34. Menghilang

1.1K 179 17
                                    

"Sekarang kau pergi.....aku harus mencarimu kemana?.....Maafkan aku...."

.






.





.

Makan malam tersaji apik di atas meja lesehan biasa namun tidak dengan menu yang tertera di atasnya.

Semua adalah masakan kesukaan putra bungsu mereka di rumah keluarga Jeon.

Jungkook memandangi seluruh makanan yang tersaji. Semua buatan ibunya. Masakan yang selalu ia rindukan selama ini.

"Makanlah yang banyak, kau tidak pernah makan di seoul yah? Tubuhnya jadi kurus kering begini, ya ampun!"

Mendengar ibunya mengomel membuat senyum tulus terbit di wajah Jungkook. Dulu, mungkin dia akan sebal jika mendapat ocehan panjang lebar dari ibunya tapi sekarang, dirinya justru merasa senang.

"Terima kasih, ibu dan maaf sudah merepotkan ibu lagi!" Jungkook menundukan kepala masih merasa tidak enak atas takdirnya yang pahit.

Sang Ayah yang tak kuasa melihat anak bungsunya sedih pun akhirnya angkat suara demi mencairkan suasana.

"Sudah, jangan di bahas lagi. Yang terpenting, kau sudah di sini. Bukankah Ayah sudah pernah bilang, pulang lah saat kau merasa lelah mengejar mimpi. Jangan terlalu bekerja keras, Jungkook. Tidak baik!" Bijak sang Ayah menasehati.

"Ck, tapi aku masih tidak percaya, kita sekeluarga pengangguran semua" sang kakak Junghyun mendecih pelan namun segera perutnya mendapat sikutan dari istrinya Naeun yang kebetulan duduk di sisinya dan sedang menyuapi Juno anak mereka yang masih berusia 3 tahun.

"Apa maksudnya, kita semua?" Jungkook bertanya dengan penasaran karena seingatnya, hanya kakak dan dirinya yang pengangguran di sini.

"Ayah di pecat minggu kemarin, kau tidak tahu?"

Jungkook menatap Ayahnya prihatin namun sang ayah justru mengalihkan pembicaraan, seolah berisyarat bahwa dia baik-baik saja.

"Ayah rasa menjadi pengangguran tidak ada salahnya" ucapnya sambil tersenyum.

"Ayah kalian benar. Tidak ada yang salah dengan menjadi pengangguran. Jungkook dan Ayah bisa membantu di kedai ibu" Ibu Jeon tersenyum lembut membuat hati Jungkook berdesir perih.

'Apa ini semua karena ulah Namjoon lagi?'

Entah berasal dari mana pemikiran itu, namun satu hal yang Jungkook tak tahu bahwa pemikirannya  memang benar. Namjoon lah dalang di balik pemecatan Ayahnya.

"Oya, kau tidak mengajak Jieun ke sini?"

Tangan Jungkook yang sedang menyumpit makanan seketika membeku saat ibunya bertanya soal Jieun.

Dia lupa, ibunya sudah menganggap Jieun anak dan mereka sudah sangat dekat dari pertemuan pertama. Bagaimana mungkin ibunya tak menanyakan gadis itu? Apalagi, mereka semua sudah tahu bahwa Jungkook dan Jieun adalah sepasang kekasih. Meski kenyataannya, mereka sudah putus. Lebih tepatnya, Jungkook yang di putuskan secara sepihak.

"Dia sedang sibuk ibu, mung...kin lain kali dia akan berkunjung" jawabnya dengan ragu.

Sang ibu hanya mengangguk sambil tersenyum meski perasannya tak bisa berbohong. Ia merasa Jungkook merahasiakan sesuatu tentang Jieun. Perasaan seorang ibu biasanya tak pernah salahkan?

.








.








I Love You Fools!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang