Ost. for this chapter:
Bae Suzy - I Love You Boy🔸🔸
Gadis berkepang satu tengah menikmati waktu liburan di kota kelahirannya. Rindu dengan sang ibu menjadi alasan utama dan tempat di mana ia berdiri sekarang menjadi alasan kedua. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali berkunjung. Ia melihat ke sekitar, banyak keluarga, teman, bahkan pasangan menikmati akhir pekan di sana. Memang lokasi yang memiliki sisi romantis tersebut amat disayangkan jika dinikmati seorang diri.
Dari setiap tempat wisata di Daegu, hanya tempat itu yang mampu membuatnya merasa tenang. Riaknya tenang dan silir-semilir angin mendukung tujuan kedatangan gadis itu. Kakinya melangkah menuju sebuah jembatan kayu berpagar hitam pada kedua sisi. Membawa gadis berkemeja merah bata itu lebih dekat dengan danau. Hyora membenarkan posisi topi lantaran sedikit tertiup angin, juga untuk menghalang sinar matahari yang begitu terang di siang hari. Sambil melempar pandangan lurus ke depan, ia menyentuh benda yang melingkar di lehernya.
Hyora memejamkan mata selagi masih menggenggam benda tersebut. Membiarkan sinar baskara menghangatkan tubuhnya, pun kicauan burung saling bersahutan memenuhi rungu gadis itu. Cukup lama, ia memang suka menikmati alam dengan cara seperti itu.
Hingga seseorang yang berdiri jauh di belakang, memberi pertanyaan pada Hyora. Kening dahi gadis itu mengerut lantaran tidak mendengar seluruh kalimat yang diucapkan dengan utuh. Membuka salah satu pejaman mata, ia berniat untuk abai jika orang tersebut tidak lagi mengajaknya bicara. Namun, begitu pertanyaan yang sama terlontar, Hyora refleks membalikkan tubuh. Kedua matanya membulat sempurna.
Lelaki setinggi 185 cm sedang melambaikan tangan ke arahnya. Pakaian yang dikenakan teramat formal, dengan jas hitam berpadu kemeja putih. Jangan lupakan dasi berwarna senada yang menambah ketampanan laki-laki itu.
Ketika jarak tidak lagi menjadi penghalang keduanya untuk memandang satu sama lain, lelaki bersurai hitam di hadapan Hyora itu tersenyumㅡbegitu pula dengan Hyora. Saling mengungkap rindu dari sorot mata yang terarah.
"Kenapa lama sekali?" Alih-alih bertanya kabar, justru pertanyaan itu yang disampaikan Hyora sebagai pembuka obrolan.
"Dan lihat kau ... apa tidak salah kostum memakai pakaian seperti itu? Di danau dan musim panas seperti sekarang?"
Pertanyaan yang disampaikan bertubi-tubiㅡtidak membiarkan Jihyuk menanggapi satu per satuㅡserta netra yang dibawa memandang ke arah lain. Sudah jelas bagi lelaki itu untuk menyimpulkan bahwa gadis yang begitu ingin ditemuinya sedang menyembunyikan rasa khawatir.
"Kau menjalani hidup dengan baik?" Bukannya menjawab, Jihyuk justru memberikan pertanyaan lain.
"Eoh. Pekerjaanku berjalan lancar dan galeri seni yang kuikuti berakhir penuh pujian. Ayah juga bersamaku ketika hari ulang tahun, tapi kau bahkan tega tidak menghubungi."
"Maaf," tanggap lelaki itu singkat seraya masih mempertahankan senyum, berbeda dengan gadis bermarga Shin yang tengah mencebik.
"Jangan terus berkata maaf padaku, aku ingin mendengar kata lain darimu sepertiㅡ"
"Aku merindukanmu, Hyora."
Secepat Jihyuk mengungkapkan perasaan yang selama ini tertahan, secepat itu pula lelaki berpakaian formal tersebut merengkuh tubuh gadis di hadapan. Mengusap pucuk kepalanya lembut, sesekali memberi kecupan singkat di sana.
Hyora tidak menunjukkan penolakan. Sekalipun mereka menjadi pusat perhatian, ia tidak peduli. Gadis itu sudah terlalu nyaman berada dalam pelukan Jihyuk, bahkan jika bisa, Hyora ingin waktu berhenti saja. Atau setidaknya berjalan lambat sehingga ia tidak harus cepat melepas dekapan sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORELSKET - New Version ✔
Romance[DAFTAR PENDEK THE WATTYS 2021- END] Mulai dari surat-surat tanpa nama yang ditemukan Shin Hyora di depan rumahnya, sampai mendapati kenyataan yang begitu mengejutkan untuknya. Hyora tidak peduli jika itu tentang orang lain, yang ingin ia tahu hany...