18. SEBUAH RASA

7.3K 318 10
                                    

"Baru aku menyadari sesuatu, ternyata perasaan ini tumbuh, sejak awal kita bertemu."

~~

Hari sudah semakin sore, namun tak ada tanda-tanda Ara keluar dari sekolah.

Cowok itu sengaja menunggu Ara di dekat pos satpam dan bercanda gurau dengan Pak Jono.

Nauval hanya khawatir Ara tidak mendapatkan ojek ataupun angkotan umum lainnya.

Beberapa siswa-siswi terlihat berjalan menuju gerbang.

Nauval turun dari motornya, menghampiri salah satu gadis.

"Lo ikut olimpiade?"

Gadis itu terlihat gugup, "i-iya."

"Dimana Ara?" Tanya Nauval cepat.

"Masih di lab sama Andre."

Setelah berucap terima kasih, Nauval segera berlari menuju ke lab.

Lab tertutup?

Nauval mendobrak pintu lab, melihatkan Ara yang ditembok dengan Andre di depannya, gadis itu menangis.

Nauval menyingkirkan tubuh Andre dengan kasar.

"Bangsat!" teriak cowok itu muak.

Nauval memeluk tubuh Ara yang gemetar.

"Gak apa-apa?" tanya Nauval lembut, cowok itu mengusap pelan rambut Ara.

Ara menggelengkan kepalanya, pertanda ia tidak apa-apa.

Dalam hati Ara, Ara sangat bersyukur Nauval datang tepat waktu.

Nauval melepas pelukannya, ia menangkup pipi Ara. Menghapus air mata gadis itu.

"Kita pulang ya?"

Ara hanya mengangguk.

Nauval beralih melihat Andre, "lo salah pilih musuh bro."

"Kali ini lo lolos, besok gue akan bikin semua tulang lo gak berfungsi satu pun," ucapan Nauval penuh penekanan.

Andre menegang ditempatnya, Nauval tak pernah main-main dengan ucapannya, ia tahu itu.

Nauval menggandeng tangan Ara menuju ke pos satpam, tempat motornya terparkir.

"Eh kenapa pacarmu Val?" Tanya Pak Jono ketika melihat Nauval menggandeng Ara yang sedang menangis.

"Diapain sama cowok ini?" Pak Jono menunjuk Nauval, yang membuat cowok itu geram.

"Ngawur!" Ucap Nauval tak terima.
"Pak, saya minta rekaman cctv di lab fisika besok."

"Cctv di lab fisika rusak Val."

Nauval mengepalkan tangan, rahang cowok itu mengeras.

Ara mengelus lengan Nauval, agar amarah Nauval turun. "Gak apa-apa Val, lo juga dateng tepat waktu sebelum-"

Nauval menutup mulut gadis itu, bahkan Nauval tak mampu mendengar kelanjutannya.

Ketua Kelas VS Wakil Ketua Kelas (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang