Setelah perhelatan panjang di apartemen Perth Saint, akhirnya Mean berhasil membawa Plan pulang.
Oh ya, Mean dan Plan masih tinggal di asrama.
Selama perjalanan pulang, tidak ada percakapan antara mereka. Plan hanya mengalihkan pandangannya ke gedung gedung tinggi yang mereka lewati.
Sesampainya di asrama, Plan masih belum mau membuka mulutnya. Ia langsung meninggalkan Mean menuju kamar mandi sementara baru saja Mean menutup pintu.
Mean tidak tahan dengan situasi seperti ini. Setelah Plan keluar dari kamar mandi, ia langsung menarik tangan Plan hingga Plan terduduk di ranjang.
"Apa yang kau lakukan?" bentak Plan
"Aku yang harusnya bertanya padamu Plan, kau kenapa? Kau tidak pulang semalam. Tidak mau berbicara padaku dan sikapmu juga berubah Plan. Apa salahku?" jelas Mean
"Sudah kubilang kan. Itu bukan urusanmu. Lagi pula untuk apa kau menanyakan hal seperti ini padaku? Kau bukan siapa siapa ku. Kau punya seseorang yang perlu diurus. Lalu kenapa masih sok peduli padaku" jawab Plan sinis
"Sudah kubilang kan, aku khawatir padamu. Lalu apa maksudnya aku punya seseorang yang perlu diurus?" Mean kebingungan
"Kau bahkan tak mengakui kekasihmu? Lelaki macam apa kau ini?" sindir Plan
"Siapa yang kau maksud? Aku tidak...aahh apa maksudmu Jean?"
"Oh jadi namanya Jean" jawab Plan masih tidak peduli
"Astaga Plan, dia itu sepupuku. Kau melihatnya di klub kemarin? Dia hanya mengirimkan makan siang buatan Mae ku untukku"
Wajah Plan memucat mendengar penjelasan Mean. Ia mengira kalau itu adalah kekasih Mean. Eh? Apa dia baru saja cemburu?
"Kau marah karena itu? Aahh kau cemburu?" Yap tepat sasaran. Wajah Plan langsung berubah merah saat itu juga
"Ap.. apa maksudmu. Mana mungkin aku cemburu. Ak..aku hanya kesal karena kemarin aku pergi mengantar makan siang untukmu tapi kau sudah makan makanan dari orang lain. Tapi berhubung itu masakan Mae mu aku tak masalah" jelas Plan
"Lagi pula untuk apa aku cemburu? Aku bukan siapa siapamu dan tak punya hak padamu" ucap Plan lagi
Mean tertegun
"Kalau begitu jadilah kekasihku" ucap Mean santai
👦👦
Setahun sudah kuliah berjalan. Sudah saatnya penerimaan siswa baru.
Beberapa hari ini Perth juga disibukkan dengan kegiatannya sebagai panitia ospek. Tak jarang ia bahkan pulang tengah malam dan kembali pergi bahkan saat matahari baru mengedipkan sinarnya.
Tentu saja waktu bersama Saint juga berkurang. Saint juga memaklumi hal itu. Tapi terkadang dia juga merasa seperti tidak punya kekasih. Ia lebih sering di apartemen sendirian. Mau bagaimana lagi, Perth melarang Saint bertemu dengan Mean karena khawatir Mean akan menggoda Saint.
Eh, tapi kan Mean sudah punya seseorang yang perlu digoda?
Oke back to story
Tetapi hari ini pengecualian. Perth langsung pulang setelah jam kuliahnya habis. Saint senang bukan main.
Sementara menunggu Perth menyelesaikan mandinya, Saint menata makanan di meja makan untuk makan mereka berdua.
Beep..beep..beep
Terdengar suara telfon. Tapi itu bukan milik Saint. Ia mencari sumber suara. Dan akhirnya menemukan ponsel Perth di meja ruang tamu.
Jane.. itu yang tertulis di layar handphone Perth.
Perth masih mandi, jadi ia mengangkat telfonnya siapa tahu ada sesuatu yang penting.
Sebelum ia bicara, sudah ada suara di sebrang telfon
'Perth, aku mau mengucapkan terima kasih untuk makan malam dan mengantarku pulang kemarin malam. Dan aku harap kita bisa melakukannya lagi jika ada waktu. Oh ya? Kemarin aku tertidur. Apa kamu yang membawaku ke dalam rumah? Kalau iya aku benar benar berterima kasih Perth kau mau melakukannya untukku'
Saint hanya mampu tercengang sambil menjauhkan handphone Perth dari telinganya dan tak menghiraukan suara wanita yang terus berbicara karena tidak mendapat tanggapan apapun.
Otak Saint sudah dipenuhi dengan pemikiran negatif. Apalagi jika dihubungkan dengan Perth yang beberapa hari ini lebih sering diluar daripada di rumah.
Saint sudah tidak bisa berpikir jernih lagi. Ia ingin percaya pada Perth tapi telfon dari wanita itu tadi menghancurkan segalanya.
"Saint"
------------------------------------------------------Hai.. apa kabar semua? Maaf late updatenya yaa... barangkali ada yang nungguin hehe..
Maaf kalau ada typo yaa.. seperti biasa jangan lupa votenya, komen juga ga ada yang larang kok😍😁
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SLAVE "PerthxSaint"
Fanfiction~FULL RELEASED~ Berawal dari kebetulan.... Menemukan arti dari sebuah cinta yang sebenarnya... ReggnaP