Dua hari berlalu,
Tidak terasa bahwa hari ini adalah hari terakhir ujian semester 1, sungguh hal yg paling menyenangkan bisa bebas dari berbagai buku pelajaran yg selama ini merusak otak.
Yah itu menurut liyya sih.
Setelah ujian pertama pada hari ini telah dilaksanakan dengan lancar walafiat, liyya dan ketiga sahabat nya berjalan menuju kantin untuk membeli beberapa makanan ringan seperti roti-roti, snack, kue, DLL.
Mereka memutuskan lanjut pergi ke taman karena di kantin tidak ada bangku yg kosong untuk mereka tempati, yg benar saja mereka kali ini telat sehingga kekurangan bangku. Tapi di taman juga sedikit ramai oleh para murid yg sedang pacaran contoh nya, awalnya liyya menganggap itu sepele. Namun kemudian setelah memilih bangku taman yg paling ujung untuk di duduki, dia malah terbelalak kaget ketika dua orang menghampiri bangku itu dan itu Daffa bersama cewe lain.
Oh yg benar saja? Jadi selama 4 hari sesudah jadian, dia malah bermain main dibelakang liyya? Cowok macam apa itu.
Geram dengan hal itu, liyya pun tidak segan menghampiri mereka berdua yg baru saja duduk.
"HEY!" Bentak liyya yg membuat dhafa berdiri kaget.
"Liyya?"
"Iya gue liyya, siapa cewe ini?" Liyya menunjuk seseorang yg tadi duduk disebelah daffa.
"Kenapa? Gak boleh?" Tanya daffa balik.
"Gue nanya siapa cewe INI." Liyya Menekankan kalimat terakhir nya sambil menunjuk nunjuk perempuan itu dengan mata yg masih fokus melihat daffa, sang pacar yg kayak nya bakalan bentar lagi menjadi mantan.
Tiba tiba ketiga sahabat nya ikut menghampiri dan kania ikut heran, apa yg terjadi?
"Daf, cewe ini siapa?" Kania ikut menanyakan hal yg sama dengan liyya.
Daffa tersenyum sembari merangkul perempuan itu agar berdiri, "tunangan gue Kan, sorry baru ngasi tau."
"Kalau itu tunangan lo, jadi apa guna gue jadi pacar lo?"
Betul juga kan? Kenapa waktu itu dhafa menyatakan rasa suka nya sama liyya jika dia punya tunangan? Lagi pula tunangan apa, bukti nya mana toh.
"Ya gue waktu itu lagi bucin bucin nya sama lo tapi sekarang enggak." Ucap daffa sambil mengangkat bahu nya acuh.
Liyya mengangguk angguk, "ya udah kita putus, gak ada rugi nya juga." Liyya berbalik lalu berjalan menuju bangku lain untuk di duduki.
Kania menoleh sebentar ke arah liyya yg berjalan menjauh.
sebelum dia menyusul liyya, kania menatap sebal ke arah dhafa "Dasar buaya darat lo." Kemudian kania mempercepat langkah nya menyusul liyya dan kedua teman nya yg lain.
***
Pulang,
Yes! Semuanya telah selesai. Minggu depan hanya kelas meeting, jadi mereka tidak perlu untuk seharian memandangi buku yg dipenuhi berbagai kata tidak dimengerti.
Berbondong bondong siswa keluar dari kelas dan berhimpit himpitan di sekitar koridor sekolah, sudah pasti hal ini akan terjadi. Liyya dan sahabat sahabat nya memilih untuk menunggu dulu di dalam kelas, sekalian berbincang sebentar mengenai aktivitas apa yg akan mereka lakukan selanjutnya.
"Now, apa yg bakalan kita lakukan hari ini?" Ujar Velicia seraya duduk di atas meja yg tepat berada di belakang nya.
"Pulang, ganti baju, makan, tidur." Jawab gissel.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Wanted
Teen Fiction"Setiap Masalah Tuh pasti ada jalan keluar nya, kalau gak ada yah....lewat jalan tikus" -Sherlie Revaliyya Andershon #4 themostwanted 14/03/20