Lelaki bersurai hitam yang tengah duduk di hadapan Hyora itu segera menutup tasnya yang sempat terbuka. Pandangan Hyora sudah mengarah tajam padanya, seakan tidak mengizinkan satu kata dusta pun terlontar dari bibir Wooyeon. Namun, Wooyeon masih juga membungkam mulut sampai akhirnya gadis dengan rambut terikat itu mengulangi kalimatnya.
"Bagaimana kau bisa mendapatkannya? Atau jangan katakan kalau apa yang ada di dalam pikiranku ini benar?" cecar Hyora. Salah satu alisnya naik, menanti jawaban.
Satu tarikan napas Wooyeon hela. Kedua tangannya dilipat di atas meja. Ia berbicara dengan nada yang teramat lembutㅡmembawa suasana di antara keduanya supaya lebih santai. "Aku tidak tahu apa yang ada di dalam pikiranmu, tapi aku akan jelaskan. Jangan berpikir yang tidak-tidak karena aku sudah mengambil gambar tanpa izin."
Hyora ternganga usai mendengar kalimat yang baru didengarnya. Laki-laki yang sedang berbicara dengannya itu memang selalu berhasil membuat Hyora tidak habis pikir dengan bagaimana jalan pikirannya. "Jadi, aku tidak pantas berpikir aneh atas perilakumu? Benar-benar ...."
"Aku melakukan apa pun yang memang menarik bagiku," tanggap Wooyeon singkat sembari mengamati kedua netra Hyora.
"Jadi, yang kau maksud adalah ...." Gadis itu tertawa hambar. "Berhenti bersikap seperti itu padaku. Kau juga mengikutiku sampai tahu di mana aku tinggal?"
"Bukan tanpa alasan. Aku harus tahu seperti apa rekan kerjaku."
Tidak percaya dengan penjelasan singkat yang dikatakan oleh Wooyeon, gadis itu mengernyitkan kening. "Awalnya aku tersanjung karena kau memilihku secara pribadi, tapi setelah mengetahui ini rasanya aku menyesal telah mengikuti kemauan Manajer Yoon."
Sebelum pesanan mereka datang, Hyora sudah meraih kembali tas selempang miliknya. Menyampirkan benda itu pada salah satu bahu kemudian berbalik setelah mendecak. Tidak berpamitan pada seseorang yang sedang bersamanyaㅡsama sekali bukan sikap yang baikㅡdan justru membiarkan lelaki itu menatapnya dengan sorot penuh kebingungan.
Baru dua langkah kaki Hyora gerakkan, kalimat yang diucapkan Wooyeon membuatnya terhenti. "Lalu apa yang akan kau lakukan? Kontrak sudah dibuat."
Setiap kata yang didengar oleh gadis itu selalu membuat kepalanya terasa semakin berat. Sikap Wooyeon membuatnya tidak nyaman, tapi ia juga benar karena bagaimana pun Hyora tidak bisa pergi dan membatalkan kontrak kerja mereka. Menganggap omongan Wooyeon sebagai angin lalu, Hyora hanya menggeleng pelan kemudian kembali melangkah sampai sosoknya menghilang di balik dinding.
"Eoh?" Suara lain mengusik penglihatan Wooyeon. "Apa Hyora sudah pergi lebih dulu?"
Soyoung baru kembali dan hanya mendapati Wooyeon duduk seorang diri. Gadis itu menggaruk tengkuk kepala kemudian menoleh ke arah pintu masuk, berharap menemukan jawaban atas pertanyaannya sendiri.
"Maaf, tapi aku tidak mungkin di sini kalau tidak ada Hyora. Kalau begitu, aku pamit." Soyoung membungkukkan tubuhnya, ditanggapi dengan anggukan dan senyuman tipis dari Wooyeon.
"Bukannya aku sudah mengatakan padanya untuk memberi kesan yang baik? Bagaimana Hyora ini?" Rutukan Soyoung mengiringi langkahnya pergi.
***
Masih mengenakan pakaian yang sama, gadis berkuncir satu itu terduduk di ruangan tengah rumah. Melemparkan tasnya secara asal, sedang ia menempelkan tubuh pada sandaran sofa. Sempat terdiam beberapa saat, Hyora membawa rambutnya ke depanㅡuntuk menutupi wajahㅡkemudian menggerutu.
"Apa yang ada di pikiranku? Bagaimana kalau dia sampai melaporkan sikapku pada Ketua Kim? Manajer Yoon? Habislah aku!"
Hyora mengacak rambutnya kasar, pun dengan kaki yang ia hentakkan di udara. Pikirannya kacau, tapi tidak juga menyalahkan diri karena telah berkata demikian di depan Wooyeon. Untuk seseorang yang tiba-tiba muncul dengan cara seperti itu, Cho Wooyeon pantas mendapatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORELSKET - New Version ✔
Romance[DAFTAR PENDEK THE WATTYS 2021- END] Mulai dari surat-surat tanpa nama yang ditemukan Shin Hyora di depan rumahnya, sampai mendapati kenyataan yang begitu mengejutkan untuknya. Hyora tidak peduli jika itu tentang orang lain, yang ingin ia tahu hany...