25. War

1K 121 9
                                    

"Tetap saja Perth, kau tidak boleh seenaknya saja pada Saint. Setidaknya kau harus bicarakan ini dengan Saint" ucap Plan yang masih belum terima meski telah mendengar penjelasan Perth

"Sudahlah Plan, bisakah kau tidak ikut campur? Biarkan aku mengurusnya sendiri" ucap Perth tak suka




Line!

"Phi, sepertinya aku tidak bisa ikut tampil hari ini. Ada hal yang lebih penting yang harus aku urus" ucap Perth setelah melihat notif di handphone nya dan langsung berlari keluar cafe tanpa menunggu persetujuan dari Title

Sebenarnya ada apa dengan Perth?


👦👦


Hari ini Saint ingin benar benar mengakhiri semuanya. Tidak tidak Saint tidak akan mengakhiri hubungannya dengan Perth. Ia hanya ingin menyelesaikan semua masalah yang ada di antara mereka. Ia berencana akan mengajak bicara Perth setelah ia pulang manggung di cafe.

Jarum pendek jam dinding semakin mendekati angka 12 tapi Perth belum kembali dari cafe.

Sampai akhirnya kepala Saint sepenuhnya bersandar pada sandaran sofa ruang tamu baru pintu apartemen terbuka dan menampakkan seseorang yang sejak tadi ia tunggu.

"Perth, kau sudah pulang. Tak biasanya kau kembali manggung selarut ini" sapa Saint

Perth menoleh "kenapa kau belum tidur Saint. Sudah kubilang jangan menungguku". Dan entah kenapa.. nada bicara Perth terdengar tidak menyukai tindakan Saint. Sangat ketus

"Aku hanya ingin menunggumu Perth. Dan...emm.. apa ada sesuatu yang akan kau ceritakan padaku? Aku merasa hubungan kita memburuk selama ini. Ada apa denganmu Perth?" Saint terus terang karena memang ia sudah tidak tahan lagi dengan sikap Perth yang selalu ketus dan menganggapnya tak pernah ada belakangan ini

"Kau tidak perlu ikut campur urusanku. Aku lelah. Aku mau istirahat" elak Perth sambil menjauh dari Saint

Tapi sebelum itu, Saint berhasil mencekal pergelangan tangan Perth. Sehingga Perth mau tak mau juga harus berhenti

"Apa aku tidak berhak bertanya hal seperti ini pada kekasihku? Apa aku tidak berhak bertanya jika kekasihku bahkan selalu makan siang dengan perempuan lain saat di kampus? Apa aku juga tidak berhak bertanya mengapa kekasihku selalu pulang malam tanpa mengabariku? Setidak pentingnyakah aku?" Saint sudah tak mampu menahan tangisnya

"Apakah penting kau tahu semua tentangku? Ini hidupku kau tak perlu ikut campur. Sudah kubilang tidak perlu berpikir macam macam. Kau saja yang membesar besarkan masalah Saint. Apa salahnya aku makan siang dengan orang lain? Hhah sangat tidak penting membahas ini"

"Mulai saat ini kau tidak perlu mencampuri urusanku Saint. Dan jangan bahas ini lagi. Kau makin membuatku kesal" sarkas Perth

"Aku hanya ingin mendengar kejelasanmu Perth. Aku hanya..."

"Sudah kubilang jangan bahas ini lagi. Apa kau tak lelah huh?"bentak Perth

Saint terkejut bukan main.

"Kau tak ingin aku ikut campur lagi? Kau kesal padaku huh? Baiklah, kenapa aku harus bertahan di sini? Mengapa tidak kita akhiri saja hubungan ini. Aku tidak penting bukan?" setelah mengatakan itu, Saint pergi keluar dari apartemen. Awalnya ia tidak berpikir akan pergi dari Perth. Tapi apa yang harus dipertahankan kalau Perth sudah tak menganggap Saint ada.

Perth hanya mampu mengusak rambutnya kasar. Ia seharusnya tidak mengatakan itu pada Saint. Ia seharusnya tidak membentaknya.

Tapi Perth membiarkan Saint pergi dan tak mengejar Saint. Bahkan ia tak punya keinginan untuk melakukannya. Kepergian Saint ini sedikit menguntungkan baginya.

Dengan adanya Saint didekatnya saat ini akan menggagalkan seluruh rencana dan usahanya. Dan Perth tak mau itu terjadi.

Apa kalian pikir Perth sudah gila? Author juga berpikir begitu

Tapi kita masih belum tahu apa sebenarnya yang membuat Perth seperti ini kan?

------------------------------------------------------

Hai semuaa!!! Kira kira masih ada yang nungguin ga ya?

Okee seperti biasa author minta maaf kalau masih ada typo dan sejenisnya. Yok yok votenya, komen juga gaada yang larang kok hehe😁😘

LOVE SLAVE "PerthxSaint"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang