64. TEROR

2.3K 130 33
                                    

Ara baru saja menyelesaikan konsultasinya dengan psychiatrist baru Ara.

Ya, Psychiatrist atau seseorang yang memepelajari kesehatan jiwa bedasarkan ilmu kedokteran, jadi dia dapat di panggil dokter. Tidak seperti psychologist yang mempelajari perilaku dan perasaan seseorang dengan ilmu non-kedokteran. Maka dari itu, Fey sering dipanggil Mistress atau missy bukan dokter.

Huh, baru saja Fey meninggalkan Ara, tapi rasanya gadis itu sudah sangat merindukannya.

Ara mengambil handphonenya, menunggu kabar dari Fey.

Tapi malah, banyak pesan yang masuk dihandphonenya. 

Aipon eks gak ngelag -Author.

Rangga
Lo kemana Ra?
Gak masuk sekolah beberapa hari.

Azril
Kemana Ra?
Ada yang khawatir sama lo nih.

"Ini mereka berdua kenapa chat gue? Peduli apa mereka? Apa Nauval yang meminta mereka supaya nanyain gue?"

Cukup.

Mengapa Ara menaruh harapan lagi.

Mana mungkin Nauval khawatir dengan dia.

Kalau emang dia peduli, pasti dia chat sendiri kan?

Ah tunggu.

Ara kan mem-block nomor Nauval, setelah kejadian di sekolah waktu itu. 

Apa Ara harus membalas pesan Rangga dan Azril?

Sepertinya tidak.

Tidak penting juga untuk mereka tahu keadaan Ara.

'Ella and Lia invited u for join to the video call'

Ara mengangkatnya.

"Sayangkuu, gimana? Udah enakkan?"

"Udah"

"Ahh syukurlahhh, gue seneng dapet kabar dari Bang Kevin lo udah sadar."

"Kita kesana ya?"

"Ah jangan, kalian pasti capek baru pulang sekolah, itu masih pakai seragam."

"Ululu sweet banget perhatiann sama kita."

"Utututuu."

Ara hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat kedua sahabatnya ini.

"Kita kesitu yaaa? Ada Kak Bila juga kan?"

"Kak Nabila udah pulang, kasian juga dia disini terus, dia lagi banyak tugas, mau wisuda juga."

"Oh gitu, tapi kita tetap kesana loh!"

"Tungguinn!"

"Mau dibawain apa sayangkuu?"

"Yang manis-manis mau gak?"

"Eh kalo yang manis-manis sih, lo liat gue aja, kan gue maniss level tinggi."

"Lo? Manis? Lo mah asem."

"Udah-udah berisik kalian, gue matiin ya. Gue tunggu, bawain yang enak-enak, kalo gak enak gak boleh masuk ke sini," ucap Ara seraya terkekeh.

"Siap Ra!"

"Siap ndoro! Kita akan membawakan yang spesial untukmu."

Setelah itu Ara menekan tombol keluar dari video call.

"Lia sama Ella mau kesini?"

Ara mengangguk.

ৡৢ͜͡જ་࿐໋ৡৢ͜͡જ

Ketua Kelas VS Wakil Ketua Kelas (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang