Mei mengikuti bekas darah ditanah. Darah yang keluar sangat banyak, tidak seperti darahnya. Apakah mungkin orang ini terluka sangat parah?. Dia mempercepat langkahnya. Dan setelah 5 menit dia berjalan, jejak itu sekarang hilang. Sekarang dia sadar, saat ini bebatuan besar mengelilinginya. Dia mengamati segala arah dan dia tidak menemukan apapun.
"Apakah orang itu sudah diselamatkan orang lain? Ah sudahlah, aku kembali saja"~ucap Mei mengacak rambutnya pelan.
Ketika ia hendak pergi tiba-tiba ia mendengar suara, sangat pelan, tapi Mei bisa mendengarnya. Dan setelah menajamkan pendengarannya dia mendengar suara pria mengerang kesakitan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Mei berjalan mencari sumber suara. Mei terkejut melihat orang bertelanjang dada di sana. Tapi bukan itu yang membuatnya terkejut, tapi seluruh badanya. Seluruh badannya ada puluhan sayatan pedang yang dalam dan beberapa luka aneh seperti terkena panah. Darah mengalir dengan deras sehingga banyak darah di sekitarnya.
Pria itu menyadari kehadiran pihak lain dan mengalihkan pandangannya. Mata mereka bertemu satu sama lain. Deg!
'Astaga mata apa itu. Kenapa aku merasa kedinginan ketika dia menatapku' ucap Mei dalam hati.
Pria itu mengenakan topeng, sehingga dia tidak bisa melihat keseluruhan wajahnya. Dia bersyukur dia memakai topeng. Matanya saja mengerikan entah wajah hantu seperti apa yang akan ia lihat kalau pria itu membuka topengnya. Tapi segera dia memulihkan emosinya.
"Siapa kau" ujar pria itu dingin tanpa nada berlebih.
"Aku? Tentu saja malaikatmu." Ujar Mei sambil mendekati pria itu.
"Pergi atau aku akan membunuhmu" kata pria itu menatap tajam mata Mei.
"Kau hampir mati tapi kau masih bisa menakuti orang? Membunuhku? Hei lihat dirimu, apa kau bisa selamat?" Ujar mei mengejek sambil berkacak pinggang.
Pria itu tidak menaggapi perkataan Mei. Dia memegang sabuk giok di pinggang nya hendak melepasnya.
"Hei apa yang akan kau lakukan! Apa kau tidak tahu malu? Tadi kau mengancam akan membunuhku dan sekarang kau.. kauu..!" Ucap Mei gelagapan.
"Apa yang kau pikirkan? " ucap pria itu dan melepas sabuk giok nya. Dan terpampanglah luka yang sangat dalam hampir memotong setengah pinggangnya.
Mei lagi-lagi terkejut. Dia memang pembunuh, tapi lihat pria ini, apakah ada satu bagian ditubuhnya yang selamat dari sayatan pedang?. Ketika dia membunuh dulu dia hanya memenggal kepala atau melesatkan peluru ke kepala dan jantung saja. Jadi dia masih terkejut melihat luka pria di depannya ini.
"Terkejut? Dasar gadis berpikiran kotor" ucap pria itu sambil menyunggingkan senyum.
"Kau mengataiku? Aku bukan gadis bertemperamen baik, jika kau membuatku kesal aku tidak akan ragu membunuhmu ! " ucap Mei sambil melotot.
Pria itu hanya menanggapi dengan senyum dingin.
Mei mendekati pria itu. Dia berjongkok di depannya. Luka-lukanya sangat dalam dan mungkin perlu dijahit. Tapi apakah di era ini sudah ada orang yang menjahit lukanya?.
"Apa yang akan kau lakukan pada lukamu? Maksudku bagaimana kau akan mengobati nya?"~Mei
"Kau bodoh? Tentu aku akan menggunakan ramuan obat dan akan mengikat tubuhku bersilangan agar lukanya tertutupi. Bahkan anak kecil tidak akan menanyakan pertanyaan bodoh seperti itu"~Pria itu.
Mei mengabaikan kata-kata terakhirnya.
'Jadi disini masih belum ada orang yang menjahit lukanya. Apakah sebaiknya aku membiusnya, lagipula aku tidak ingin dia tahu rahasiaku' ucap Mei dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Fox Killer Bai Linxi
Fantasi#1 Assassin [3/12/2020] Mei adalah pembunuh professional abad 21 terlempar ke zaman yang tak tercatat dalam sejarah. Dia menempati tubuh wanita bernama Bai Linxi. Anak seorang perdana menteri bernama Bai Xuan. Bai Linxi terkenal karena mudah ditin...