Langit mengendarai motornya dengan sangat ugal-ugalan. Membelah jalan raya dengan kecepatan diatas rata-rata dan mengabaikan semua umpatan orang-orang."Lo tau lang gak semua kehidupan bisa di beli pakai uang! Termasuk nyawa"
"Lo tau Lang gak semua kehidupan bisa di beli pakai uang! Kadang ada beberapa hal yang butuh perjuangan"
Kata-kata itu terniang-biang di otak Langit yang membuatnya sangat emosi sekarang ini.
Dia memarkirkan motornya di suatu atap parkiran tua yang tak terpakai dan berdiri di ujung gedung.
"Kalian tau!!! Gue juga benci sama kehidupan gue!!!!" Teriak nya.
"Arghhhhhhh" Langit mengacak rambutnya frustrasi.
Dia memandangi helm hitam yang ditaruh diatas motornya. Air matanya mengalir setelah melihat stiker di helm itu.
"Lo orang baik Dar gak seharusnya lo nolong pengecut kaya gue dan ngorbani nyawa lo kaya gitu!" Ujarnya Pelan.
****
Keadaan makan malam keluarga Richard nampak diam dan sunyi pasalnya Richard melarang keras berbicara saat makan.
Dengan mengumpulkan keberanian nya Pelangi berbicara "Pa Laptop Langi jatuh dan pecah" ujarnya Takut.
Ting
Suara bantingan sendok di piring membuat Pelangi semakin menundukkan wajah nya.
"Maaf" ujar Pelangi takut.
Keadaan kembali sunyi seperti semula tanpa ada yang berani membuka pembicaraan. Setelah selesai makan Pelangi pun membantu senja membereskan piring.
"Kok bisa jatuh sih kak Laptopnya" tanya senja.
"Eh gak sengaja aja Ma" ujar Pelangi.
"Lain kali hati-hati dong ingat menjaga lebih sulit daripada mendapatkan" ujar Senja lembut.
Pelangi hanya mengangguk dan tersenyum kemudian pamit ke kamar untuk belajar.
"Hanya Orang yang dengan nilai sempurna yang bisa kuliah"
"Satu lagi dan hanya orang yang punya banyak uang yang bisa kuliah dengan mudah"
Pelangi termenung di meja belajar nya. Dia juga ingin kuliah walau nilai nya pas-pas an dan bukan dari anak orang kaya dia juga berhak punya masa depan bukan.
'Kalau lo gak terlahir dari keluarga yang kaya maka keluarga yang kaya harus terlahir dari lo' ujar pelangi Pelan.
"Tapi File gue gimana? Lo emang bodoh kenapa coba gak di salin ke flasdish?"
Pelangi hanya menghembuskan napas pasrah lelah dengan kehidupan nya yang begitu rumit ini.
Bersekolah di 'Antariksa school' sekolah anak anak kelas menengah atas bersaing dengan murid-murid pintar dan bertemu dengan Langit? Anak Direktur sekolah.
"Tapi gue gak bisa sepenuhnya salahin Langit. Dia gak salah dan gue bisa di drop out kalau dia mau" Pelangi terus berbicara sendiri di meja belajarnya.
****
Matahari bersinar cerah pagi ini membuat semua orang semangat menjalankan rutinitasnya. Seperti halnya pelangi dia berjalan dengan wajah ceria di koridor sekolah.
Ekhem
Pelangi menoleh ke belakang dan mendapati Langit "Soal kemarin gue bakal ganti" Ucap Langit santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI7
Ficção AdolescenteMempunyai kenangan buruk, Ketika melihat Sahabat nya meninggal di hadapan dirinya membuat kehidupan Langit Ivander Arsenio menjadi kelabu. Rasa bersalah dan kekesalan kepada sang Ayah yang selalu melakukan apapun dengan uang membuat ia mengubur mimp...