"Kau bercanda Plan?" tanya Perth
"Untuk apa aku bercanda? Aku ingin menginap disini karena aku sedang malas bertemu Mean" jawab Plan
"Ta.. tapi disini hanya ada satu kamar dan satu tempat tidur Plan. Kau mau tidur di sofa?" balas Saint lembut
"Eo.. tentu saja aku akan tidur di kamar bersamamu Saint. Biarkan Perth tidur di sofa ruang tamu. Apa kalian tega padaku tidur di sofa?" ucap Plan memelas
Saint dan Perth hanya mampu menatap mata satu sama lain.
"Hhahh.. baiklah, aku akan tidur di sofa malam ini. Tapi awas saja sampai kau membuat Saint ku merasa tak nyaman disini. Kau akan langsung kuusir", Perth hanya bisa mengalah membiarkan dua lelaki manis ini tidur di kamar
"Baguslah kalau begitu, ayo Saint kita ke kamar! Ini sudah larut malam" ajak Plan
Tanpa mereka sadari, mereka bercerita panjang kali lebar dengan Plan sampai selarut ini.
Saint hanya mampu menatap Perth sementara tangannya ditarik oleh Plan menuju ke kamar.
👦👦
Sudah pukul satu dini hari tapi Saint masih belum bisa tertidur. Ia khawatir dengan Perth. Melihat Plan yang tertidur dengan pulas, Saint keluar dari kamar dan menuju ruang tamu.
Ia melihat tubuh jangkung yang meringkuk menyesuaikan ukuran sofa yang sama sekali tidak pas untuk tubuhnya. Belum lagi ia berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut yang juga minimalis. Oh jangan lupa dengan bantal sofa yang memang tak cocok untuk ditiduri
Melihat itu Saint meringis. Ia segera kembali ke kamar untuk mengambil bantalnya dan kembali ke ruang tamu
Begitu sampai, ia langsung berjongkok di samping Perth dan membangunkannya untuk mengganti bantal.
Baru saja Saint memegang bahu Perth. Perth membalikkan badannya yang juga membuat Saint terkejut.
"Saint, kau belum tidur?" tanya Perth dan segera mendudukkan dirinya
"Emm aku tidak bisa tidur. Lalu bagaimana denganmu? Kenapa kau belum tidur. Aku datang membawakan bantal untukmu. Aku tau bantal sofa ini terlalu keras untuk dibuat tidur" jawab Saint sambil memberikan bantal yang ia bawa pada Perth
Perth menerima bantal itu dan meletakkannya di sampingnya. Setelah itu ia menarik tangan Saint agar duduk disampingnya.
"Katakan padaku, bagaimana aku bisa tidur tanpamu?" ucap Perth sambil memeluk Saint sementara kepalanya bersandar pada bahu Saint
Wajah Saint memerah setelah mendengar perkataan Perth
"Saint, kumohon tidurlah disini bersamaku" pinta Perth
"Tapi bagaimana jika Plan terbangun?"
"Plan jika tidur sudah seperti orang mati. Tidak perlu mengkhawatirkannya"
"Emm baiklah. Tapi apa sofa ini cukup untuk kita berdua?" tanya Saint
"Tentu Saint.. aku akan ambil bagian sesempit mungkin. Bagian ini semuanya milikmu" kata Perth sambil merubah posisinya lebih menempel pada sandaran sofa dan menyisakan ruang besar untuk Saint.
Saint pun mulai berbaring pada ruang sofa yang tersisa dan mencoba menyamankan posisinya.
"Jika kau takut terjatuh aku akan memelukmu" ucapnya sambil memback hug Saint.
"Emm selamat malam Perth"
"Selamat malam juga sayang" ucap Perth yang diakhiri dengan kecupan pada pipi Saint
👦👦
Pagi ini, ada yang berbeda di dapur pasangan ini. Ada dua lelaki manis yang tengah berkutat dengan bahan bahan makanan. Siapa lagi kalau bukan Saint dan Plan.
Saint menerangkan cara memasak sambil memperagakannya pada Plan. Karena yaa kalian tahu Plan baru belajar memasak kemarin. Tapi ia sudah cukup cepat mencerna penjelasan Saint dan mulai mengikutinya juga.
Akhirnya masakan mereka selesai. Saint pun memanggil Perth untuk ikut sarapan bersama.
Sesaat setelah mereka selesai sarapan, ada yang membunyikan bel apartemen.
Tingg.. tongg
"Siapa yang bertamu sepagi ini? Plan, bisa tolong bukakan pintunya? Aku belum selesai cuci piring", ucap Saint. Ia tidak mungkin meminta tolong pada Perth, karena Perth sekarang sedang sibuk membersihkan kamar mandi.
Plan hanya mengangguk dan segera berjalan menuju ke pintu dan membukanya. Ia sangat terkejut saat melihat siapa yang datang.
"Mau apa kau kemari?" tanya Plan ketus
"Aku yang harusnya bertanya padamu. Mengapa kau tak pulang sejak kemarin dan memilih untuk menginap disini?"
"Terserah apa mauku lah.. memangnya apa urusanmu?" jawab Plan masih dengan nada ketusnya
"Aku khawatir padamu Plan. Sejak kemarin malam aku mencarimu dan untung saja aku menemukanmu disini"
"Oh.. untuk apa kau buang-buang waktu mencariku. Urus saja wanitamu!!" jawab Plan dengan nada mengejek
Mendengar keributan di pintu Perth dan Saint yang kebetulan telah menyelesaikan pekerjaan mereka segera menuju ke sumber keributan.
Setelah sampai di pintu.....
"Mean!"
------------------------------------------------------
Haaii semuaaa.... jangan lupa votenya yaa... komen juga boleh😘😍
Oh ya kalau ada typo author minta maaf yaa.. mohon dimaklumi😁✌
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SLAVE "PerthxSaint"
Fanfiction~FULL RELEASED~ Berawal dari kebetulan.... Menemukan arti dari sebuah cinta yang sebenarnya... ReggnaP