SELAMAT MEMBACA!
_________Zoya segera tersadar, ia tak mau larut dalam masa lalu. Biarkan saja, karena semakin kamu mengingatnya maka akan semakin sakit jika itu masa lalu yang kurang baik. Lebih baik menyimpannya dengan sepenuh hati.
Gadis itu meletakkan ponselnya diatas meja nakas. Melanjutkan pekerjaan yang tertunda, tidak banyak, hanya merapikan koper dan tas kedalam walk in closet.
Kamar tidurnya saat ini lumayan luas, ada kamar mandi plus walk in closet didalam, jadi ia tak perlu keluar hanya untuk mandi.
Zoya memutuskan untuk tidur siang sampai waktunya makan malam, tapi sebelum itu, ia akan mandi terlebih dahulu. Soal makan siang, mereka sudah makan saat akan sampai disini, sekalian mampir.
__________Rio dan Gavin sedang bermain game diruang tamu saat pintu depan dibuka tiba tiba. Mereka melihat Zack berdiri disana, rambutnya acak acakan, wajahnya juga lusuh. Rio dan Gavin segera menghampiri Zack.
"Dari mana aja Lo?" Tanya Gavin.
Rio memegang pundak Zack, "tadi adek lo khawatir banget sama lo, mending sekarang Lo samperin," perintah Rio.
Zack tak menanggapi dan tak melihat mereka, "dimana kamar gue?" Tanya Zack.
Gavin dan Rio hanya menahan kesal karena ucapan mereka dihiraukan oleh Zack.
"Dikamar paling pojok, tuh," Gavin menunjuk arah kamar yang akan ditempati oleh Zack.
"Gue udah bawa barang lo dikamar, kurang baik apa coba gue," ujar Rio mendramatisir.
Zack tak peduli, ia pergi ketempat yang ditunjuk Gavin. Sedangkan laki laki itu tertawa terbahak bahak melihat wajah Rio yang berubah masam.
"Gausah ketawa Lo!" Sungut Rio lalu kembali duduk di sofa dan memainkan ponselnya.
________Makan malam sudah tiba, semua sedang menikmati makanan yang tersaji di meja. Mereka tidak memasak, tapi memesan karena bahan bahannya masih belum ada.
Zack dan Reynand juga sudah berbaikan, tidak mungkin kan mereka berantem terlalu lama? Mereka harus menikmati liburan dengan nikmat.
Jika semua orang sedang fokus makan, lain hal nya dengan pasangan Rio dan Oliv. Mereka terus saja membuat kerusuhan, Rio yang jahil dan Oliv yang polos, Oliv juga mau mau saja.
Lalu Jessie berdiri tiba tiba membuat semua menoleh ke arahnya. Ia terlihat memegang perut seperti menahan sesuatu.
"Kenapa Lo?" Tanya Gavin sambil makan.
Jessie meringis, masih dengan memegang perut seperti menahan sakit. "Gue mau ke toilet, tapi gak keburu keatas," ujar Jessie.
Mereka saling berpandangan, "Yaudah lo numpang dikamar Reynand aja sebentar, kamar dia yang paling deket dari sini," ujar Gavin santai. Tapi tidak dengan Reynand yang menatap tajam Gavin dan Zoya yang diam diam menahan kepalan tangan. Siapa yang rela seorang gadis memasuki kamar sang pacar walau hanya sekedar numpang toilet? Mungkin ada, tapi tidak untuk Zoya.
Gavin balas menatap Reynand, "Gapapa lah Rey, numpang doang ini," ujar Gavin mencoba mencairkan suasana.
"Kalau nggak, lo anterin aja biar dia gak macem macem," sahut Rio, "Mumpung lo udah juga selesai makan," lanjutnya.
Reynand memandang Zoya sekilas yang sepertinya lebih memilih makanan tanpa tahu kalau Zoya sudah berharap cemas.
Reynand mengusap wajahnya kasar, "Oke fine," ujarnya lalu bangkit menuju kamar diikuti oleh Jessie.
Zoya hanya menghela nafas pelan, sudahlah jika itu keputusan Reynand, ia juga tidak mau dianggap perempuan yang terlalu possessif.
Kania yang sepertinya mengerti keadaan Zoya menggenggam tangannya berusaha menghibur sang sahabat. Ia meyakinkan Zoya jika Reynand tidak akan berbuat apa apa.
__________
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynand & Zoya
Teen FictionReynand Adhitama, adalah siswa yang termasuk dalam jajaran laki laki paling digemari di sekolah, memiliki banyak teman tidak membuatnya menjadi laki laki yang murah senyum, ia dingin terhadap sekitar, hobi bermain game, dan tidak pernah terlibat den...