Mobil sedan hitam mahal terlihat menghampiri parkiran kampus. Setelah beberapa saat, Nampak pemuda tampan dan bertubuh atletis turun dari mobil itu. Ia berjalan menuju kerumunan anak yang mengitari papan pengumuman.
"kamar nomor 256", ucap pemuda itu pelan.
🍁🍁🍁
Setelah mencari kamarnya yang ternyata ada di lantai 2, ia segera masuk yang ternyata belum ada seorangpun di dalam. Ia merutuki kebodohannya yang tidak sempat melihat nama roommatenya di papan pengumuman tadi.
"aku benar-benar bodoh'', ucapnya pada dirinya sendiri.
Sambil menunggu roommatenya datang, ia mulai menata segala barang bawaannya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih nyaman.
Butuh sekitar 45 menit untuk melakukan itu semua, dan....
Cklek..
🍁🍁🍁
Saint yang sudah melihat nomor kamarnya segera mencari kamarnya setelah mengantar Mean yang ternyata berbeda lantai dengannya.
"aahhh... sebenarnya kamarku dimana?"Saint mulai mengeluh karena ia sudah mengitari separuh lantai tapi ia belum menemukan nomor kamarnya. Ia mulai lelah dan ingin berbaring sekarang. Apa lagi dia jalan kaki dari kampus menuju asrama ini yang jaraknya hampir 2 kilo meter.
Beberapa saat kemudian....
"ini dia, haaahhh akhirnyaa...", senyum Saint mengembang.
Saint pun membuka pintunya, dan...
Cklek ..
Saint sedikit terkejut karena ternyata di dalam kamarnya sudah ada pemuda lain.
'mungkin itu roommateku', batinnya
Tak berbeda dengan Saint, pemuda itu juga terkejut ada yang masuk ke kamarnya.
" sawaddikrab", sapa Saint dengan sopan dan lembut sambil mengatupkan kedua telapak tangannya.
"sawaddikrab", balas pemuda itu
"apa kau roommateku?", lanjutnya
" iya, perkenalkan. Aku Suppapong Udomkaewkanjana. Kau bisa memanggilku Saint", ucap Saint kelewat manis sampai membuat pemuda itu tercengang.
"ah.. maaf. Dan kau? Tanapon....",lanjut Saint sambil mengingat-ingat nama lengkap roommatenya.
Mendengar namanya disebut, pemuda itu langsung sadar dari acara mengagumi manisnya wajah Saint.
"Tanapon Sukumpantanasan. Kau bisa memanggilku Perth. Salam kenal", ujar Perth sambil mengulurkan tangannya dan segera disambut hangat oleh Saint.
'bagaimana tangannya bisa selembut ini?', batin Perth
Saint segera menarik tangannya yang di dekap oleh tangan Perth, yang membuat Perth tersadar dari dunianya.
Suasana canggung mulai menyelimuti mereka.
"maaf, kau sudah memilih ranjangmu. Kalau begitu aku akan tidur di ranjang ini saja", ucap Saint untuk memecah kecanggungan
"ah tapi kalau kau tidak nyaman berada di sebelah situ, kau bisa tukar ranjang denganku. Aku tidak ingin kau merasa tidak betah bersamaku di sini. Lagi pula kita akan tinggal bersama disini dalam jangka waktu yang lama"
"aku rasa aku tidak apa-apa berada di sebelah sini. Rasa tidak nyaman mungkin akan terasa karena ini yang pertama untukku. Aku akan segera terbiasa tinggal disini", jawab Saint sambil tersenyum manis.
'astaga... senyumnya sangat manis. Aku bisa diabetes jika terus melihat senyumnya itu', Perth merutuki dirinya dalam hati jika ia sangat menyukai senyuman Saint.
"aku akan membersihkan diri dulu", pamit Saint yang segera pergi ke kamar mandi sambil membawa beberapa potong pakaian dan alat mandinya.
Perth terus memandangi punggung Saint sampai menghilang ditelan pintu kamar mandi.
"apa yang kau pikirkan Perth?", ujar Perth sambil mengacak-acak rambutnya.
-------------------
hayooooo Perth nya mikir apa ?-author
bacot lu thor...-Perth
oke author pergi doloooo,,, bhayy
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SLAVE "PerthxSaint"
Fanfiction~FULL RELEASED~ Berawal dari kebetulan.... Menemukan arti dari sebuah cinta yang sebenarnya... ReggnaP