🌙 38.Sudah Lama

532 20 9
                                    

Saya ingatkan lagi untuk vote sebelum membaca 🙌
.
.
.

Author POV

Keesokan harinya~~

"Eh hari ini kita bagi nomor kan?" Tanya seorang gadis besurai panjang bernama velicia kepada teman teman nya.

Mereka sedang mengobrol di dalam kelas,yaitu di kursi mereka masing masing.kebetulan tempat nya berdekatan jadi mereka bisa mengobrol dengan mudah.sambil menunggu bel masuk,apa salah nya?

"Iya,gue gak sabar bakal sebangku dengan siapa." Jawab liyya yg memang sebangku dengan dirinya.

Kania yg duduk tepat di depan liyya langsung mendarat kan telapak tangan nya ke arah kepala gadis itu seraya menepuk pelan

"Eh,gak ada yg sebangku bodo! Namanya juga ujian" tegas kania dan seketika liyya menanggapi nya dengan nyinyiran.

"Nye nye nye,lu gak usah pake acara nampol nampol gue juga kaliiiiii."

Kania mengerut kan kening nya, "siapa yg nampol elu?."

"Eh" suara gissel membuat ketiga teman nya itu langsung menatap dirinya, "tidak apa."

"Ouh" ucap mereka serempak.
-
-
-
-
"Liy,lu gak ikut kita ke kantin?" Tanya velicia sembari beranjak dari tempat duduk nya.

Liyya menggeleng lalu mengarahkan tangan nya ke bawah seperti mengambil sesuatu dan meletakan nya di atas meja.

"Gue bawa bekal,kalian aja" jawab liyya.

"Ok.kita duluan" pamit velicia bersama yg lain nya.

---------------

TING

Sebuah notification masuk di ponsel liyya.sang empu yg memiliki ponsel itu langsung mengecek nya ketika bekal yg dia makan tadi sudah tidak bersisa.

"Daffa?" Gumam liyya.

Tanpa pikir panjang,dia segera membalas pesan tersebut.

>P

Knp?<

Lama menunggu tidak ada jawaban.dari pada menatapi layar ponsel yg tidak jelas apa isinya mending liyya mematikan ponsel nya lalu meninggalkan kelas untuk pergi keluar.

Selagi berjalan menyusuri koridor,mata gadis itu tidak berhenti memperhatikan orang orang yg ada disekelilingnya.

Dari kepala hingga ujung kaki ia perhatikan.gadis itu senyum senyum sendiri karena merasa dirinya lah yg paling sempurna,entah apa yg dimaksud gadis ini.

Karena Keenakan memuji sendiri di dalam hati *ngebatin.liyya berhenti seketika disaat dia melihat seseorang yg selama ini telah lama tidak dia lihat semenjak kejadian Fiona DKK di keluarkan dari sekolah.

Tidak mau menghampiri,liyya berbalik secara perlahan agar orang itu tidak merasakan keberadaan nya.

Berhasil? Tidak.justru Rafael,yg dimaksud Liyya sebagai orang sudah lama tidak dia lihat.beranjak dari kursi yg memang terletak di depan kelas nya.

The Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang