicara.

"Biarkan saya pergi pak...

"Kau sudah pergi meninggalkanku."

Andreas membungkuk dengan terus menatap Ariana tajam. Ariana mengerjapkan  matanya. Bulu matanya yang lentik menggoda Andreas.

"Maaf Pak," desis Ariana.

"Apa kau sedang menghindariku? Kau  pasti membenciku kan? Aku pasti menyebalkan dan membuatmu jijik."
Ucap Andreas.

"Shhh... Jangan berkata begitu, saya tidak berpikir begitu."
Ariana menyentuh bibir Andreas.

"Sungguh? Kau tidak membenciku?"

"Tidak. Apa yang harus saya lakukan untuk anda Pak?"

"Tetaplah bersamaku!"

Ariana tidak percaya mendengar permintaannya. Bibirnya ternganga dan akhirnya terkatup. Ariana membasahi bibirnya yang tiba-tiba kering lalu menelan ludahnya.

Ariana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang