55. MENGEMBALIKAN INGATAN?

2.5K 148 19
                                    

"Kayanya emang ingatan itu harus dikembalikan lagi."

"Kakak gila?"

"Dia udah besar sekarang, mental dia pasti udah kuat. Gak seperti dulu lagi. Percaya sama gue."

"Tapi kalo terjadi apa-apa gimana? Bisa aja ini gagal."
"Ini juga berbahaya kak."

"Kita cukup berusaha, hasilnya ditangan Tuhan."

"Kak Kev, gue gak setuju. Itu cukup berbahaya untuk Ara!"

"Bila, gue gak mungkin ngelakuin hal buruk ke adek gue. Dimana-mana seorang kakak itu cuma mau yang terbaik buat adeknya."
"Ya sama gue juga, lebih baik ini dilakukan sekarang. Sebelum semuanya terlambat dan kita gak bisa memutar waktu lagi."

"Gue cuma takut, takut dia kenapa-kenapa. Dia lagi banyak pikiran sekarang."

Kevin memegang tangan Nabila dan mengusapnya lembut.

"Please, trust me. It'll be all right okay?"

"I hope that it will be all right."

"Gue udah dapetin dokternya."
"Dokter psikolog Ara yang dulu."

"What? Are u kidding me?"

Kevin menggelengkan kepalanya.

"Beliau yang menghapus, maka alangkah baiknya beliau juga yang mengembalikan. Ini akan membuat kita satu langkah lebih mudah mengembalikan ingatan Ara."
"Jadi, gue keluar negeri itu. Gue cari dokter ini."

"The best!" ucap Nabila kagum.

"Udah gue bilang, gue akan ngelakuin yang terbaik buat adek gue."

"Jadi kita ngomong ke Ara gimana?"

"Kita gak usah jelasin apa-apa dulu, biar Ara inget aja semua dulu baru kita jelasin."

"Yakin?"

"Ya, aku yakin."

Beberapa menit memudian.

"Hi, excuse me."

"Oh hai! Mistress Fey!" ucap Kevin seraya berdiri begitupun Nabila.

"Please sit down."

"Thank you."

"Mrs Fey, do you know who this girl." Ucap Kevin seraya menunjuk Nabila. (apakah kamu tahu gadis ini?).

"Emm, i don't know." Ucap Fey ragu-ragu.

"It turns out you've forgotten, this is Nabila." (Ternyata anda sudah lupa, ini Nabila.)

Nabila menjabat tangan Fey. "Nabila."

Fey menerima jabatan tangan itu. "Fey."

"Oh God, you really changed until I can not recognize you. You are very beautiful Nabila." (Ya tuhan, kamu benar-benar berubah aku sampai tidak mengenalimu. Kamu sangat cantik)

Nabila terkekeh, "ah thank you Mistress."

"You're not in Indonesia again?" Tanya Nabila. (Anda tidak di Indonesia lagi?)

"Ya, sudah lama. Beberapa hari setelah menghapus ingatan Ara, saya pergi dari Indonesia. Itu juga didukung oleh orang tua Kevin. Memang seharusnya seperti itu, terlalu berbahaya jika saya disini. Sekarang pun saya menjadi WNA bukan lagi WNI."

Nabila hanya menganggukan kepalanya.

"Kevin, Nabila. Apa kalian yakin? Apa ini sudah dipikirkan secara matang."

"Of course." Jawab Kevin.

"Aku tidak yakin ini akan berhasil seratus persen, tapi aku akan melakukan yang terbaik. Setidaknya sebagai balas budi baiknya orangtuamu kepadaku, Kev."

"Terimakasih Mistress, Kami juga sangat berhutang budi kepada anda."

"Orangtuamu sudah tahu tentang rencana ini?"

"Saya sudah mengabarinya, dan mereka hanya bisa mendukung semua keputusan yang saya ambil."

"Sepertinya orangtuamu sangat sibuk sekarang."

Kevin hanya terkekeh pelan. Mereka mengobrol cukup lama.

Sedangkan dilain tempat.

"Ini gimana?"

"Apanya yang gimana Li."

"Masalah ingatan Ara."

"Emang dia beneran lupa ingatan? Yakin lo?"

"Yakinn Ella."

"Terus mau gimana?"

"Ya kita tanya Kak Nabila."

"Tapi Kak Nabila sibuk terus, banyak skripsi dia, belum lagi sidang kan? Mau wisuda." Jawab Ella.

"Makin ditunda makin gak bagus."

"Paribahasa lu salah vangke," ucap Ella seraya menoyor kepala Lia.

"Lebih cepat lebih baik," ucap Ella membenarkan.

"Iya iya elah."

"Eh iya Li, tau gak."

"Gak."

"Dengerin dulu anying jangan main potong."

"Oke lanzut."

"Gue ngeri tau kalau liat si Diana sekarang."

"Lah?"

"Tau gak, pas Nauval dipukuli Kak Kevin tadi, behhh lo sih gak liat wajahnya."

"Apaan anjir."

"Itu wajahnya si Diana macam Joker."

Suara ketawa Lia pun mengisi keramaian mobil ini.

"Ya emang wajahnya kek joker 'kan?" tanya Lia.
"Lay lay lay lay lay."

"Panggil Lia si jablay."

"Vangke."

Kali ini Ella yang ketawa, sama seperti Lia, suaranya subhanallah sekali menggelegar.

"Oke terus-terus."

"Itu wajah pas liat Nauval dipukul, kek senyum anying tapi kek gak."

"Lah gimanaa??"

"Ya lo tau kan orang yang lagi nahan senyum, nah kek gitu. Dia kek lagi nahan senyum, tapi mata. Mata gak bisa bohong ya kan."
"Matanya itu memancarkan kalo dia seneng."

Lia mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Terus?"

"Ya serem aja anjir, dia senyum pas Nauval ka'o gitu."

"Emang gak beres dia."
"Eh iya yang tadi Bang Kevin ngomong Riana? Gue salah denger ya?"

"Gue juga denger, tapi kok Riana ya? Apa dia salah sebut?"
"Etapi emangnya Bang Kevin kenal sama si joker itu?"

Panggilan baru ges, si joker -Author.

"Lah lo tanya gue? Gue tanya siapa."

TBC..

MULAI TERUNGKAP SEDIKIT DEMI SEDIKIT KAN HAL YANG KALIAN TANYAKAN WKWK.

SELAMAT MEMBACA.
SEMOGA SUKAA♡♡

JANGAN LUPA BACA CERITA ALAM JUGA YAA^.^

Tinggalkan jejak vote dan komen<3

Jangan lupa follow ig Nauval dan Ara ya^.^
@rey.nauval
@michella.ra

Nauval Alditama Reygandra
Anggira Michella Putri Adrian
Kevin Putra Adrian
Rangga Al Pradipta
Azril Arland Dityana
Ella Anjalli Syurya
Adelia Permata Ryana
Nabila Arlandi Dityana
Kiyara Salshana Gandra
Diana Anantasha

Ketua Kelas VS Wakil Ketua Kelas (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang