7. Care?

1.4K 155 5
                                    

Saint menghela nafasnya pelan. Akhirnya ia sampai di asrama. Untung saja gerbang asrama belum ditutup. Asrama yang ditinggali Saint memang sangat ketat peraturannya.

Saint merogoh kantung depan tasnya mencari kunci cadangan saat sudah sampai pintu kamarnya.

'mungkin Perth sudah mengunci pintunya', pikirnya

Namun, saat memasukkan kuncinya ke lubang kunci, ia merasa ada yang aneh.

"seperti tidak dikunci", ucapnya keheranan

Benar saja, pintu langsung bisa dibuka tanpa memutar kuncinya



Cklek....

"Perth pasti sudah pulang. Tapi dimana dia?", kata Saint saat melihat lampu kamar sudah dinyalakan dan melihat tas Perth yang sudah ada di atas ranjang


Cklek...

Ia sontak menoleh ke belakang saat mendengar suara pintu terbuka. Lebih tepatnya pintu kamar mandi.

Perth keluar dari kamar mandi dengan keadaan setengah basah dengan handuk yang hanya menutupi bagian bawahnya sambil mengeringkan rambutnya yang basah. 🌚

"oh Saint, kau sudah pulang? Apa kau sudah lama?", tanya Perth sedikit terkejut melihat Saint sudah berada di kamar

"a..aku.. ba.. baru sampai kok", balas Saint yang tak berani memandang ke arah Perth

"oh ya, aku membeli makanan untuk kita berdua. Apa kau sudah makan?", tanya Perth sambil mencari sepasang piyama yang akan ia kenakan

"aku belum makan.. ehm... ehm... Perth, aku akan pergi mandi dulu. Aku akan makan malaam setelah mandi", kata Saint terburu-buru sambil berjalan cepat ke kamar mandi

"baiklah aku akan menunggumu. Mari makan malam bersama", teriak Perth karena Saint sudah masuk ke kamar mandi

"ada apa dengannya?", tanya Perth pada dirinya sendiri

Di dalam kamar mandi....

"mengapa aku deg-degan saat melihat Perth dalam keadaan seperti itu?" lirih Saint di dalam kamar mandi

"aaahhhh... apa yang kau pikirkan Saint?", katanya sambil mengacak-acak rambutnya sendiri

Akhirnya Saint memutuskan untuk mandi agar pikirannya jernih....



Beberapa saat kemudian.....



Saint keluar dari kamar mandi dan melihat Perth yang sedang menata makanan di atas karpet.

"Saint ayo makan, semua makanannya sudah aku hangatkan", kata Perth setelah melihat Saint keluar dari kamar mandi Saint hanya mengangguk dan segera duduk di depan Perth.

Setelah itu hanya dentingan sendok dan garpulah yang terdengar di ruangan itu. Sampai akhirnya acara makan mereka selesai

"Saint, bolehkah aku bertanya sesuatu?", tanya Perth setelah membereskan alat makan mereka

"ehm,, tentu saja", balas Saint

"tumben sekali kau baru pulang jam segini. Kalau aku boleh tahu..... ehmm.. kau dari mana? Bukankah kelas terakhirmu hari ini selesai pukul 4?", tanya Perth lagi, ragu

"aaahhhh... itu... aku baru saja berkeliling mencari pekerjaan"

"paruh waktu? Kau yakin bisa melakukannya Saint? Kau akan kelelahan jika harus bekerja setelah kuliah", oceh Perth

"tak apa Perth, aku yakin bisa melakukannya. Lagi pula aku tak bisa terus terusan bergantung pada uang dari kampus", jelas Saint

"kau punya aku Saint. Apa gunanya teman? Aku akan membantumu", tawar Perth

"aku tak ingin merepotkan orang lain Perth", kata Saint sambil memandang mata Perth

"eh tapi, bagaimana kau tahu jadwal kuliahku Perth? Tadi kau bilang kau tahu kalau kelas terakhirku selesai pukul 4", tanya Saint penasaran

"ah.. ituuu... anuu.. ah... aku sengaja menghafalnya karena kau... roommateku... yaa kau kan roommateku", jawab Perth tergagap

"ah begituuuu... kalau begitu aku tidur dulu ya Perth", ucap Saint percaya

"ya..yaa.. kau boleh tidur.. aku juga akan tidur kalau begitu", jawab Perth sambil melompat ke ranjangnya




'ah untung saja tidak ketahuan', batin Perth

LOVE SLAVE "PerthxSaint"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang