"Sebuah harapan yang terwujud namun terselip sebuah bencana di dalamnya"
.
.
.
Jieun tak henti memandang Jungkook yang sedang menikmati sarapannya dengan hikmat. Merasa di tatap dengan intens, Jungkook balas menatap Jieun.
"Kenapa kau menatapku begitu?"
Jieun mengingat kembali kejadian kemarin dan seketika air mata tergenang di pelupuk matanya. Namun cepat-cepat ia mendongak ke atas agar air matanya tak keluar.
'Haruskah aku lakukan ini?' Ucapnya dalam hati.
"Jieun, kau baik-baik saja?" tangan Jungkook terulur, mengelus pipinya lembut. Khawatir karena kekasihnya tampak sedih.
Jieun menggeleng pelan dan tersenyum meski hatinya tak henti gelisah.
"Kau percaya padaku kan?"
Jungkook mengernyit bingung.
"Tentu saja aku percaya padamu, memangnya ada apa?"
Jieun menggeleng demi membuat kekasihnya tenang.
"Tidak. Hanya saja..." Jieun menggenggam tangan Jungkook dengan erat "Apapun yang akan terjadi, tolong jangan pergi dari sisiku"
Jungkook tersenyum lalu memeluk tubuh Jieun dengan lembut.
"Aku tidak akan kemanapun. Justru, aku takut kau yang akan pergi dariku. Dengar, mulai besok aku akan sangat sibuk, aku harap kau mengerti karena kompetisi itu semakin dekat. Aku tidak ingin gagal!"
Setetes air mata keluar namun Jungkook tak melihat karena wajah Jieun tenggelam di dadanya.
"Semangat yah. Jangan sampai kau kalah!" ucap Jieun berusaha tak terlihat sedih.
"Aku akan segera melamarmu, jadi tunggu aku"
Jieun mengangguk namun dalam hati berteriak keras.
'Maafkan aku Jungkook...!'
.
.
.
Seperti yang sudah di prediksi, selama 2 minggu ini Jungkook sangat sibuk bahkan dirinya sering begadang di kantor bersama Suga dan Jimin. Tzuyu tak di ijinkan mengingat gadis itu sedang tak sehat akhir-akhir ini. Mereka tak tahu saja jika ada sesuatu yang di sembunyikan Tzuyu.
Hingga hari itu pun tiba. Jungkook sudah gugup melihat bahan presentasinya. Bukan. Bukan dirinya yang akan presentasi tapi Jimin mengingat posisinya yang seorang marketing. Menyakinkan klien adalah keahliannya.
Tugas Jungkook adalah membuat ide dan menyiapkan timnya untuk siap. Sudut matanya melirik Jimin yang justru tampak percaya diri.
"Gugup?" Suga menepuk bahunya.
Jungkook mengangguk sebagai jawaban.
"hyung, bagaimana kalau_"
"Hei, sudah aku bilang jangan terlalu berpikir keras? Kau itu terlalu takut. Percayalah pada Jimin, dia ahli dalam hal ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Fools!✔️
FanfictionHidup seorang Lee Jieun bisa di bilang buruk. Karena di usianya yang masih muda, dirinya harus kejar-kejaran dengan para preman penagih hutang keluarganya. Lee Jieun terus berlari hingga lelah dan akhirnya memutuskan untuk bersembunyi di sebuah rum...