REYYA #16 - Baikkan

226 29 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.

SELAMAT MEMBACA!

___________

"Rey!" Teriak Gavin, tapi Reynand terus berjalan, bahkan hampir berlari.

Tepat sampai disana, ia tak segan segan langsung memberikan bogeman mentah kepada laki laki itu.

Laki laki itu tak sempat menghindar karena serangan yang tiba tiba itu, Zoya juga sangat terkejut.

"REY!" teriak Zoya.
__________

Reynand mengalihkan pandangannya ke Zoya, kilatan marah sangat jelas dimatanya. Namun Cowok itu berusaha menahan amarah saat melihat gadisnya.

Zoya akan membantu laki laki asing itu saat Reynand menariknya dengan paksa. Zoya meringis dalam hati, melihat laki laki itu menatapnya sambil berusaha bangkit.

Reynand ternyata membawanya ke tempat sepi, Zoya menoleh ke kanan dan kiri, tidak ada orang lain selain dirinya dan Reynand. Reynand mengusap wajahnya dengan kasar, sementara Zoya diam diam tersenyum dalam hati.

'sukurin, lain kali kalau bikin gue sakit hati, junior lu jadi tanggungan," batin Zoya.

Tangan Reynand mengambil kedua tangan Zoya, lalu digenggamnya, "Zoya, kamu masih marah sama aku?" Tanya Reynand melas.

Zoya mengumpat dalam hati, sial ia hampir menyemburkan tawanya melihat raut wajah Reynand.

Gadis itu melepaskan tangannya dengan kasar, "menurut lo? Lo aja cuma ngelihat gue gitu udah ngamuk, lha gimana gue?" Kata Zoya.

Reynand kembali meraih tangan Zoya, "maaf, tapi itu bukan kemauan aku sayang," ujar Reynand, "aku harus ngelakuin apa biar kamu maafin aku?"

Seketika senyum Zoya mengembang, "aku mau kamu nurutin apa yang aku minta selama liburan ini," ujar Zoya semangat.

Reynand juga ikut tersenyum, kalau hal ini bisa membuat Zoya senang, apa ia masih tega menolak?

"Iya, tapi kamu juga janji maafin aku ya," pinta Reynand, Zoya tersenyum antusias. Reynand selalu menuruti permintaan dirinya sedari kecil. Itulah yang membuat Zoya lebih senang bersahabat dengan laki laki dari pada perempuan.

Kemudian mereka memutuskan untuk kembali ke tempat dimana teman temannya berada.
___________

"Kemana sih Zoya?" Gumam Kania khawatir, ia tadi berniat menyusul Zoya karena dirinya tidak mau sepupunya itu terluka. Reynand sedang marah tadi, pasti emosinya masih tidak terkontrol.

Oliv menepuk pundak Kania menenangkan. "Zoya gak bakal kenapa napa kok Kania, percaya sama Oliv," terkadang Oliv dapat diandalkan disaat saat seperti ini.

Kania akhirnya mencoba untuk tetap tenang, meskipun didalam hatinya sungguh tidak karuan, Naura dan Oliv juga sama, mereka berharap Reynand tidak sampai hati menyakiti Zoya. Sedangkan para laki laki hanya santai, mungkin pengecualian untuk Zack, karena bagaimanapun dia mempunyai ikatan batin dengan Zoya. Berbeda lagi dengan Jessie yang diluar tampak khawatir sedangkan didalam hati berharap hubungan mereka putus.

Tak lama mereka melihat Zoya dan Reynand berjalan beriringan, sungguh diluar dugaan, mereka mengira hubungan keduanya akan hampir punah, tapi yang mereka lihat justru sebaliknya. Zoya dan Reynand semakin terlihat lengket, dilihat dari cara mereka yang saling berangkulan.

"Hai guys," Zoya melambaikan tangannya saat berada dekat di teman temannya.

"ZOYA! Lo gak papa kan? Reynand gak macem macem?" Kania berlari menghampiri Zoya diikuti oleh Oliv dan Naura.

"Zoya, kalau sampai kenapa napa, bilang aja sama Oliv," ujar Oliv menggebu gebu, Naura mengangguk semangat.

Zoya terkekeh, "ya kali gue diapa apain sama pacar sendiri," gadis itu berjalan menuju sang kembaran, lalu duduk disampingnya. Kepalanya ia rebahkan di bahu Zack, sedangkan Zack hanya mengelus lembut rambut Zoya.

Kadang hal tersebut membuat iri bagi semua orang, walau mereka tahu Zoya dan Zack hanya saudara, tetapi perlakuan Zack kepada Zoya itu yang membuat mereka iri, seperti orang berpacaran.

Dan hal itu terjadi kepada Reynand, ia tahu ia tidak boleh cemburu kepada kakak ipar, tapi Reynand juga tidak bisa menahan rasa cemburu yang tidak wajar itu.

"Ngapa lu Rey?" Tanya Gavin menepuk bahu Reynand membuat laki laki itu segera sadar dari lamunan.

Reynand hanya menggeleng sebagai jawaban. Gavin terkekeh, ia tahu apa yang dirasakan Reynand, karena sedari tadi sahabatnya itu terus menatap kedua saudara kembar.

"Lo gak bisa bohongin gue Rey, kita udah sahabatan dari kelas satu SMA, ya meskipun kalah jauh sama Zack, tapi gue udah tau sifat Lo," Gavin menjeda ucapannya, "Lo, cemburu sama Zack?" Tanya Gavin menahan tawa, ia tidak bisa berlama lama serius seperti itu.

Reynand mendengus kesal, ia hanya mengangguk sebagai jawaban. Dan tawa Gavin sudah tidak tertahan lagi, ia menyemburkan tawanya dengan sangat keras, membuat semua pasang mata menatapnya dengan tatapan aneh.

"Kenapa Lo?" Tanya Rio.

Gavin menghentikan tawanya walaupun sesekali kekehan terdengar.

"Gila si Reynand, masa tadi dia cerita pernah make sempak sepupunya, mana gambarnya Squidward," Gavin kembali tertawa, dia sangat senang menistakan sahabatnya itu, apalagi raut wajah Reynand yang sebelumnya sudah kusut, sekarang bertambah kusut.

Reynand hanya diam, tidak menyangkal atau mengiyakan walaupun semua temannya menertawai dirinya, ah lebih tepatnya menistakan dirinya.

Dan untung saja Zoya sedang tertidur, apa jadinya jika Zoy juga mendengar ucapan absurd Gavin, pasti perempuan itu akan ilfeel kepadanya dan tidak mau dekat dekat dengan dirinya lagi.

Padahal sedari tadi Zoya tidak tidur, ia hanya memejamkan matanya, dan menahan tawa mendengar perkataan Gavin. Ia akan mengingat itu dan akan meledek pacar dinginnya nanti. Haha.

Jessie menatap tajam semua orang yang sedang tertawa, ia sangat kesal rencananya gagal total, lihat saja apa yang akan ia lakukan nanti.
__________

Tengah malam, dua orang berbeda kelamin itu mengendap endap di depan sebuah kamar, lampu sudah dimatikan semua, saat ini sudah pasti semua orang terlelap dalam mimpi.

"Gak ada orang kan?" Tanya Jessie kepada pria tampan dihadapannya.

Laki laki itu menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan sekali lagi, setelah dirasa aman, ia menatap Jessie.

"Lo harus lakuin sesuai rencana, gak pake lama, tapi usahain berhasil," bisik laki laki itu.

Jessie mengangguk, "gue cuma pura pura tidur disana kan? Lo udah siap kamera?" Tanya Jessie berbisik juga.

Laki laki itu mengangguk, ia mengangkat tangannya yang sedang memegang kamera. Jessie mengangguk, "yakin bakal berhasil buat hubungan mereka hancur?" Tanya Jessie.

Laki laki itu mengangguk mantap, "ya jelas lah, Lo harus buka pakaian Lo sama Reynand, buat seolah olah Lo habis main sama dia, gue bakal foto Lo, terus ditambah edit dikit pasti berhasil, gue jamin hubungan mereka hancur karena gue kenal banget sama Zoya, dia gak bakal terima apapun jenis perselingkuhan," jelas laki laki itu.

Jessie mengangguk mantap, ia dengan perlahan membuka pintu kamar Reynand yang tidak terkunci. Berusaha tidak mengeluarkan suara sedikitpun.

"Kalian ngapain?"

Jessie dan laki laki itu terkejut, mereka menoleh dan lebih terkejut kepada siapa yang memergoki mereka.
_________

-tbc

Jangan lupa klik tombol ⭐ dipojok kiri bawah dan komen sebanyak banyaknya bye bye 🙌

Reynand & ZoyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang