Ost. for this chapter:
Kim Jaehwan - I'm Not Okay🔸🔸
Sorot matanya terfokus pada satu titik. Laki-laki bersurai hitam sudah terdiam sejak lima belas menit lalu, berpikir dalam-dalam. Satu per satu kepingan memori tentang malam kemarin terputar di dalam kepalanya. Tidak mau enyah meski Jihyuk menolak untuk mengingat.
"Mau sampai kapan kau bersikap seperti ini?!"
Gadis yang mengejapkan mata dengan dua tangan mengepal itu membuka pejamannya perlahan. Ketiga pasang netra tengah memandangi dirinya, meminta penjelasan atas apa yang dilakukan. Sudah cukup hanya berdiam diri sejak pertama kali perdebatan antara Jihyuk dan Wooyeon dimulai. Malam itu bukan seperti malam yang direncanakannya. Semua kacau.
"Yeonmi, apa yang sedang ingin kau katakan?" tanya Jihyuk sembari menaikkan kedua alisnya.
Layaknya mata yang menerawang untuk mencari target, tatapan gadis itu terhenti tepat ketika menemukan wajah seseorang yang tidak berdiri jauh darinya. Begitu mata mereka bertemu, sosok yang diamatinya sengaja mengalihkan pandangan.
"Kenapa kau harus terus memperhatikannya?"
Yeonmi segera melirik ke arah Jihyuk dengan mata yang mulai memerah. Ia benar-benar tidak dapat menahan diri untuk menumpahkan segala kekesalan yang mengganjal. Awalnya, gadis itu masih sanggup memahami keadaan. Seringkali membiarkan kekasihnya menikmati waktu bersama Hyoraㅡsebagai asumsi dari rasa rindu yang belum sempat terbalasㅡtapi tidak untuk terus merelakan perasaannya.
"Bukan seperti itu. Kau sangat mengerti bagaimana hubunganku dengan Hyora, 'kan?" tampik Jihyuk. Lelaki itu mulai melangkah, mendekati Yeonmi, sementara Wooyeon dan Hyora memilih untuk tetap berada di tempatnya.
"Aku dan Hyoraㅡ"
"Adalah sahabat sejak kecil, bahkan ibunya juga menitipkan Hyora padaku selama berada di Seoul," putus Yeonmi, tidak membiarkan Jihyuk melanjutkan kalimatnya. "Kau terus mengatakan hal yang sama, Lee Jihyuk. Selalu. Tanpa memedulikan apa yang kurasa."
Gelengan kepala Jihyuk terlihat samar. Lengannya sedikit terangkat, hendak meraih bahu milik Yeonmi. Namun, niat itu ia urungkan. Masih mengamati lawan bicaranya dengan tatapan sendu bercampur tidak percaya, lelaki itu membawa jemarinya menutup. Jihyuk menggigit bibir bagian bawahnya seiring dengan tangis yang perlahan terdengar dari Yeonmi. Satu-satunya yang membuat perasaan lelaki itu terasa begitu menyedihkan adalah melihat seseorang terluka akibat perbuatan yang tanpa disengaja membuat kesalahpahaman.
"Aku hanya meminta waktu satu hari ini saja untuk bersamamu, tapi kau justru mengacaukannya. Sibuk mengurus Hyora dan mungkin lupa dengan tujuan kita datang ke tempat ini. Apa kau tidak menghargaiku?"
Setiap kalimat yang terlontar dari mulut Yeonmi semakin membuat sakit di dalam hati Jihyuk bertambah. Laki-laki itu akhirnya mendaratkan kedua tangan pada pundak Yeonmiㅡmenenangkan gadis yang menunduk usai mengutarakan kalimat yang juga tidak disangkanya.
"Yeonmi, lihat aku," pinta Jihyuk. Ia merendahkan kepala supaya dapat mandapati wajah gadis di hadapannya. "Kau dan Hyora menempati ruang tersendiri dalam kehidupanku. Tidak ada yang lebih unggul atau sebaliknya. Kalau kau justru merasa seperti itu, aku minta maaf."
Mendengar ungkapan maaf dari Jihyuk, Yeonmi mengusap kedua pipinyaㅡmenghilangkan bulir air mata yang membekas. Silir-semilir angin malam yang terasa begitu dingin seolah membuat tubuhnya mematung. Memandangi bagaimana kedua manik hitam pekat itu terpusat hanya padanya. Dari sorot mata yang Yeonmi tangkap, Jihyuk benar-benar merasa bersalah. Lelaki itu memang selalu memiliki perasaan yang tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORELSKET - New Version ✔
Romance[DAFTAR PENDEK THE WATTYS 2021- END] Mulai dari surat-surat tanpa nama yang ditemukan Shin Hyora di depan rumahnya, sampai mendapati kenyataan yang begitu mengejutkan untuknya. Hyora tidak peduli jika itu tentang orang lain, yang ingin ia tahu hany...