9. Hero

1.4K 149 6
                                        

Maaf kemarin lupa naroh visualisasinya Gulf.. inilah diaaa

okay back to story yaaa------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

okay back to story yaaa
------------------------------------------------------

“huhhh Perth, kenapa mobilmu itu harus mogok sih?”, keluh Plan
“ya mana ku tahu Plan” “lagipula tadi Mean sudah menawarimu untuk pergi bersamanya, tapi kau tak mau”, balas Perth lagi


Flashback on

Perth dan Plan baru saja keluar dari gedung fakultasnya menuju parkiran. Namun, ada kejanggalan pada mobil Perth. Ia sudah beberapa kali mencoba menyalakan mobilnya, tapi hanya desingan putus-putus yang keluar dari mesin mobilnya.
“Plan, sepertinya mobilku mogok. Bisa turun sebentar dan bantu aku mengecek mesinnya?”, ucap Perth sambil melepas seatbeltnya dan keluar mobil

“ahhh… ada apa lagi sih ini’, balas Plan kesal Akhirnya mereka berdua turun dan membuka kap depan mobil.

Asap hitam pun keluar dari mesin mobil Perth. Plan hanya mampu menggerutu karena ia merasa sangat sial. Ditengah susahnya mereka. Ada seorang pria lain yang menghampiri mereka.

“apa yang terjadi dengan mobilmu, Perth?”, kata pria itu sambil membuka helm fullface nya yang ternyata itu Mean.

Eh… btw Mean tadi bawa motor gaes..

“ah, kau Mean. Mobil Perth mogok”, sela Plan sebelum Perth menjawabnya

“bagaimana kalau kau pulang bersamaku, Plan?”, tawar Mean

“tak usah Mean, lagipula aku dan Perth tak langsung pulang. Aku dan Perth akan manggung di café”, jelas Plan

“bagaimana jika aku mengantarmu sampai café?”, tawar Mean lagi

“ah… aku tak mungkin meninggalkan Perth sendirian”, Plan tetap tak mau pulang bersama Mean

“tak apa Plan, pergilah bersama Mean. Aku akan jalan kaki saja”, sela Perth yang baru saja menutup kap mobilnya

“tak usah. Lagi pula kau pasti lelah Mean. Kau mulai ambil kelas pagi dan baru pulang sore seperti ini pasti kau lelah”, Plan tetap tak mau pulang dengan Mean

‘lagipula aku pulang sore karena menunggumu’, batin Mean

“kau yakin?” tanya Mean yang hanya dijawab anggukan oleh Plan

“baiklah kalau begitu, aku bulang dulu. Sampai jumpa di dorm Plan”, Mean langsung membawa motornya pergi dari area kampus

Flashback off

“aku hanya kasihan dengannya Perth. Dia berangkat pagi pagi dan pulang sesore ini”, ucap Plan sedikit memelas sambil menunduk

“ehhmmmmm…. Ternyata kau punya rasa kasihan eoh? Atau jangan-jangan kau mulai menyukai Mean?”, tanya Perth penuh selidik

“ah..a..apa yang kau katakan Perth? Mana mungkin aku menyukai Mean. Asal kau tahu. Aku STRAIGHT”,jawab Plan sambil memandang ke arah lain

Namun, Perth tak sebodoh itu. Ia dapat mengetahui kalau Plan menyembunyikan sesuatu darinya.

“kau tak pandai berbohong Plan. Katakan saja kalau kau menyukai Mean. Aku tak kan bilang pada siapapun”, ucap Perth

“terserah kau mau bilang apa Perth. Ayo cepat!!! P’Title akan memarahi kita kalau kita terlambat”, Plan berjalan cepat mendahului Perth Perth berjalan melewati gang agar lebih cepat sampai ke café.

Namun, ditengah perjalanan…..

“Perth, bukankah itu Saint roommatemu?”, ucap Plan panik sambil menepuk bahu Perth keras Perth langsung melihat ke arah yang ditunjuk Plan.

Perth langsung berlaridan melempar tasnya kepada orang yang hampir mencekik leher Saint. “kau tak apa Saint?”, tanya Perth khawatir dan dibalas anggukan oleh Saint Perth memandang ke arah orang yang berusaha melukai Saint. Gulf.

Perth pun langsung mencengkeram kuat kerah baju Gulf dan mengangkatnya yang otomatis membuat Gulf berdiri.

“aku tidak ingin membunuhmu. Jadi, pergilah sekarang dan jangan mengganggu Saint!”, ancam Perth

“aku tak punya urusan denganmu”, balas Gulf sambil berusaha melepaskan cengkeraman tangan Perth

“aku tak peduli. Jika kau punya urusan dengan Saint, maka kau juga berurusan denganku”,desis Perth penuh amarah .“jadi pergi sekarang!!!”, Perth melempar tubuh Gulf

“oke, aku pergi sekarang. Tapi Saint, urusan kita belum selesai”, ucap Gulf sambil pergi meninggalkan mereka.

“ehmmm… terima kasih Perth, kau sudah menolongku”, kata Saint pelan

“sudah kau tak usah memikirkannya. Kalau boleh kutahu, dia siapa?”, tanya Perth

“dia sepupuku Perth”

“lalu mengapa dia bisa sekejam itu padamu Saint?”, tanya Perth lagi

Namun, Saint hanya bisa terdiam. Ia tak tahu harus menjawab apa.

“ah, maafkan aku Saint. Aku terlalu ikut campur tentang urusanmu”, kata Perth bersalah

“tidak apa-apa Perth”

“oh ya, kau mau bekerja bukan? Aku akan mengantarmu. Aku takut dia akan kembali lagi”, tawar Perth

“tak usah Perth. Aku berangkat sendiri saja. Lagi pula bagaimana dengan Plan?”

“Plan bisa berangkat sendiri. Iya kan Plan?” kata Perth sambil mengedipkan sebelah matanya sambil memandang Plan

“aahh.. iya, tentu saja aku bisa berangkat sendiri”

“ kalau begitu ayo Saint kau kuantar. Oh ya Plan, tolong katakan maafku pada P’Title, karena datang sedikit terlambat”, ucap Perth sambil berjalan membawa Saint pergi .

Plan hanya memandang punggung mereka hingga hilang ditelan belokan gang.

“aku rasa kau yang menyukai Saint,Perth!” ucapnya sambil menggelengkan kepalanya dan pergi menuju café, tempat ia dan bandnya berkumpul.

------------------
jangan lupa votenya yaaa... komen juga gapapa😁😍

LOVE SLAVE "PerthxSaint"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang