45. BUNDA

3.9K 158 16
                                    

Lia tengah menelpon Nabila dari tadi, namun tak kunjung diangkat.

Sebenarnya Lia khawatir Nabila membocorkan ke Kevin, apa yang ingin mereka bicarakan. Yaitu pasal Ara.

"Halo Li." Ucap halus dari sebrang sama.

"Halo Kak Bila."

"Kak, kakak dimana?"

"Di rumah."

"HA?! DIRUMAH?!"

"Aduh Lia bisa gak gausah teriak-teriak! Iya ini di rumah."

"Sorry kak sorry kelepasan. Aduhhh gawatttt!!!!!"

"Apa? Kevin?"

"Eumm.. Iya kak, pasti Bang Kevin tanya ya gue sama Ella mau ngomong apa tadi?"

"Iya."

"Bener?"

"Iya."

"Astagaa..."

"Iya tanya, tapi tenang aja gue gak ngomong kok soal tujuan kalian ketemuan tadi. Dan gue tau alasan kalian pulang gitu aja, kalian ngerasa gak nyaman ada Kevin kan?"

"Sungguh?"

"Iya."

"Seserius itu ya Li?"

"Iya kak. Secepatnya kita harus ketemu lagi tapi gak usah bawa siapa-siapa ya."

"Hahaha iya iya okay! Sorry ya tadi ngajak Kevin."

"Nope, kakak juga pasti gak sengaja."

"Iya sayang, gue matiin ya mo ngerjain skripsi."

"Yo kak, thanks."

"Syukurlah, kalo dah gini tenang."

Lia memejamkan matanya. "Ara ya...sebenarnya ada apa sih Ra sama lo?"

"Semoga ini berhasil ya Ra, gue pengen jadi sahabat yang berguna buat lo."

ৡৢ͜͡જ་࿐໋ৡৢ͜͡જ

"Udah pulang dek? Gimana les pianisnya? Enak? Lancar?" tanya Wulan menyambut kedatangan Ara.

"Lancar kok Ma."

"Syukurlah. Jadi siap ya kita pergi ke London beberapa bulan lagi?"

"Iya."

"Makasih ya sayang, kamu selalu nurut apa kata Mama dan Papa."

"Kan itu kewajiban seorang anak." Ucap Ara seraya tersenyum kecil.

"Yaudah sana kamu bersih-bersih, terus kita makan malam deh sambil nunggu Papa pulang."

Sedangkan di tempat lain...

"Bang, abang kenapa sih?" tanya Salsha seraya melihat ke pundaknya yang dibuat bersender oleh Nauval.

Ketua Kelas VS Wakil Ketua Kelas (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang