Ceklek
"Woy bangun Kebo!"
Suara berat milik lelaki itu membangun kan Liyya yg tadinya sedang tidur nyenyak pun beranjak duduk dengan mata yg masih tertutup.
"Sudah 6 lewat ini, lo mau telat?" Tanya lelaki itu lagi.
Liyya mengerjapkan Mata nya, "Kan hari ini minggu, kenapa telat?" Ucap nya sembari mengumpulkan nyawa.
Lelaki itu duduk disamping liyya, kemudian membuka mata gadis itu dengan tangan nya sendiri "Bangun Liyyaaa, katanya mau beli Kue yang di persimpangan itu. Nanti gak dapet loh."
Liyya langsung membuka mata nya kaget dan menoleh ke arah seseorang yg duduk disebelah nya menggunakan jaket serta rambut nya juga yg masih berantakan seperti Liyya sekarang.
"Lah? Rafael?!" Ujar liyya heran.
"Kenapa, kaget?" Tanya rafael.
Liyya mengambil bantal yg ada di kasur nya lalu ia pukulkan kewajah lelaki ini, "ngapain lu disini, gue kan gak nyuruh elu buat dateng terus bangunin gue dan beli kue itu bareng gue."
Rafael memutar bola mata nya kemudian berdiri dan menarik lengan gadis itu agar ikut berdiri, "lo memang gak nyuruh gue, tapi gue liat status WhatsApp lo. Udah ayok, nanti gak kebagian kue nya" ucap rafael seraya menarik lengan liyya agar sang empu ikut beranjak dari sana.
Liyya masih diam di posisi nya yg membuat rafael membalikan badan lalu menatap liyya dengan malas, "Kenapa masih diem ha? Lo gak mau ap---"
"Gue belum cuci muka bego!" Tegas liyya sembari melepaskan tangan rafael dari lengan nya lalu berjalan menuju kamar mandi.
"Ya elah tuan putri"
***
"Mau beli kue yg mana lo?" Tanya rafael sambil memegang satu kantong plastik putih dan penjepit makanan.
Tiba tiba Liyya mengambil dua benda itu dari rafael dengan kasar, "gue bisa sendiri."
Setelah memilah milah kue untuk di beli, liyya segera memberikan uang kepada sang penjual dan dibalas senyuman kecil.
Liyya mengangguk lalu ikut tersenyum, dia sangat senang sudah mendapatkan makanan yg dia mau sejak lama. Liyya tidak pernah sempat membeli kue yg dijual wanita paruh baya ini, terlebih lagi ketika berangkat ke sekolah bersama kevin. Kevin tidak pernah mengizinkan nya, kevin bilang bahwa makanan yg dijual wanita itu berisi sianida. Walaupun liyya tidak percaya, dia tetap tidak membeli nya.
Tapi sekarang lihatlah, senyuman gadis itu tidak luntur sedari tadi saat setelah membayar makanan. Saat naik motor bersama rafael sekarang pun dia tiada henti memandang kue yg berada didalam kantong plastik yg dia pegang di tangan kanan nya.
"Berhenti memandangi kue itu sambil senyam senyum kek orang gila."
Kepala Liyya yg tadi nya menunduk untuk melihat kue di tangan nya sontak mendongak karena ucapan rafael barusan.
"Nah kalo gitu kan enak jadinya." Ujar rafael sembari tersenyum.
Liyya yg duduk dibelakang tidak berhenti bersumpah serapah kepada lelaki didepan nya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Wanted
Novela Juvenil"Setiap Masalah Tuh pasti ada jalan keluar nya, kalau gak ada yah....lewat jalan tikus" -Sherlie Revaliyya Andershon #4 themostwanted 14/03/20