Yerina harus hidup sebagai single parent bagi Yeonjun sebab suaminya Wonwoo pergi mendahuluinya beberapa tahun yang lalu. Sulit bagi Yerina untuk kembali membuka hati karna masih mencintai Wonwoo.
Taehyung seniornya saat masih kuliah berniat mendeka...
Karena berada di satu organisasi yang sama dan selalu bertemu, Taehyung dan Yerin tak jarang menghabiskan waktu bersama. Perasaan Taehyung malah tidak berkurang dan makin bertambah. Taehyung tidak tahan lagi rasanya harus terus memenda perasaannya selama ini. Pria itu berniat untuk mengatakan yang sejujurnya kepada Yerin, hanya agar gadis itu tau, tidak akan memaksanya.
"Sebelum pulang, mau ngopi bentar?" tawar Taehyung sebelum mereka pulang dari kampus, seperti biasa Wonwoo sedang sangat sibuk hingga tak bisa mengantar Yerin pulang.
"Boleh!" Yerin mengangguk setuju.
Mereka berhenti di sebuah cafe yang letaknya tak jauh dari kampus. Ngopi sekalian menghilangkan penat karena sibuk menyusun acara yang akan mendatang. Setelah memesan kopi masing-masing, keduanya mencari meja dan mengobrol sembari menunggu pesanan datang.
"Gue jujur gak, ya? Takut dianya ngejauh habis gue bilang..." batin Taehyung sedari tadi tak tenang, dirinya dilanda dilema.
"Kak! Dengerin aku cerita gak sih?" tanya Yerin setelah menyadari Taehyung melamun.
"Hah? Sorry, lo ngomong apaan tadi?" tanya Taehyung gelagapan.
"Ck, mikirin apa sih kak sampe melamun gitu?" tanya Yerin penasaran.
"Yer, gue mau ngomong sesuatu sama lo. Tapi lo jangan marah, ya?" akhirnya Taehyung memberanikan diri.
"Apa tuh?" tanya Yerin sambil mengernyitkan dahinya.
"Gue suka sama lo." kata Taehyung kemudian langsung meminum kopinya yang sudah datang, malu banget rasanya.
"Hah? Seriusan, kak?" Yerin menganga tidak percaya.
"Ya masa soal perasaan gue bohong sih?" kata Taehyung, jantungnya ini sudah tidak bisa diajak kompromi.
"Tapi kan kakak tau aku sendiri udah punya pacar." kata Yerin masih saja heran.
"Gini, Yer. Gue suka dari lo masih jadi maba, gue gak tau lo udah Wonwoo pas itu. Karena kepribadian lo itu unik dan ceria anaknya. Tapi gue confess gini gak ada maksud apa-apa, ga bakal gue ngambil lo dari Wonwoo." jelas Taehyung panjang lebar.
"Gue bilang biar gue lega aja soalnya ganjel banget. Tapi tenang ajalah, seiring berjalannya waktu juga bakal ilang sendiri perasaannya." kata Taehyung mencegah Yerin berpikiran negatif tentangnya.
"Sorry ya, kak. Duh, aku jadi bingung mau nanggepinnya gimana." Yerin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, mereka canggung jadinya.
"Gue gak minta apapun kok, santai aja gue cuman ngungkapin yang gue rasain. Tapi lo jangan jauhin gue ya habis ini?" pinta Taehyung dengan nada memohon.
"Aku bukan tipe yang suka ngejauhin orang karena masalah ginian. Lagian, kak Taehyung udah aku anggap kakak aku sendiri." Yerin tersenyum simpul.
Kakak, ya? Kakak adek zone dong? :( - Taehyung
"Perasaan orang gak bisa dipaksa dan diatur aku gak bisa marah. Makasih udah jujur kak." ucap Yerin, dirinya juga bingung harus menghadapi Taehyung bagaimana.
"Iya, hehe. Jangan cerita ama Wonwoo, ya? Gue takut salah paham terus dia gak biarin gue deket sama lo lagi. Gue udah terlanjur nyaman bisa deket sama lo dan keluarga lo. Emang udah gue anggep sodara juga." kata Taehyung, ia teringat akan Wonwoo. Jangan sampai cowok itu tau dia nembak pacarnya, bisa-bisa Wonwoo ngamuk ajak baku hantam.
"Oh, iya aman lah kak. Aku juga ga berani ngasih tau dia. Aku doain kakak cepet move on terus dapat cewek lain." kata Yerin berusaha mencairkan suasana kembali.
"Aku gak tega ngeliat dia kayak gini tapi gimana ya, aku cuman sayang sama Wonu. Kak Tae harus cepet move on ya biar aku gak ngerasa bersalah karena gak bisa balas perasaan kakak." ucap Yerin dalam hatinya.
***
Sudah beberapa hari sejak kejadian Taehyung yang menyatakan niat seriusnya itu, selama itu juga Taehyung gak menghubungi Yerin sama sekali. Dirinya merasa harus memberi ruang dulu pada wanita itu untuk memikirkan niat seriusnya. Yerin juga akhirnya menceritakan hal tersebut kepada teman-temannya itu.
"Laki-laki yang kemarin punya janji sama kamu beberapa waktu dulu, ya?" terka Sowon dan Yerin mengangguk.
"Berarti dia udah nunjukin niat seriusnya, tapi kamu masih kekeuh sama pendirianmu selama ini?" tanya Hayoung yang sudah tabiat Yerin tersebut.
"Kali ini aku akan coba untuk pelan-pelan memulai semuanya, aku gak akan kayak dulu lagi kok." jawab Yerin dengan mantap membuat ketiga rekannya melongo tak menyangka.
"Akhirnya, Mba! Kita pasti dukung apapun keputusan Mba!" seru Sinbi yang sangat senang mendengarnya.
"Akhirnya kamu udah sadar, Yer. Aku ikut seneng!" Sowon pun demikian.
"Bagus, Yer. Emang udah saatnya kamu ngambil keputusan kayak gitu." tambah Hayoung.
"Makasih semuanya, aku sadar kalau aku gak bisa sendirian ngehadapin ini semua nanti. Aku sendiri juga butuh sandaran, dan aku akan coba buka hati." kata Yerin lagi, dirinya sangat optimis sekarang.
"Sama lelaki kemarin? Siapa namanya?" tanya Hayoung.
"Taehyung Indrawan, kakak tingkat aku dulu. Aku gak yakin sih tapi aku harus lihat dulu usaha dia sejauh apa. Aku harus milih pasangan yang tepat untukku dan sosok yang tepat untuk Yeonjun." jawab Yerin disertai seruan setuju dari yang lainnya.
"Kita doakan semuanya lancar, Mba Yerin. Semoga aja Mba Yerin segera menemukan jodoh yang tepat, yang bisa menemani Mba Yerin hingga akhir hayat nanti." doa Sinbi diaminkan oleh yang lainnya.
"Makasih atas doanya, Bi." ucap Yerin sambil meletakkan tangannya di atas tangan Sinbi dan menepuknya pelan.
"Aku lega akhirnya kamu keluar dari zona nyaman selama ini. Semangat ya, Yer?" kata Sowon melempar senyum bangganya kepada Yerin.
"Pasti, kak! Makasih." Yerin mengangguk senang.
"Karena semua happy banget denger keputusan Yerin, aku traktir kopi hari ini!" seru Hayoung membuat yang lain senang mendapat kopi gratis hari ini.
***
HEHEHE Apakah akhirnya Yerin akan membuka hatinya untuk seorang Taehyung??? Tunggu next chap dan seterusnya ya! :D See u on next chap!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
