"Hidup ini bagai roda yang berputar. Sesaat di atas dan terkadang berada di bawah. Jika, posisi atas selalu ada rasa sombong maka saat di posisi bawah haruslah ada sebuah kebijaksanaan"
.
.
.
Jieun menyeret Jungkook keluar rumah, berjalan agak jauh dari rumah sampai ke lokasi tanah kosong dengan kontur menanjak.
"Jieun, ini sudah malam. Untuk apa kau bawa aku ke sini?" Jungkook sedari tadi mengeluh.
Bagaimana tidak? Jieun tiba-tiba membangunkannya dari tidur lelap, menyuruhnya berjalan keluar di udara dingin malam ini. Jungkook sungguh malas di tambah tubuhnya masih terasa sakit di beberapa bagian.
"Tunggu di sini, aku punya kejutan untukmu!"
Jieun tersenyum manis. Melihat semangatnya, membuat jungkook tak tega jadi dia biarkan saja gadis itu melakukan apapun.
Jieun membuka bingkisan kresek hitam lalu mengeluarkan kembang api yang cukup besar.
"Jangan bilang kau mengajakku ke sini hanya untuk menyalakan kembang api?"
"Memang iya!" Jieun nyengir tanpa dosa.
"Ya tuhan. Jieun, otak bodohmu itu ada ada saja yah? Ini sudah malam dan lagi pula ini bukan malam tahun baru, kau mau di protes tetangga?"
Namun ocehan Jungkook di bungkam begitu saja oleh telapak tangan Jieun.
"Kau itu lebih cocok jadi perempuan yah? Cerewet sekali. Diam dan perhatikan saja!"
Jantung Jungkook berdetak sangat cepat karena Jieun tiba-tiba membekap mulutnya dengan posisi sangat dekat. Akhir-akhir ini entah kenapa, jantung Jungkook rasanya selalu berdebar cepat kala dekat dengan Jieun. Bukan hanya jantungnya saja, kadang tingkahnya jadi kurang singkron dengan otak.
'Kenapa bisa seperti itu yah?'
Mata bulat Jungkook memperhatikan apa yang sedang dikerjakan gadis itu. Diam-diam mengawasi takut tangan Jieun terluka bila tak sengaja terkena serpihan kembang api.
Perlahan Jieun melangkah mundur saat kembang api yang ia letakan di tanah mulai terbakar melalui sumbu dan tak lama kemudian...
Duarrr.....!!!!
Jieun tertawa puas begitu juga Jungkook. Mereka kagum dengan keindahan kembang api yang terlukis di langit.
"Woah...indahnya!"
Suara-suara bising dari kembang api memenuhi udara namun tampaknya hal itu tak mengaganggu siapapun dan Jungkook bahkan sudah tak memikirkan hal itu karena tanpa di sadarinya, sejak tadi kepalanya menoleh ke samping, tepat ke wajah gadis manis.
"Cantik" Celetuknya tanpa sadar membuat Jieun menoleh.
"Kau bicara apa tadi?"
Jungkook segera tersadar dan menggeleng, mengelus tengkuknya dan menunjuk kembang api.
"Itu, kembang apinya cantik!" Jawabnya berbohong dengan rona merah malu-malu yang tak disadari kini menghias wajah tampannya.
Jieun menganggukan kepalanya tanpa ragu. Menyetujui tanpa curiga sama sekali.
"Kau harus berterima kasih padaku sekarang dan jangan mengatai aku bodoh lagi!"
Jungkook tertawa kemudian berucap terima kasih yang di balas anggukan Jieun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Fools!✔️
FanfictionHidup seorang Lee Jieun bisa di bilang buruk. Karena di usianya yang masih muda, dirinya harus kejar-kejaran dengan para preman penagih hutang keluarganya. Lee Jieun terus berlari hingga lelah dan akhirnya memutuskan untuk bersembunyi di sebuah rum...