4. Manusia dan Hatinya

1.5K 224 52
                                    

Ketika sebuah kemarahan berakhir dengan kesadaran untuk mengalah, mengubah emosi menjadi kasih sayang yang mengalir lembut

.

.

.

Jungkook meremat rambutnya kasar merasa pusing sendiri. Rumahnya sudah kembali seperti semula setelah entah bagaimana caranya menjadi seperti kapal pecah.

sementara si pelaku.

Berada di luar.

Jungkook mengusirnya.

Tok!

tok!

tok!

"Jungkook ssi~ aku benar-benar minta maaf...hiks....hiks...."

bahkan Jungkook masih bisa mendengar gadis itu menangis pilu setelah mendapat amukan murka darinya.

Setengah hatinya melemah, ingin membukakan pintu lagi untuk Jieun tapi egonya lebih dominan menguasai.

"Hah...masa bodoh. Aku mau tidur saja!"

Setelah merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang hangat, benak Jungkook melayang. Kembali ingat bagaimana perlakuan sang mantan kekasih padanya.

"Kenapa kau tega sekali padaku, Tzuyu. Sebenarnya apa salahku? Apa kau tidak punya hati? Kenapa malah menunjukku untuk mendesain gedung pernikahanmu?"

Air mata perlahan mengumpul di manik bulat itu, ingat kenangan indahnya bersama Tzuyu. Saat gadis itu masih berada di sisinya. Menggenggam tangannya dan mereka saling berbicara, tertawa sambil menyelipkan impian-impian manis di masa depan.

Tetapi.

Semua hancur. Sangat menyakitkan bagi si pemuda Jeon yang malangnya hanya menangguhkan hati pada satu wanita yaitu Tzuyu seorang.

Jeon Jungkook bukan pemuda yang mudah jatuh cinta. Tetapi, ketika cinta sudah invansi hatinya maka ia akan sangat sulit melepaskan.

Jika ia sudah mencintai seseorang maka cintanya akan bertahan sangat dalam hingga saat tiba cinta itu hancur, maka akan sangat sulit baginya untuk bangkit kembali.

.

.


.

Jarum jam sudah menunjukan pukul 2 malam saat Jungkook terbangun karena suara petir yang menggelegar diluar.

Pemuda itu terbangun, bangkit berjalan menuju dapur untuk mengambil minum agar tenggorokannya tak kering lagi.

Suara hujan terdengar sangat deras dengan petir menggelegar saling bersahutan.

"Apa gadis itu sudah pergi?"

Mendadak Jungkook menjadi cemas. Langkah kakinya mendekati jendela, mengintip dan matanya melebar kala mendapati pemandangan seorang gadis yang masih meringkuk di halaman rumahnya.

"Astaga...dia memang sudah gila!"

Refleks Jungkook membuka pintu lebar-lebar. Berlari keluar tak peduli dengan bajunya yang basah karena terkena hujan.

"Jieun ssi!"

Jungkook berusaha memanggilnya tetapi tak ada respon. Tubuh gadis itu tetap bertahan di posisinya dengan tangan memeluk lutut sementara wajahnya tenggelam di belahan lututnya.

I Love You Fools!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang