23. Cinta & Obsesi?

1.4K 197 93
                                    

Antara Cinta, Benci dan Obsesi Yang melebur masuk ke dalam hidupmu yang di pastikan akan rumit


.





.





.

Jieun menghela nafas lelah karena sudah setengah jam dirinya berdiri di dapur dengan Jungkook memeluknya dari belakang.

"Jungkook, lepas dulu!" Ucapnya sedikit merengek pada kekasihnya.

Iya, kekasih. Mereka sudah resmi sejak kejadian ciuman mesra di taman meski setelahnya, mereka malu setengah mati karena jadi bahan tontonan banyak orang.

Jungkook menggeleng, kepalanya semakin bersandar membuat wajahnya mengusak masuk ke ceruk leher Jieun dengan mata terpejam erat.

"Bagaimana aku bisa masak kalau begini? Kau juga harus mandi, badanmu itu bau!" Jieun berbohong sebenarnya, ia hanya ingin menyelamatkan debar jantungnya yang menggila juga rasa geli yang menghamtam lehernya yang sensitif.

"Bau bau gini kau juga suka"

dan jawaban Jungkook semakin membuat Jieun merengek di posisinya.

"Masakannya tidak akan kelar kalo kau terus memelukku begini, kau mau kita kelaparan? Sudah...lepas dulu!"

Jieun mencubit gemas hidung bangir Jungkook sampai sang pemilik mengaduh dan bergeser sedikit.

Mengecup kilas pipi Jieun dan setelahnya tersenyum jahil.

"Masak yang enak yah, Nyonya Jeon!"

Jieun merona dengan pipi bersemu merah total.

"Apa? Nyonya Jeon? Kau bahkan belum menyatakan cinta padaku?"

"Tak perlu. Kita sudah saling melumat bibir kemarin, itu sudah cukup jelas" jawabnya santai.

"Mesum!"

"Kalau aku mesum mungkin kita sudah bercinta sejak semalam dan hari ini kau tidak bisa berjalan...aaa...aduh...sakit" Jieun mencubit perut Jungkook karena ucapannya yang kelewat vulgar?

Jieun heran, dulu Jungkook tak seperti ini. Entah kemana sifat Jungkook yang jaim dan pendiam itu? Yang ada sekarang pemuda itu jadi agak prontal dan blak-blakan? Tak seperti dulu. Apa karena status mereka sekarang?

"Sudah mandi dulu sana, sudah siang"

Jungkook tersenyum, manis sekali hingga membuat Jieun salah tingkah.

"Cium!"

Pemuda itu mendekatkan wajahnya. Demi tuhan, pipi Jieun yang sudah merona semakin merah dan ada rasa aneh menjalar di dadanya. Seperti sebuah sengatan yang menyenangkan.

Dengan cepat Jieun mengecup bibir Jungkook lalu memalingkan wajah karena malu.

Jieun yang sedang dalam mode malu-malu begini semakin membuat Jungkook gemas ingin menerkamnya?

Untung Jungkook itu pria yang memegang teguh prinsip.
Dia selalu ingat untuk menahan hormonnya karena sadar mereka belum resmi menikah dan jikapun suatu saat nanti mereka akhirnya berakhir dengan desahan panjang di atas ranjang, itu harus atas ijin Jieun. Dia tidak mau melakukannya dengan paksaan.

Sampai sekarang, mereka masih tidur terpisah demi menjaga hal hal yang tidak di inginkan terjadi. Jungkook itu tipe pecinta yang melindungi bukan merusak.

"Nanti setelah makan siang kau harus menciumku lagi"

Jieun mendongak, menatapnya tak terima.

"Ta-tadi kan sudah?"

I Love You Fools!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang