REYYA #15 - Cemburu

220 29 0
                                        

SELAMAT MEMBACA!
__________

Pagi telah tiba, hari kedua mereka berlibur. Rencananya hari ini mereka akan bermain di pantai, sudah cukup beristirahat, sekarang waktunya menikmati ciptaan tuhan.

Zoya hanya memakai baju santai yang menampakkan perutnya, lalu celana denim sebatas paha, memamerkan kakinya yang cantik.

Tidak ada sapaan sama sekali saat berpapasan dengan Reynand. laki laki itu marah, bukan pada Zoya, tapi pada pakaian yang dikenakan gadis itu. Ia tak rela seorang pun memandang tubuh Zoya.

Sedangkan Zoya tak peduli, ia sedang malas melihat wajah Reynand untuk saat ini. Bayangan akan kejadian kemarin kembali terlintas, meskipun hanya salah paham, namun Zoya masih tak rela pacarnya bersentuhan dengan gadis lain.

Zoya menghampiri para sahabatnya dimeja makan, disusul oleh Reynand yang entah sejak kapan berjalan dibelakangnya. Laki laki itu duduk tepat disamping kanan Zoya.

Mereka mengira Zoya dan Reynand sudah berbaikan, tidak ada yang mengungkit kejadian kemarin.

Lalu pandangan Zoya beralih kepada Jessie, gadis itu memandang Zoya dengan tersenyum miring. Zoya muak, ia balas memandang Jessie dengan tatapan meremehkan.

Kemudian sarapan pagi itu diisi oleh kerusuhan mereka, mereka sangat antusias untuk berjalan jalan di pantai.

"Zoya, Kania, nanti kita main air disana ya, sama Naura juga, tapi gausah ajak Jessie," ujar Oliv seperti anak kecil membuat semua terkekeh.

Zoya menelan makanan di mulutnya, "Emang Lo gak takut kelelep?" Tanya Zoya mengejek.

Oliv cemberut, "Kan ada Rio, jadi nanti kalau Oliv kenapa napa, Rio bakal lindungi aku," Ujar Oliv semangat.

Zoya dan Kania berlagak seperti orang muntah, sangat geli mendengar kalimat itu dari gadis polos.

Rio mengusap kepala Oliv sambil tersenyum manis, "Iya dong, Abang Rio siap lindungi dedek gemes selama dua puluh empat jam," ujar Rio, Oliv semakin tersenyum senang.

"Yee sok lu kang kardus," Gavin melempar Sendok tepat sasaran di kepala Rio.

"Anjing," maki Rio.

"Gak boleh ngomong kasar Rio," Oliv menatap tajam kearah pacarnya itu, Rio hanya nyengir, "Maaf, khilap tadi," ujarnya.
__________

"Ahh segarnya," Kania merentangkan kedua tangannya, rambutnya berkibar karena angin laut yang begitu kuat.

Zoya tersenyum, pandangan mata terus menjelajahi seisi pantai, sepanjang penglihatan hanya ada air.

"Ayo kita main air, Oliv udah gak sabar banget," seru Oliv.

Naura dan Kania tak kalah semangatnya, mereka berlarian menuju kearah air, sedangkan Zoya hanya menggeleng dan mengikuti ketiga temannya dari belakang.

Jessie mendengus sinis, "bocah," gumamnya.

Dirinya tengah duduk disebuah kursi panjang. Lalu senyumnya mengembang ketika Reynand dan ketiga temannya datang.

Jessie dengan semangat bangkit dari duduknya, "sini Rey, tempatnya masih kosong," ujarnya menunjuk kursi disebelah.

"Disini ada empat orang, tapi yang lo tawarin cuma si Reynand," sewot Gavin.

Jessie melotot kearah Gavin, "ya biarin dong, mulut mulut gue" ujar Jessie memeletkan lidahnya kearah Gavin.

Reynand tak menanggapi teman temannya, ia sedang dalam suasana yang buruk, melihat banyak laki laki yang terang terangan menatap gadisnya. Ingin sekali Reynand menonjok para hidung belang itu.

Laki laki itu berjalan dan duduk di kursi panjang sebelah Jessie tadi. Matanya mengedar menatap dengan tajam siapa saja yang memandangi gadisnya, sampai tak sadar kalau Zoya saat ini menatap Reynand.

Zoya bertambah kesal, bukannya malah menjauhi Jessie, tapi laki laki itu justru menempel kepada perempuan licik disana, bahkan membiarkan Jessie memeluk lengannya.

Tanpa sadar dirinya merusak rumah pasir yang susah payah dibangun oleh Oliv, tangannya menggapai apa saja yang setidaknya dapat membuat dirinya lebih tenang.

Lalu ia bangkit, tak peduli dengan rengekan Oliv yang merasa kesal kepadanya.

Ia tidak menghampiri Reynand, tapi menghampiri seorang pria yang sedang memotret dengan kamera, laki laki itu terlihat sedang sendiri.

"Hallo," sapa Zoya, laki laki itu menoleh. Uh sepertinya Zoya tidak salah sasaran. Laki laki itu sangat tampan, walaupun tidak setampan Reynand. Ah Zoya segera menggelengkan kepala.

Laki laki itu hanya diam menatap Zoya, lalu menyapa balik sebelum kembali berkutat dengan kamera.

Zoya mendengus kesal, laki laki ini sangat tidak tahu sopan santun, "siapa nama lo?" Tanya Zoya dengan senyum yang dipaksakan.

Laki laki itu tak menjawab. sudah, Zoya sangat kesal.

"Gue lihat, lo jago juga fotonya, boleh fotoin gue kan?" Tanya Zoya penuh harap, ia dapat merasakan Reynand sedang menatap dirinya dan laki laki ini.

Laki laki itu mengangguk, lalu mengarahkan kameranya kearah Zoya yang sudah bersiap.

Laki laki itu mengangkat tangannya, memberi aba aba satu dua tiga, terus seperti itu. Zoya tertawa dalam hati, ia merasa seperti model.

Setelah beberapa gaya sudah dilakukan, dan Zoya sudah merasa tidak ada gaya lagi. Ia segera berlari menghampiri laki laki itu, melihat hasil jepretan.

Tetapi laki laki itu justru menyembunyikan kamera dibelakang tubuhnya. Zoya berusaha menjangkau, ia tak mengetahui maksud dari laki laki ini.

Dan laki laki itu masih terus berusaha menyembunyikan kamera, kadang diangkat tinggi sampai Zoya tak bisa menggapai. Tapi wajahnya tetap datar, huh sama saja dengan si Reynand.

Sedangkan Reynand dan teman temannya juga menyaksikan kejadian itu. Rio dan Gavin tertawa memanas manasi Reynand yang mukanya sudah memerah.

Kania, Oliv, dan Naura hanya ikut tertawa. Sama dengan Reynand, Zack juga hanya diam, tidak mengikuti kedua temannya. Mungkin Zack khawatir karena Zoya berdekatan dengan pria asing.

"Zoya kok gitu ya, kan disini ada pacarnya, masa berduaan sama laki laki lain?" Tanya Jessie. Perempuan itu mencoba memanasi Reynand.

"Heh! Jaga omongan lo!" Seru Zack marah.

Jessie hanya pura pura takut dan menundukkan kepala. Tetapi sepertinya rencananya berhasil, Reynand tanpa aba aba langsung bangkit menghampiri Zoya dan laki laki asing itu.

"Rey!" Teriak Gavin, tapi Reynand terus berjalan, bahkan hampir berlari.

Tepat sampai disana, ia tak segan segan langsung memberikan bogeman mentah kepada laki laki itu.

Laki laki itu tak sempat menghindar karena serangan yang tiba tiba itu, Zoya juga sangat terkejut, tidak menyangka Reynand akan berbuat sampai seperti ini.

"REY!" teriak Zoya.
__________

-tbc

Jangan lupa klik tombol ⭐ dipojok kiri bawah dan komen sebanyak banyaknya bye bye 🙌

Reynand & ZoyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang