60. PATAH HATI LAGI

2.5K 141 49
                                    

╭┉┉┅┅┅┄┄┄┈•◦ೋ•◦❥•ೋ
"Lagi-lagi aku patah hati untuk yang kesekian kali dan kepada orang yang sama lagi."

"Lebih baik kita menjadi dua orang yang saling membenci, daripada menjadi dua orang yang saling mencintai namun sama-sama saling menyakiti diri sendiri." ◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┄┅┅┅┉┉╯

Hari ini Ara bangun terlambat, apalagi tadi pagi ia bermimpi Razi.

Sungguh, selama ini Ara berusaha melupakan dia, namun dia hadir kembali.

Kini gadis itu berjalan dengan melamun, memegang tasnya yang di pundak.

Lalu tanpa sadar Ara menubruk punggung seseorang.

Ara tersadar dari lamunannya, lalu ia melihat siapa orang yang ia tubruk.

Dia.

Nauval.

Nauval sudah kembali bersekolah?

Pipi Ara tak henti-hentinya berkedut.

Ara senang, Nauval kembali bersekolah, itu artinya Nauval baik-baik saja.

Walau masih ada bekas luka lebam di wajahnya.

Tanpa sadar tangan Ara memegang wajah Nauval.

"Maaf untuk luka ini," ucapnya.

Nauval memegang tangan Ara, "bukan salah kamu Ra."

Apa egois? Jika Ara ingin Nauval dan Ara kembali bersama, melupakan semua apa yang terjadi.

Cukup, cukup semua sandiwara yang Ara lakukan.

Pada kenyataannya, sejauh apapun Ara berlari, Ara tetap akan kembali ke sang pemilik hati.

"Aku yang seharusnya meminta maaf, ini semua salahku."
"Seharusnya aku jujur dari awal Ra, kalau sebe-"

"Kak Nauval!" Ucap seseorang yang tak jauh di belakang Ara.

Nauval melepaskan tangan Ara dengan kasar.

Ara tahu pemilik suara ini.

Ara tahu.

Ara meraih pergelangan tangan Nauval, ia menatap Nauval dengan tatapan kecewanya. "Pacar kamu itu siapa sih Val?"

"Kenapa kamu lebih mentingin dia daripada aku?"

"Aku juga punya hati Val, aku sakit lihat kamu sama cewek lain." Mata Ara kini berkaca-kaca, gadis itu kini melihatkan sisi kelemahannya.

"Aku ngga setegar yang kamu pikirkan," ucapnya dengan suara serak menahan tangisannya.

"Aku capek pura-pura kuat, aku pengen kita kaya dulu lagi. Sebelum kedatangan dia."

"Aku rindu kamu Val..." Ucap Ara lirih seraya mengalihkan pandangannya ke segala arah karena air matanya sudah terjun bebas.

"Aku rindu.."

Kini Ara kembali melihat Nauval, "Aku atau Diana?"

"Diana." Jawab Nauval singkat, setelah itu Nauval melepaskan tangan Ara dengan kasar.

Nauval meninggalkan Ara.

Ara melihat tangannya, tangan ini yang tadi dihempaskan begitu saja oleh Nauval.

Ara mengusap air matanya, ia tertawa miris.

Diana yang Nauval pilih.

Begitu gak pentingnya Ara untuk Nauval sekarang..

Ketua Kelas VS Wakil Ketua Kelas (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang