REYYA #20 - Malam yang menyenangkan

204 22 0
                                    

VOTE!

.

.
.
.
.
.
.

SELAMAT MEMBACA
____________

"ZACK!" Seru Zoya dan Kania hampir bersamaan. Mereka sama sama menghela nafas lega karena ternyata 'itu Zack'.

Zack berjalan memasuki tenda lalu memeluk Zoya dari belakang, kepalanya ia sembunyikan di leher Zoya.

Zoya dan Kania hanya bisa menggeleng melihat tingkah Zack yang kekanakan. Sudah biasa laki laki itu bermanja kepada Zoya.

"Kadang gue lupa kalo kalian itu kembar, kelakuan kalian udah kayak orang pacaran," Kania menggeleng heran, si kembar satu ini memang sangat lengket satu sama lain. Kalau orang yang tidak tau, pasti mereka akan mengira pacaran, dan itu biasanya dimanfaatkan sebagai oleh Zack untuk menghalau para perempuan yang mengganggu, begitupun sebaliknya, Zack akan mengusir siapa saja yang mendekati adiknya.

Zack mengangkat kepalanya dengan muka berbinar, "cocok kan!" Ujarnya antusias, kemudian berubah cemberut, "sayangnya cuma saudara," Zack menaruh dagunya di bahu Zoya.

Zoya membenturkan kepalanya ke kepala Zack, "sembarangan aja lu kardus," Zack hanya mencebik lucu membuat Zoya dan Kania yang melihatnya menggeleng pelan.

"KANIA! ZOYA! KALIAN KOK LAMA SIH," teriak suara cempreng memenuhi tenda. Oliv sedang berkacak pinggang menatap ketiga manusia yang menyengir.

Lalu tiba tiba pandangan Oliv turun ke tangan Zack yang sedang memeluk pinggang Zoya erat, "ZOYA SELINGKUH?!" teriak Oliv lagi sambil membekap mulutnya dengan raut wajah terkejut. Kania dan Zoya memutar bola mata malas.

"Bukan," sanggah Zoya, "jelas jelas Zack kembaran gue, ada ada aja lu," sembur Zoya yang dibalas Oliv dengan mata menyipit.

"Mana sempat keburu telat, mana sempat, Reynand udah hampir sampai kesini," ujar Oliv melihat Reynand yang berjalan tergesa setelah mendengan teriakan membahana darinya.

Reynand menerobos tenda begitu saja dengan deru nafas yang memburu, "mana? Siapa selingkuhan Zoya?" Tanya Reynand menggeram, tangannya sudah terkepal erat.

Oliv jadi bingung sendiri, sementara Zoya dan Kania hanya diam saja tidak berniat untuk membuka suara. Hanya Zack saja yang tertawa.

Oliv memilin jarinya gugup, apalagi melihat raut wajah Reynand saat marah, sangat menyeramkan. "Emmm bukan gitu, maksud Oliv, Zoya sama Zack itu deket banget, cocok buat selingkuh," jelas Oliv sambil tersenyum lebar.

Krik krik

Hening

"BWAHAHAHA," Zoya, Kania dan Zack sudah tidak bisa membendung tawa mereka lagi. Bagaimana bisa si polos itu berkata begitu, haha benar benar polos.

Reynand memejamkan kedua matanya sambil memijat pangkal hidung, membayangkan dirinya hampir melompati api unggun karena teriakan Oliv, pasti kedua sahabatnya sedang menertawakan tingkah bodohnya.

Tapi memang Oliv tidak sepenuhnya salah, karena Reynand juga geram melihat gadisnya disentuh orang lain. Reynand menggelengkan kepalanya pelan.

Tawa ketiga manusia itu akhirnya berhenti satu menit kemudian. Nafas mereka tersengal sengal, "udah udah mending kita keluar deh, sesek gue disini," ujar Zoya yang akhirnya bangun menghampiri Reynand dan merangkul lengan laki laki putih itu, menggandengnya keluar.
____________

"Oke anak anak, saya sebagai pembawa acara kali ini akan membacakan susunan acara kita pada malam hari ini," ujar Rio yang berdiri didepan.

Zoya, Reynand dan lainnya sudah duduk berjejer dengan rapi diatas rumput yang sudah diberi alas. Tenda mereka berjejer dengan tenda perempuan ditengah, untuk berjaga jaga. Bagaimana pun disini termasuk alam bebas.

Zoya memerhatikan Rio yang bergaya sebagai pembawa acara. Sekali kali mereka akan tertawa dengan tingkah konyol Rio, Rio juga beberapa kali menggoda Oliv dengan gombalan yang dimiliki oleh laki laki itu, tapi sayangnya Oliv terlalu polos untuk mengerti.

Reynand tengah memerhatikan Gadisnya yang sedang tertawa lepas, sangat cantik. Dengan perlahan laki laki itu mengambil handphone nya, dan memotret gadis disampingnya dengan sembunyi-sembunyi. Sebuah senyum tipis terlukis di wajah tampannya.

"Wah ada apa dengan saudara Reynand yang tersenyum sendiri sambil melihat handphone? Apakah saudara Reynand sedang menghubungi perempuan lainnya sementara sang pacar ada disamping?" Tanya Rio dengan senyum lebar.

Zoya menoleh, memicingkan matanya kearah Reynand, "bener?" Tanya Zoya penuh tekanan.

"Jangan jangan bener tuh Zoy, cowok lu punya cewek lain!" Seru Kania mengompori.

Reynand gelagapan sendiri, ia takut jika Zoya kemakan omongan mereka. Zoya manggut manggut, "beneran?" Tanya Zoya sekali lagi meskipun dalam hati ia menikmati raut wajah Reynand yang bingung sendiri. Kenapa polos banget sih Rey.

"Bukan Zoya, itu gak seperti yang mereka maksud, aku gak ada cewek lain, mereka bohong, sumpah," Reynand menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya dengan tatapan polos.

Zoya mendekat, "awas sampe bohong, aku potong punya kamu," desis Zoya lalu menjauhkan wajahnya. Acara kembali riuh dengan tingkah konyol Rio begitupun Gavin dan Zack.

Tiba tiba tubuh Zoya dibekap dari belakang, dan Zoya tau siapa itu. Sebuah handphone berada tepat didepan wajahnya dengan layar yang menunjukkan potret Zoya yang sedang tertawa.

Zoya mendongak untuk dapat melihat wajah sang kekasih, "kamu jadi pengagum rahasia nih sekarang?" Tanya Zoya dengan menaik turunkan alisnya.

Reynand hanya tertawa, "ngapain jadi pengagum? udah jadi pacar ini," Reynand mengusap surai hitam Zoya, "aku cuma ngasih tau kalo yang aku kasih senyum itu orang yang ada di handphone aku," lanjut Reynand.

"Astaga," kali ini Zoya yang tertawa, "aku percaya kok, lagian mana ada yang mau sama laki laki datar kayak kamu," goda Zoya.

Reynand semakin mempererat pelukannya, "ya gapapa, kalo itu bisa bikin aku hanya jadi milik kamu," gumam Reynand.

Dasar Reynand, kenapa mulut manis banget sih, gerutu Zoya dalam hati yang tidak bisa menghentikan rona merah yang menjalar di pipinya.

"Woi, pacaran Mulu, giliran kalian noh maju ke depan, nyanyi kek, joget kek, atau apalah terserah," teriak Gavin.

Zoya tertawa kemudian menarik tangan Reynand yang ogah ogahan untuk bangkit berdiri. Kenapa ada aja sih pengganggunya? Padahal tempatnya udah paling pas.

Mereka berdiri dengan saling berhadapan, tangan Reynand sudah membawa sebuah gitar milik Zack. Reynand memetik senarnya sebagai pembuka, lalu disusul oleh suara indah milik Zoya.

Semua terlarut kedalam lagu yang dinyanyikan oleh Zoya, suara merdu nan unik itu menjadi daya tarik yang membuat siapa saja yang mendengar akan dapat merasakan perasaan sang penyanyi.

Dan tepukan tangan yang meriah menjadi akhir dari pertunjukan sepasang kekasih itu, keduanya saling memandang sebelum mempertemukan kedua bibir, tak peduli sedang berada dimana, mereka terhanyut dalam suasana yang mereka buat sendiri.

"Woi khilap woi,"

"Anjir udah gede ternyata,"

"MAMA MATAKU TERNODA, AKU BENCI, AKU JIJIK,"

"Udah woi, jadi pingin,"

"Mereka ngapain?"

Reynand dan Zoya tak peduli. Bagi Reynand, kebahagiaan nya saat ada gadisnya, saat separuh jiwanya menemaninya, dan saat melihat gadisnya bahagia.

Begitupun dengan Zoya, ia merasa pilihannya sudah tepat, seorang laki laki yang sangat tulus kepadanya, yang ia yakini akan menjaga dirinya dari bahaya apapun, semoga. Dan malam ini adalah malam yang sangat indah, malam yang menyenangkan.
__________

-tbc

Reynand & ZoyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang