Sialan lo Zoy, kenapa lo terjebak dipikiran gue?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.________________
Song recommendation
~My time - Jungkook BTS~
Release on : 2020-02-21
SELAMAT MEMBACA!
_____________Ditengah kebingungan ketiga gadis itu, tiba tiba sebuah suara memanggil nama Zoya.
"ZOYA!" Zoya mengedarkan pandangannya dan menemukan sang kembaran melambaikan tangan.
Zoya tersenyum sangat lebar hingga memperlihatkan gigi putihnya. Tapi tak lama, karena pandangannya telah bertemu dengan pemilik manik mata hitam pekat.
____________"ZOYA!" teriak Zack memenuhi seluruh penjuru kantin.
"Mana? Mana pujaan hati gue?" Tanya Gavin mengedarkan pandangan ke sekeliling.
"Pujaan hati nenek lo," jitak Rio.
"Sakit bambang" sungut Gavin mengusap bekas jitakan Rio, "lagian apa salahnya sih? Calon bini gue ini," lanjut Gavin.
"Lo ngehalu sekali lagi, gue ceburin ke empang, sukur," ancam Rio.
"Senyumanmu~ yang indah bagaikan candu~ Ingin trus ku~ lihat walau dari jauh~ anjing" umpat Gavin lagi, kali ini tidak main main, sebuah sepatu melayang mengenai kepalanya, bisa dibayangkan rasa sakitnya.
"Lo punya dendam apa sih sama gue? Untung gue sabar," gerutu Gavin, Rio memilih tidak menanggapi.
"Hallo bang Zack, Hallo Reynand, hallo teman temannya," sapa sebuah suara yang terdengar imut. Tiga orang gadis berdiri disamping meja mereka. Ternyata Zoya, sang primadona baru.
"Sini duduk Zoy, teman temannya duduk aja dikursi yang kosong," Zoy mengangguk, ia duduk diantara Zack dan Reynand.
Seluruh tubuh Reynand menegang, gadis itu ada disampingnya, sangat dekat sekali, hampir tidak ada cela.
"Reynand, Lo apa kabar?" Tanya Zoya kepada laki laki disampingnya.
Tubuh Reynand semakin menegang, bahkan tangannya yang mengepal mengeluarkan keringat dingin. Ia senang, sungguh senang dapat mendengarkan suara itu lagi, tapi... Ah sudahlah.
"Hmm baik," jawab Reynand singkat, laki laki itu memilih untuk melanjutkan makan.
Gavin mengulurkan tangannya, "Perkenalkan nama gue Gavin, calon suami Lo" Gavin menyisir rambutnya kebelakang dengan tangan.
Zoya hanya mengangguk, menyambut uluran tangan Gavin, "gue Rio, panggil aja sayang," ucap Rio yang dibalas jitakan Gavin.
"Lo mau pesan apa dek?" Tanya Zack sebelum kedua sahabatnya semakin rusuh.
"Terserah lo deh bang," jawab Zoya malas.
"Sini gue beliin," tawar Gavin, ia tidak akan menyia nyiakan kesempatan ini. Semangat!
"Nih lo beliin nasi goreng, jangan yang pedes, sama teh anget, gulanya jangan banyak banyak, gak pake lama," perintah Zack memberikan uang berwarna merah.
"Buset, rinci amat, baiklah demi calon istri," ujar Gavin menyemangati dirinya sendiri.
"Ngarep lu!" Teriak Rio.
"Bener nih, Lo punya dendam sama gue," ujar Gavin sambil berlalu.
"Zoya kamu kenal sama mereka? Sama orang orang terkenal ini? Kok gak bilang bilang," seru Oliv tiba tiba.
"Tenang ya dedek manis, jangan teriak disamping kuping abang," ucap Rio yang memang berada disebelah Oliv.
"Jijik Lo," Zack melempar tisu bekas ke arah Rio.
"Nama aku Oliv, bukan dedek manis," balas Oliv.
"Iya dedek manis Oliv," balas Rio tak mau kalah.
"Rey, Lo gak mau bicara sama Zoya? Kali aja ada yang mau lo sampaikan," celetuk Kania.
Reynand menatap datar, "nggak ada," jawabnya singkat.
"Makanan sudah sampai," teriak siapa lagi kalau buka Gavin. Laki laki itu membawa pesanan Zoya, dan pesanan para gadis lainnya, dibantu oleh mbak penjual.
********
Acara makan telah selesai, mereka hanya duduk duduk dikanti menunggu bel masuk. Selama itu pula, diam diam Reynand mencuri pandang ke arah Zoya.
'shit, gabisa nahan lagi gue,' batin Reynand.
Tiba tiba Reynand berdiri, "mau kemana lo?" Tanya Rio.
Reynand tak menjawab, justru malah menarik tangan Zoya tak peduli dengan tatapan orang orang disekitar.
"Woy mau dibawa kemana calon bini gue!?" Teriak Gavin.
Bisik bisik mulai terdengar dari para siswa siswi yang menyaksikan kejadian itu.
'eh si Reynand kenapa tuh'
'mereka kenal?'
'tarik tarikan segala lagi'
'wah pelakor tuh jess'
(Bisik para netizen)Gadis bernama Jessie itu menatap tak suka objek para siswi dikantin. Tangannya mengepal kuat.
********
"Rey, Lo apa apaan sih?" Tanya Zoya ketika Reynand menghentikan langkahnya didepan gudang yang begitu sepi.
Reynand melangkah mendekat kearah Zoya, membuat Zoya melangkahkan kakinya mundur hingga punggungnya membentur tembok.
"Rey, jangan aneh aneh deh," Zoya was was Reynand akan berbuat hal tidak wajar, apalagi tempatnya sangat mendukung.
Reynand terus mendekat hingga hidung mereka saling bersentuhan. Aroma mint langsung menyeruak masuk di hidung Zoya.
"Rey, lo gak-"
"Shit, gak tahan gue," umpat Reynand langsung menyambar bibir Zoya rakus. Laki laki itu tidak membiarkan Zoya mengambil nafas. Dipungutnya bibir Zoya habis, seolah tak ada hari esok. Saliva mereka sudah menjadi satu. Zoya melawan meskipun akhirnya sia sia.
Gadis itu akhirnya pasrah, dirinya mulai terbawa permainan Reynand. Tanpa sadar ia mengalungkan tangannya dileher Reynand dan membalas pungutan Reynand meskipun terbata. Reynand tersenyum disela sela pungutan. Semakin memperdalam ciuman tersebut. Hingga akhirnya keduanya sama sama kehabisan nafas, Reynand terpaksa menyudahi.
"Rey," lirih Zoya.
"Maaf," Reynand menghapus sisa Saliva dibibir Zoya menggunakan jempol tangan.
"Kenapa?" Tanya Zoya lirih.
"Maaf Zoy, aku udah gak bisa nahan ini lagi" ungkap Reynand, pandangannya tak lepas dari gadis dihadapannya, "aku udah cinta sama kamu dari dulu, aku sayang kamu Zoy, aku sadar kita hanya sahabat, tapi aku udah gak tahan lagi," ungkap Reynand.
__________Next?
Si Reynand gercep nih, suka gak?
Kalian suka Zoya dan Reynand?
Atau Zoya dan Gavin? WkwkJangan lupa pencet tombol ⭐ dan komen yang sebanyak banyaknya.
Bye bye 🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynand & Zoya
Teen FictionReynand Adhitama, adalah siswa yang termasuk dalam jajaran laki laki paling digemari di sekolah, memiliki banyak teman tidak membuatnya menjadi laki laki yang murah senyum, ia dingin terhadap sekitar, hobi bermain game, dan tidak pernah terlibat den...