Hari berjalan seperti biasa sebelum seorang lelaki dengan aura membunuh menghampiri Perth diikuti dengan lelaki mungil yang berusaha menghentikannya
Bugh..
Genggaman tangan meninju pipi Perth
"Apa maksudmu memukulku Mean?"
Oh itu Mean..
"Setelah kau menyakiti hati sahabatku, kau bahkan tak tahu tujuanku kesini?" Mean menarik kerah baju Perth
Mereka menjadi pusat perhatian orang sekarang. Ini jam makan siang dan banyak kelas yang sudah selesai.
"Mean, tahan emosimu. Bisakah kita membicarakannya di tempat lain? Kalian menjadi pusat perhatian sekarang" ucap Plan
Mean hanya mendengus dan segera pergi diikuti Plan dan Perth.
Setelah menemukan tempat, mereka berdebat dengan hebat sehingga memaksa Perth mengatakan semuanya
"Hhah? Kau gila Perth. Seharusnya kau mengatakan ini pada Saint agar tidak terjadi kesalah pahaman seperti ini" ucap Mean yang hatinya mulai melunak
"Kalau aku mengatakannya, Saint pasti akan melarangku" ucap Perth menunduk
"Eh ngomong ngomong bagaimana kau bisa tahu kalau aku dan Saint sedang bertengkar?" tanya Perth
"Kemarin pagi Saint datang ke asrama kami. Sebenarnya aku ingin memukulmu saat itu juga tapi aku tidak menemukanmu dimanapun..huh" Mean mendengus
"Jadi kapan kau akan menjelaskan semuanya pada Saint, Perth?" tanya Plan yang entah kenapa sejak tadi diam
"Setelah semuanya selesai. Sebentar lagi Plan" ucap Perth yakin.
Sebetulnya ini bukan situasi yang diinginkan Perth. Tapi mau bagaimana lagi, ia hanya ingin Saint nya aman
Kriiingggg....kriiiinggg....
Handphone Perth berbunyi. Ia langsung mendongak menatap Mean dan Plan. Seolah mengerti tatapan Mean, Perth mengangguk.
"Aku harus pergi sekarang" ucap Perth
"Baiklah. Semoga cepat selesai" ucap Mean
Perth hanya mengangguk meninggalkan mereka
👦👦
Saint berjalan sendirian dari kampus menuju asrama Mean dan Plan. Yaa kalian tahu Saint tinggal disana semenjak ia bertengkar dengan Perth.
Saint hanya berjalan menunduk sehingga tak sadar sejak tadi sudah ada seseorang yang menunggunya sambil bersandar di depan pintu.
Hingga melihat sepasang kaki, ia langsung mendongakkan kepalanya terkejut.
Seseorang yang sudah 2 hari tak ia jumpai
"Mau apa kau kesini Perth? Kau masih tak puas menyakitiku hhah? Hubungan kita sudah berakhir jika kau lupa" ucap Saint
"Tapi aku tak pernah mengiyakan ucapanmu kan" ucap Perth sambil menyambar kunci yang dipegang Saint dan segera masuk ke kamar dan tak lupa membawa Saint masuk.
Perth juga mengunci mereka dari dalam.
"Mau apa kau kesini Perth? Lebih baik kau segera pergi dari sini. Aku tak mau melihatmu lagi" usir Saint tapi tak dihiraukan oleh Perth
Yang dilakukan Perth sekarang adalah hal tak terduga. Ia menarik tengkuk Saint dan membawanya kedalam ciuman lembut yang membuat Saint terbuai dan langsung berhenti meronta dan berteriak.
"Kau terlalu banyak bicara. Setelah dicium saja baru diam" ejek Perth sambil mendudukkan Saint di ranjang sementara ia berlutut di depan Saint
"Emm Saint.. Maaf" kata pertama yang diucapkan Perth setelah mereka berdua sama sama terdiam selama beberapa saat
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SLAVE "PerthxSaint"
Fanfiction~FULL RELEASED~ Berawal dari kebetulan.... Menemukan arti dari sebuah cinta yang sebenarnya... ReggnaP