Bonus Chapter

1.3K 98 7
                                    

Suasana hangat menyelimuti seluruh ruangan. Suara biola mengalun di segala sudut. Tak lupa dengan mawar putih yang dapat ditangkap mata sepanjang mata memandang

Diujung ruangan nampak seorang laki laki yang berdiri di altar dengan tuxedo hitam serta dasi kupu kupu yang menghiasi kemejanya. Tampak raut wajahnya menggambarkan kegembiraan dengan sedikit bumbu kegugupan

Tak lama, pintu gereja kembali terbuka dan menampakkan laki laki lainnya dengan memakai pakaian serupa. Oh jangan lupa dengan buket bunga mawar putih di tangannya.

Seakan waktu sengaja berhenti untuk memberi ia waktu untuk berjalan menuju altar. Semua orang terpaku atas parasnya.

Sesampainya di altar, ia tersenyum saat tangannya di genggam oleh calon suaminya. Ia tak mampu lagi menahan rona merah di wajahnya ketika suara rendah menyapa telinganya

"Kau sangat cantik Saint"

Ia hanya mampu menundukkan kepalanya menahan malu.

Selang beberapa saat, mereka menjalankan upacara. Sebelum dinyatakan secara resmi menjadi pasangan suami istri

Eh atau bisa kita sebut pasangan suami suami :v

Saat mereka turun dari altar, sapuan godaan menyambut mereka dari segala sudut ruangan

"Eyy temanku yang satu ini sudah punya hak paten" goda Plan sambil menyenggol bahu Saint

"Sekarang kalian bebas melakukannya kapanpun dimanapun. Hahah mungkin mereka bisa tidak beranjak dari kamar selama seminggu" ucap Title

"Apa maksudmu Phi? Seminggu itu yang biasa mereka lakukan selama pacaran. Tentu mereka bisa lebih sekarang" ucap Plan terbahak yang hanya ditanggapi Mean dengan gelengan melihat kelakuan istrinya.

Iya istri. Mereka sudah menikah sebelum Perth Saint

"Berhenti menggoda istriku Plan" ucap Perth sambil merangkul pundak Saint agar lebih dekat dengannya

"Emm beda ya yang sudah menikah" ucap Gun

"Kau dengar itu Mark? Gun ingin dinikahi juga" usik Plan yang sejak tadi tidak mau berhenti bicara

"Aku akan segera menikahinya kalau dia tidak meminta syarat yang macam macam Phi" ucap Mark memelas yang dihadiahi cibiran dan cubitan di pinggangnya yang tentu kalian tahu siapa pelakunya

Acara berlanjut sampai tengah malam. Dan harus berakhir karena sang pengantin. Lebih tepatnya Saint mengeluh karena kakinya sudah tidak bisa diajak berkompromi. Maklum saja ia lelah menyalami para tamu yang tak ada habisnya

Setelah semua tamu pergi dan membereskan beberapa urusan kecil. Perth dan Saint menuju ke rumah mereka.

Mereka sudah lama tinggal bersama dan membeli rumah minimalis di pusat kota. Alasan simple. Perth ingin rumahnya dapat menjangkau akses ke semua tempat dengan mudah.

"Aahh.. kakiku kebas sekali. Kau bisa mandi duluan Perth. Aku akan meluruskan kaki ku sebentar", ucap Saint saat sampai di kamar mereka dan sedetik kemudian ia sudah merebahkan diri di tempat tidur

Perth yang baru saja melepas jasnya dan melepas dua kancing teratas kemejanya berjalan menuju tempat tidur dan mendudukkan diri di samping pria yang sekarang berstatus sebagai istrinya.. ehm

"Aku rasa aku tidak ingin mandi sekarang Saint" ucap Perth sambil menatap wajah istrinya

Saint kemudian segera membuka matanya dan segera terduduk.

"Hhah? Aku tidak mau tidur denganmu kalau kau tidak mandi. Baiklah aku akan mandi duluan"

Saat Saint hendak beranjak, Perth sudah mengungkung tubuh Saint.

LOVE SLAVE "PerthxSaint"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang